Monday, December 5, 2011

MENCARI AIR Yohanes 4:1-15

Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. —Yohanes 4:14

Amerika Serikat sudah mengeluarkan uang jutaan dolar untuk mencari sumber air di planet Mars. Beberapa tahun yang lalu, NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) mengirim sepasang robot kembar yang bernama Opportunity dan Spirit, untuk melihat apakah memang atau pernah ada air di planet merah itu.

Mengapa Amerika Serikat melakukan hal tersebut? Para ilmuwan, yang meneliti data kiriman dari dua robot pengembara di Mars itu, berusaha mencari tahu apakah pernah ada kehidupan di planet Mars. Dan supaya kehidupan ada, harus ada air. Tanpa air, tidak akan ada kehidupan.

Sekitar dua ribu tahun yang lalu, sepasang “pengembara” berjalan melintasi suatu pelosok yang disebut Samaria untuk mencari air. Yang pertama adalah seorang wanita yang tinggal di sekitar daerah itu. Yang kedua adalah seorang pria dari Galilea. Mereka akhirnya bertemu di sebuah sumur di kota Sikhar. Ketika mereka bertemu, Yesus menemukan air yang dicari-Nya dan wanita itu menemukan air yang tidak diketahui dibutuhkannya (Yoh. 4:5-15).

Air teramat penting baik untuk kehidupan jasmani maupun rohani. Yesus mempunyai sebuah kejutan untuk si wanita di sumur itu. Dia menawarkan kepadanya Air Hidup––diri-Nya sendiri. Yesus merupakan “mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yoh. 4:14).
Apakah Anda mengenal seseorang yang sedang mencari air? Seseorang yang haus jiwanya? Perkenalkan orang itu kepada Yesus, Sang Air Hidup. Itu akan menjadi penemuan terbesar di sepanjang masa. —JDB

Juruselamat Maha Pengasih dan Mahakuasa,
Sumber dari segala yang kekal,
Hapus dahagaku dengan air hidup,
Air hidup yang jernih dan murni. —Vinal

Saturday, November 26, 2011

DOMBA MENYEBERANG, GAJAH BERENANG

Baca: 2 Timotius 3:13-17
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat. —2 Timotius 3:16

Penulis C. S. Lewis mengatakan bahwa konsep suatu agama itu sama seperti sup, ada yang kental dan ada yang encer. Memang benar, di Alkitab ada konsep-konsep yang “kental” seperti rahasia, kepelikan, dan kerumitan yang tidak mudah dicerna orang yang paling pintar sekalipun. Sebagai contoh, “Jadi [Allah] menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya” (Rm. 9:18).

Meski demikian, di Alkitab juga terdapat pemikiran-pemikiran “encer” yang begitu jelas: sederhana, mudah dicerna, dan dimengerti. Apa yang dapat mengalahkan kesederhanaan dari pernyataan yang jelas dalam 1 Yohanes 4:16 bahwa “Allah adalah kasih”?John Cameron, seorang penulis dari abad ke-15, menyatakan, “Di padang yang sama, kerbau dapat merumput, . . . burung dapat mencari biji-bijian, . . . dan manusia menemukan mutiara; jadi dari satu Alkitab yang sama dapat ditemukan keanekaragaman untuk segala keadaan. Di dalamnya, domba dapat menyeberang dan gajah berenang, anak-anak dapat diberi minum susu, dan daging dapat diberikan kepada orang-orang yang lebih dewasa.”Seluruh harta berupa hikmat dan pengetahuan terdapat dalam kitabnya Allah, yaitu Alkitab––kedalaman samudera yang dapat menggugah orang dengan pikiran terpintar, dan bagian dangkal yang dapat dijelajahi oleh siapa pun yang hatinya tulus dan sederhana.Jadi, mengapa ragu? “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat” (2 Tim. 3:16). Selamilah firman-Nya! —DHR

Firman-Mu seperti tambang yang amat sangat dalam,Banyak permata berharga dan langka
Tersembunyi jauh di kedalamannya Untuk setiap penambang yang menggalinya. —Hodder

Allah berbicara melalui firman-Nya– sediakan waktu untuk mendengarkannya.

