Saturday, October 30, 2010

Benar Atau Salah? (Baca: 2 Timotius 3:14-17)

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu. —2 Timotius 2:15

Sering bersaksi kepada rekan-rekan kerjanya. Namun, ketika ia mengutip langsung dari Alkitab, ada yang seringkali menjawab: “Tunggu! Alkitab itu ditulis oleh manusia, dan punya banyak kesalahan seperti kitab atau buku lain.”
Surat pembaca yang dikirimkan ke redaksi surat kabar lokal di tempat kami berikut ini juga menyatakan pemikiran yang serupa: “Orang Kristen menyebutkan bahwa firman Allah itu tidak ada salahnya, tetapi saya tidak melihat alasan yang jelas untuk mempercayai kata-kata dalam Alkitab yang ditulis manusia itu jauh lebih sempurna daripada kata-kata dalam suatu jurnal ilmiah yang juga ditulis manusia.”

Bagaimana kita menanggapi ketika Alkitab begitu salah dimengerti, yaitu hanya sebagai kata-kata manusia dengan banyak kesalahan di dalamnya? Sebagian besar dari kita bukan-lah ahli Alkitab dan mungkin tidak memiliki jawabannya. Namun, jika kita merenungkan sejumlah pasal (2 Tim. 2:15), kita akan menemukan bukti bahwa Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan Allah (3:16) dan oleh karena itu, Alkitab dapat dipercaya.

Sebagai contoh, pikirkan tentang hal ini: Selama lebih dari 1.600 tahun, 40 penulis yang berbeda menuliskan 66 kitab di Alkitab. Ada 400 tahun kesunyian setelah era 39 kitab Perjanjian Lama dengan era 27 kitab Perjanjian Baru. Namun, dari kitab Kejadian sampai Wahyu menceritakan suatu kesatuan kisah.

Walaupun kita menerima Alkitab dengan iman, ada banyak bukti yang menyatakan bahwa Alkitab itu benar. Marilah kita bertekun dalam penggalian Alkitab dan berbagi dengan orang lain apa yang kita telah pelajari. —AMC

Alkitab akan tetap bertahan ‘tuk selamanya
Ketika dunia telah berlalu;
Dengan diilhamkan, Alkitab diberikan—
Semua ajarannya ‘kan kutaati. —Lillenas

Di dalam dunia yang skeptis, Anda dapat mempercayai firman Allah yang dapat diandalkan.

Tuesday, October 26, 2010

Berbicara Atas Nama Allah (Baca: Yeremia 23:16,30-40)

Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. (2 Korintus 4:2)

Meskipun telah berusaha sebaik mungkin untuk menulis dengan jelas, terkadang saya disalahpahami. Saya merasa tidak nyaman dengan kegagalan saya dan berusaha meningkatkan ketrampilan menulis saya. Namun terkadang, para pembaca mengartikan kata-kata di luar konteksnya atau menangkap arti yang lain yang tidak sesuai dengan makna yang dimaksudkan. Hal ini membuat frustrasi karena tidak ada cara untuk mengendalikan bagaimana orang-orang menggunakan kata-kata setelah tulisan itu dipublikasikan.

Ini mengingatkan saya pada suatu pelanggaran yang jauh lebih serius—yaitu penyalahgunaan firman Tuhan. Nabi-nabi di zaman Yeremia melakukannya. Mereka menganggap kata-kata mereka sendiri datang dari mulut Allah dengan mengaku-aku bahwa Allah berfirman tentang hal-hal yang mereka inginkan jadi kenyataan, tetapi yang sesungguhnya tidak pernah Allah katakan.

Jadi, Tuhan menyatakan kepada umatNya, “Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut Tuhan” (Yer. 23:16). Lalu, Tuhan memperingatkan umat-Nya bahwa Dia akan meninggalkan mereka yang menyimpang dari firman-Nya dan mengenyahkan mereka dari hadapan-Nya (ay.36,39).

Sebaliknya, Paulus menegaskan bahwa ia tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Tuhan (2 Kor. 4:2). Ia tahu bahayanya, bila mengkhotbahkan pemikirannya sendiri daripada firman Tuhan. Kita semua harus berhati-hati untuk menggunakan firman Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya, bukan untuk kepentingan diri sendiri. —JAL

Tuhan, jadikan kami setia pada firman-Mu,
Meskipun, ada kalanya, kami memakai kata-kata kami sendiri;
Dan tolong kami supaya tidak memutarbalikkan kebenarannya
Untuk membenarkan pemikiran kami sendiri. —Sper

Kita harus menyesuaikan diri dengan Alkitab
dan bukan berusaha menyesuaikan Alkitab dengan diri kita.

Saturday, October 9, 2010

Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan. —Amsal 23:1

Ingatkah ketika telepon genggam hanya dipakai untuk menelepon? Seiring dengan perkembangan telepon pintar, apa yang semula hanya merupakan sarana untuk bercakap-cakap dengan seseorang, kini telah menjadi tempat penyimpanan data. Tambahkan aplikasi (program komputer) pada telepon genggam Anda, maka Anda pun dapat membaca berita olahraga, bermain games, merencanakan perjalanan, mencari apartemen—atau lebih dari 100.000 hal lainnya yang tersedia dengan bantuan “aplikasi” tersebut.
Itu sungguh mengagumkan, tetapi “aplikasi” untuk telepon genggam tidaklah sebanding dengan “aplikasi” yang diberikan Alkitab kepada kita. “Aplikasi” Alkitab merupakan pernyataan langsung dari Allah yang memberitahukan kepada kita tentang bagaimana mengaplikasikan/menerapkan kebenaran firman-Nya ke dalam seluruh aspek kehidupan kita.

Misalnya di Filipi 2 tersedia: aplikasi kesatuan (2:2), aplikasi kerendahan hati (2:3), aplikasi tidak bersungut-sungut (2:14), aplikasi bercahaya seperti bintang (2:15). Atau perhatikanlah aplikasi-aplikasi di Efesus 5: aplikasi penurut Allah (5:1), aplikasi hidup di dalam kasih (5:2), aplikasi kekudusan (5:3), aplikasi mengendalikan lidah (5:4). Dan bagaimana dengan kitab Amsal? Kitab ini penuh dengan banyak aplikasi.

Anda tidak perlu menunggu seseorang untuk menawarkan aplikasi-aplikasi itu di Internet. Bukalah Alkitab dan temukanlah ratusan cara untuk menerapkan Kitab Suci di dalam hidup anda. Apakah Anda punya pertanyaan seputar hidup Kristen? Galilah Alkitab. Jawabannya tersedia di sana, sedang menanti untuk ditemukan. —JDB

Bergantunglah pada Alkitab; permata dan harta terindah
Yang memberi hidup kekal dan menyelamatkan orang berdosa;
Nilainya pun tak bisa diukur oleh makhluk fana;
Temukanlah berkatnya bagi jiwamu, selagi kau bisa. —NN
.

Alkitab memiliki harta karun hikmat bagi Anda—bacalah dan terapkanlah!
Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. —Markus 1:18

Saya membaca tentang Kapten Ray Baker yang menjadi penerbang bagi Pasukan Komando Strategis Angkatan Udara Amerika Serikat selama Perang Vietnam. Angkatan Udara melatihnya bersama dengan pilot-pilot lain, untuk berlari keluar dari barak menuju ke pesawat mereka, begitu mendengar suara sirine. Berulang kali sirene berbunyi ketika ia sedang makan malam, sehingga ia harus berhenti makan dan segera berlari ke pesawat pengebomnya. Ia telah sangat terlatih untuk merespons panggilan dengan segera dan penuh ketaatan. Ia terlatih sedemikian baiknya, sehingga pada suatu hari ketika ia sedang cuti, ia langsung berlari keluar dari restoran tempat ia sedang makan, ketika ia mendengar bunyi sirene.

Ketika Yesus memanggil para pengikut-Nya yang pertama, mereka dengan segera merespons panggilan-Nya. Panggilan kepada para nelayan ini sangat mendadak. Namun, “mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia” (Mrk. 1:18). Markus, penulis kisah ini, mungkin ingin para pembacanya dapat menyadari otoritas Yesus. Ketika Dia memanggil, para penjala ikan ini langsung menaati-Nya, karena menolong orang untuk masuk ke dalam kerajaan Allah merupakan suatu pengalaman yang lebih menantang dan lebih agung dibandingkan dengan menjala ikan.

Ketika Yesus memberikan panggilan untuk mengikut-Nya, Dia tidak ingin kita menunda-nunda. Dia mengharapkan kita untuk memiliki ketaatan yang segera, jika hal itu adalah panggilan untuk memberitakan kabar baik pada orang lain. Kabarkanlah kisah keselamatan pada seseorang hari ini! —MLW

Pergilah kepada yang terhilang, di rumah, di toko,Jangan tunda lagi, hari ini mulailah;Katakan bahwa Yesus mencurahkan darah-Nya bagi dosa mereka. Dari jalan kegelapan bawalah orang lain pada-Nya. —Houghton

Dicari: Kurir untuk memberitakan kabar baik.

Friday, October 8, 2010

10 ALASAN BAIK MENGAPA KITA PERLU BERDOA DENGAN TEKUN

1. Mengurangi daya stress yg ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yg kita alami mrk yg suka malas berdoa akan lebih mudah utk mengalami stress.

2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mrk yg lbh srg berdoa akan lbh mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan mereka yg sdg mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil.

3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mrk yg tekun berdoa akan memiliki kemampuan lbh utk tdk mdh putus asa saat berada dlm kegagalan dibanding mrk yg jrg bahkan sama sekali malas berdoa.

4. Meningkatkan ketegaran hati mrk yg lbh tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yg terjadi di luar yg dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun.