Monday, November 21, 2011

KRISIS Yohanes 14:19-27

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. —Yohanes 14:27

Ted, salah seorang penatua di gereja kami, pernah bertugas sebagai perwira polisi. Suatu hari setelah ia menjawab pengaduan adanya suatu tindak kekerasan, ia mengatakan bahwa keadaan yang ada bertambah buruk hingga mengancam nyawanya.
Seorang pria telah menusuk seseorang, lalu sambil mengancam ia mengarahkan pisaunya ke arah Ted.

Seorang rekan polisi mengambil posisi dan menembakkan senjatanya ke arah penjahat yang menyerang Ted. Penjahat itu dapat dilumpuhkan, tetapi Ted terluka dalam baku tembak itu. Ketika dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulan, Ted merasakan damai sejahtera dari Roh Kudus mengalir dengan kuat dalam jiwanya. Ted merasa begitu tenang sehingga ia dapat memberikan kata-kata penghiburan kepada rekannya sesama aparat yang merasa begitu tertekan karena krisis tersebut.

Tuhan Yesus telah berjanji akan memberi kita damai sejahtera di masa krisis. Hanya beberapa jam sebelum penyaliban-Nya, Kristus menghibur murid-murid-Nya dengan katakata berikut: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yoh. 14:27).

Apakah hal yang paling Anda takuti? Jika Anda harus menghadapinya, Kristus akan ada di sana bersama Anda. Menaruh kepercayaan Anda kepada-Nya melalui doa akan mendatangkan “damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal,” dan itu “akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Flp. 4:7). —HDF

Betapa meneduhkan kala bersandar
Seperti seorang anak dalam dekapan-Nya;
Menemukan apa yang Dia janjikan
Penghiburan, kedamaian, ketenangan sempurna. —Hennessay

Rahasia memperoleh kedamaian hati adalah dengan menyerahkan setiap kegelisahan kepada Tuhan

Monday, November 14, 2011

Kesaksian Terbaik KitaBaca: Yohanes 9:13-25
Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat. —Yohanes 9:25Dalam perjalanan selama 8 jam dengan kereta api, saya duduk di sebelah seorang duta besar Amerika Serikat yang telah pensiun. Kami pun segera terlibat dalam perdebatan setelah ia menghela napas sewaktu saya mengeluarkan Alkitab.

Saya langsung menanggapinya. Awalnya, kami saling bertukar kalimat singkat untuk mempertahankan pendapat kami. Namun, lambat laun, percakapan kami diwarnai dengan kisah hidup kami masing-masing. Rasa ingin tahu begitu menguasai kami berdua sehingga kami justru saling mengajukan pertanyaan dan bukan lagi berdebat. Sebagai lulusan jurusan ilmu politik dan pemerhati soal politik, saya pun tertarik mendengar tentang karirnya, dimana ia pernah dua kali menjabat sebagai duta besar yang berperan penting.

Anehnya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya adalah tentang iman saya. Bagaimana saya menjadi “seorang percaya” adalah hal yang paling menarik baginya. Perjalanan kami pun berakhir dalam suasana bersahabat, bahkan kami pun saling bertukar kartu nama. Setelah turun dari kereta api, ia berpaling kepada saya dan berkata, “Menurutku, bagian terbaik dari argumen Anda bukanlah apa yang Anda pikir dapat dilakukan Yesus bagi saya, melainkan apa yang telah dilakukan-Nya bagi Anda.”
Dalam Yohanes 9, sama seperti di atas kereta api itu, Allah mengingatkan bahwa kesaksian kita yang terbaik adalah pengalaman yang kita alami sendiri, yakni perjumpaan pribadi kita dengan Yesus Kristus. Berlatihlah menyaksikan kisah iman Anda kepada sahabat dekat dan orang-orang yang Anda kasihi, agar kemudian Anda dapat menceritakannya dengan jelas kepada orang lain. —RKK




Penglihatan Menakjubkan Baca: Mazmur 33:13-22
Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. —Mazmur 33:14
Baru-baru ini, dari rumah saya di Colorado, Amerika Serikat, saya menggunakan Google Maps untuk “menjelajahi” lingkungan di Nairobi, Kenya, di mana keluarga saya tinggal 20 tahun yang lalu. Sebuah gambar melalui satelit di layar komputer memungkinkan saya untuk mengenali berbagai jalan, bangunan bersejarah, dan gedung yang ada. Ada kalanya, saya mendapatkan gambar dengan sudut pandang sejajar jalan, sehingga seolah-olah saya memang sedang berdiri di tempat itu.