5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit2 yg disebabkan gangguan psikis dgn ketekunan dlm berdoa, seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dgn sgl peristiwanya dlm terang Kehendak Allah, sehingga tubuh tdk menjadi mudah lemah krn beban pikiran dan pekerjaan (bhs Jawa Nrimo)

6. Membuat org menjadi lbh terbuka terhdp kelemahan dan kekurangan sesama mrk yg tekun berdoa dgn baik memiliki sikap yg lbh terbuka terhdp sesamanya krn ia akan terbantu dlm doa2nya utk menyadari juga kelemahan2nya sendiri

7. Meningkatkan daya cinta kasih kpd diri sendiri dan org lain ketekunan dlm doa membuat seseorg memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adlh kasih maka mrk yg tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri

8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal, karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan

9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk

10. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian.
Hidup kekristenan merupakan hidup karena iman. Iman adalah hal dasar untuk menentukan kuasa yang membawa perubahan dalam hidup seseorang. Memiliki iman yang benar, dapat Anda pelajari dari seorang anak kecil yang menantikan hadiah atau sebatang coklat dari ayahnya. Dia tidak akan berpikir rumit. Simaklah kolom ajaib di bawah ini yang membawa Anda berpetualang mendapatkan iman sejati, meski di tengah kemustahilan.

MENGAKUI YESUS
Tidak bisa dielakkan bahwa firman Tuhan mengatakan Yesus adalah jalan,kebenaran, dan hidup. Mengaku secara pribadi bahwa Dialah juruselamat dan Tuhan yang akan membawa Anda dalam kemenangan.

KATAKAN ”BAIKLAH”
Dengan Anda berkata “baiklah” pada Tuhan, artinya Anda menyerah di hadapan-Nya. Menyerahkan seluruh kehidupan Anda, Pekerjaan Anda, keluarga, bahkan hal penting lainnya. Iman adalah kasih karunia yang diberikan Allah. Ketika Anda angkat tangan, maka Tuhanlah yang turun tangan.

DOA DENGAN PENUH PERCAYA
Walaupun terkadang sangat sulit mendapatkan angin segar di padang gurun, namun “percaya” menjadi kunci ketika Anda berdoa. Doa yang didasari rasa percaya pada Tuhan, akan mengalirkan kekuatan baru untuk Anda tetap berjalan. Berdoa tidak hanya sekali tetapi menjadi gaya hidup untuk mebangun keintiman dengan Tuhan.

MOVE
Artinya berpindah dari zona nyaman yang membuat Anda stagnasi, atau sulit mempercayai Allah untuk membuat sumber air di padang gurun. Terkadang Tuhan memakai hal yang tidak menyenangkan untuk menyatakan mukjizatnya. Agar Anda mengerti maksud dari “Dalam kelemahanlah, kuasa Tuhan nyata.”

NOL YANG TAK TERHINGGA
Allah menggenapi iman bukan kebutuhan, itulah sebabnya terjadi amazing grace. Tuhan jadikan kita nol yang menyadari kelemahan kita. Bisa bayangkan kalau Anda menempatkan Tuhan sebagai nomor satu dan Anda nol, maka bila digabungkan bilangan yang semakin besar akan terbentuk ketika Anda terus menjadi nol. Sebab iman bergantung pada kuasa Tuhan.

BERTEKUN DALAM FIRMAN DAN BERBUAH
Firman adalah isi hati Tuhan sendiri. Dari mana Anda dapat mengenal Si Sumber Kehidupan dan mukjizat selain dari firman. Anda dapat beriman pada firman-Nya, dan firman-Nya adalah senjata untuk Anda ketika Anda menjadi pelaku firman. Berbuah adalah lebih dari sekadar selamat dan masuk surga. Tetapi menginginkan Allah memakai Anda bagi orang lain.

KUASA PERKATAAN
Mulut seperti sebuah pipa yang mengalir. Mulut mengungkapkan bukan hanya apa yang ada di dalam hati, tetapi apa yang menguasai hati itu sendiri. Pengakuan Anda membuktikan iman Anda. Memperkatakan janji dan firman setiap hari adalah bukti iman Anda teguh di dalam-Nya, serta membuka jalan dalam kemustahilan.

MELIHAT JANJI BUKAN KENYATAAN
Saat Anda merenungkan firman, maka Anda menemukan harta karun yaitu janji Allah, yang Tuhan harapkan adalah percaya bukan bergumul. Bayangkan Anda berjalan di atas air, namun ketika Anda mulai melihat keadaan sekitar, saya pastikan Anda akan goyah dan tenggelam dalam katakutan.

KETAATAN SEORANG PEMENANG
Pelajari rumus iman ini : Doa + firman x percaya (Iman yang otentik + 0)= Ketaatan yang lugas. Allah ingin bekerjasama dengan Anda. Ketika ketaatan yang lugas ditemukan dalam diri Anda, maka Tuhan yang memperlengkapi Anda dengan kuasa. Kuasa itulah membuat Anda efektif untuk keluar menjadi seorang pemenang.
YESUS KRISTUS mengasihi Anda.