Pemandangan tersebut memang menarik, tetapi ini hanyalah suatu cuplikan dari cara Allah melihat dunia kita.
Pemazmur memuji penglihatan Allah dengan menuliskan kata-kata berikut: “Tuhan memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia;. . . . memperhatikan segala pekerjaan mereka. . . . mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan” (33:13-19).

Tidak seperti satelit yang tidak mempunyai perasaan, Tuhan melihat dengan hati-Nya yang penuh kasih pada saat Dia memperhatikan siapa kita dan apa yang kita lakukan. Alkitab mengungkapkan bahwa Dia merindukan kita untuk mempercayai-Nya dan mengikuti jalan-Nya. Kita tidak pernah lepas dari pandangan Allah, dan Dia terus memperhati-kan dengan seksama setiap orang yang berharap kepada-Nya.
Bagi semua orang yang mengenal Tuhan melalui iman dalam Yesus Kristus, sungguh menguatkan ketika kita menyadari bahwa setiap hari kita menjadi bagian dari penglihatan-Nya yang menakjubkan. —DCM


DekatBaca: 1 Petrus 4:7-11Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. —1 Tesalonika 5:11Saya dan seorang teman bepergian bersama, dan ia terlihat agak lelah.

Sesampainya kami di bandara, ia lupa menyiapkan kartu identitasnya dan tidak dapat menemukan nomor konfirmasi pemesanan tiketnya. Agen tiketnya menunggu dengan sabar sambil tersenyum, lalu kemudian menolongnya melakukan check-in. Setelah menerima tiketnya, teman saya bertanya, “Selanjutnya kami harus ke mana?” Agen itu tersenyum lagi, menunjuk saya, dan berkata kepadanya, “Tetaplah dekat dengan teman Anda.”
Itu dapat menjadi nasihat yang baik bagi kita semua ketika kehidupan ini begitu melelahkan kita: tetaplah dekat dengan sahabat-sahabat kita. Walaupun Yesus adalah sahabat terbaik kita, kita juga perlu menjalin hubungan dengan sesama orang percaya untuk menolong kita bertahan dalam kehidupan ini.

Dalam suratnya yang pertama, Petrus menulis kepada orang-orang percaya yang membutuhkan satu sama lain karena mereka sedang menderita karena iman mereka. Dalam sejumlah kalimat singkat di pasal 4, Petrus menyebutkan adanya kebutuhan untuk saling menerima dan memberikan “kasih yang sungguh-sungguh,” doa, dan tumpangan (ay.7-9). Ia juga menyebutkan adanya kebutuhan bagi orang percaya untuk mengguna-kan karunia rohani mereka dalam melayani satu sama lain (ay.10). Di bagian Alkitab lainnya, kita didorong untuk saling menghibur dengan penghiburan yang telah diberikan Allah kepada kita (2 Kor. 1:3-4) dan untuk saling membangun dalam kasih (1 Tes. 5:11).

Sunday, October 16, 2011

Sukacita Di Pagi HariMazmur 40:1-6

Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. —Mazmur 30:6

Angie tidak dapat melihat jalan melalui jendela mobilnya yang berkabut. Tanpa diketahuinya, ia keluar jalur dan membawa mobilnya berhadapan dengan sebuah truk yang melaju ke arahnya. Kecelakaan naas itu menyebabkan kerusakan berat pada otaknya sehingga ia tidak mampu lagi berbicara atau merawat dirinya sendiri.

Selama bertahun-tahun, saya mengagumi ketabahan orangtua Angie. Baru-baru ini saya bertanya kepada mereka, “Bagaimana cara kalian melalui pengalaman seperti ini?” Dengan penuh kesungguhan, ayahnya menjawab, “Sejujurnya, satu-satunya cara untuk kami mampu menjalani semua ini adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah. Dia memberi kami kekuatan yang dibutuhkan untuk menolong kami melalui semua ini.”

Ibu Angie pun setuju dan menambahkan bahwa di masa setelah terjadinya kecelakaan, mereka merasa sangat berduka sampai-sampai mereka tidak yakin akan dapat mengalami sukacita lagi. Ketika mereka berdua bersandar kepada Allah, secara tak terduga mereka mengalami bagaimana kebutuhan bagi perawatan fisik dan rohani Angie beserta seluruh keluarga mereka dipenuhi dengan begitu berlimpah.

Meskipun Angie mungkin tidak akan pernah mampu untuk berbicara lagi, tetapi ia sekarang dapat menanggapi mereka dengan senyum lebar dan hal ini membuat mereka bersukacita. Ayat yang tetap menjadi favorit orangtua Angie adalah: “Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai” (Mzm. 30:6).

Pernahkah Anda mengalami kesedihan yang sangat mendalam? Di tengah mengalirnya air mata Anda, ada janji sukacita di masa depan saat Anda bersandar kepada Tuhan kita yang penuh kasih. —HD

Belas kasihan yang baru setiap pagi,Kasih karunia setiap hari,Harapan baru dalam setiap pencobaan,Dan keberanian melangkah di sepanjang jalan. —McVeigh

Serahkanlah penderitaanmu pada Yesus, “Pribadi yang penuh kesengsaraan”.

Monday, October 10, 2011

Suap Ulangan 10:12-22

Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat. —Keluaran 23:8

Dalam suatu perjalanan di luar negeri, suami saya melihat ada banyak cekungan yang dalam di ruas-ruas jalan yang beraspal. Ketika ia menanyakan tentang hal itu, sopir kami menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh roda-roda truk yang mengangkut muatan barang yang beratnya melebihi ketentuan yang berlaku. Ketika dihentikan polisi, para pengemudi truk biasa menyuap polisi supaya tidak kena denda.

Para pengemudi truk dan polisi mendapat keuntungan finansial, tetapi pengemudi lainnya dan rakyat yang membayar pajak harus secara tidak adil menanggung beban keuangan dan ketidaknyamanan akibat jalan-jalan yang rusak berat.

Tidak semua penyuapan dilakukan terang-terangan; ada yang melakukannya secara halus. Dan tidak semuanya berkaitan dengan uang. Sanjungan adalah penyuapan yang menggunakan kata-kata sebagai mata uangnya. Jika kita memberikan perlakuan istimewa kepada seseorang karena ia mengatakan sesuatu yang baik tentang kita, ini sama seperti menerima suap. Bagi Allah, segala jenis sikap memihak adalah bentuk ketidakadilan. Dia bahkan menetapkan keadilan sebagai syarat untuk tetap tinggal di Tanah Perjanjian. Bangsa Israel dilarang memutarbalikkan keadilan atau bersikap memihak (Ul. 16:19-20).

Suap merebut keadilan yang menjadi hak seseorang, dan ini merupakan pelanggaran terhadap sifat Allah, yang adalah “Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap” (10:17).

Bersyukurlah karena Tuhan tidak bersikap memihak dalam caranya memperlakukan kita, dan Dia ingin supaya kita memperlakukan satu sama lain dengan sikap yang sama. —JAL

Tak peduli apapun ras atau jenis kelaminnya,Kaya atau miskin, besar atau kecil,
Allah yang menciptakan kita tak bersikap memihak;
Dia mengutus Kristus ‘tuk mati bagi semua. —D. De HaanSuap tanda sikap memihak; kasih tanda keadilan.

Monday, October 3, 2011

Untuk Allah Yang Kukasihi

Baca: Matius 6:16-18
Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. —Matius 6:16

Beberapa tahun yang lalu di gereja kami, saya menyampaikan suatu seri khotbah tentang Kemah Suci pada Perjanjian Lama. Sebelum berkhotbah tentang meja untuk roti sajian, saya melakukan sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya—saya berpuasa makanan selama beberapa hari. Saya berpuasa karena saya ingin mengalami kebenaran dari firman “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan” (Ul. 8:3). Saya ingin menyangkal diri dari sesuatu yang saya sukai, yaitu makanan, karena saya mengasihi Allah lebih daripada makanan.

Ketika berpuasa, saya mengikuti ajaran Yesus tentang berpuasa dalam Matius 6:16-18.
Yesus memberikan suatu perintah negatif: “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik” (ay.16). Lalu, Dia memberikan suatu perintah positif agar kita menuangkan minyak ke kepala dan mencuci muka kita (ay.17).

Perpaduan dari kedua perintah tersebut mengandung arti bahwa janganlah kita menarik perhatian orang terhadap diri kita sendiri. Yesus mengajarkan bahwa puasa adalah suatu sikap pengorbanan sebagai ibadah yang dilakukan oleh diri sendiri dan tidak boleh menjadi alat untuk menyombongkan diri dalam kerohanian. Akhirnya, Dia memberikan suatu janji: Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu (ay.18).

Walaupun puasa tidaklah diwajibkan, tetapi dengan melepaskan sesuatu yang kita sukai, kita dapat memiliki pengalaman yang lebih mendalam dengan Allah yang kita kasihi. Dia membalas ibadah kita dengan cara menyatakan diri-Nya sendiri kepada kita. —MLW

Tuhan, kami ingin berjalan dekat dengan-Mu setiap hari. Tolong kami untuk dengan tekun mencari-Musehingga kami bisa mengenal-Mu dengan dekat dan mengikut-Mu dengan taat. Amin.Menjauhkan diri dari meja makan dapat membawa kita semakin dekat kepada Bapa.

Sunday, June 5, 2011

KARTU NAMA Baca: 1 Timotius 1:1, 12-17

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus . . . . 1 Timotius 1:1

Bagi sejumlah kalangan, jabatan yg tertera di bawah nama pada kartu nama Anda sgtlah penting. Jabatan itu menunjukkan kedudukan Anda. Anda akan diperlakukan tergantung pada jabatan Anda, berbeda dengan perlakuan terhadap org lain di sekitar Anda.
Seandainya Paulus memiliki kartu nama, kartu itu akan menyatakan dirinya sebagai seorang “rasul” (1 Tim. 1:1), artinya “seorang yang diutus”. Paulus memakai jabatan ini bkn krn mau menyombongkan diri, tetapi krn ia merasa takjub. Ia tdk berusaha mendapatkan jabatan itu; jabatan itu diperolehnya “menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus.” Dengan kata lain, jabatannya itu bukanlah pemberian manusia, tetapi merupakan penunjukan dari Allah.

Paulus tadinya adalah “seorang penghujat, seorang penganiaya dan seorang ganas” (ay.13). Paulus berkata bahwa ia menganggap dirinya sebagai orang “yang paling berdosa” (ay.15). Namun, karena belas kasihan Allah, kini Paulus menjadi seorang rasul, yang kepadanyalah “Raja segala zaman” (ay.17) telah mempercayakan Injil mulia dan yang diutus-Nya untuk mewartakan Injil tersebut.

Yang lebih mengagumkan ialah bahwa sama seperti Rasul Paulus, kita semua diutus oleh Raja segala raja kepada dunia ini (Mat. 28:18-20; Kis. 1:8). Marilah dgn rendah hati kita menyadari bahwa kita juga tidak layak utk menerima tugas tersebut. Kita mendapatkan kehormatan yang istimewa untuk mewakili Allah dan kebenaran-Nya yang kekal melalui perkataan dan perbuatan kita setiap hari kepada semua orang di sekitar kita. —CPH

Marilah kita maju, sesuai panggilan Allah,
Kita ditebus oleh darah Yesus yang mulia;
Menunjukkan kasih-Nya, meneladani hidup-Nya,
Menyatakan berita-Nya, memberikan belas kasih-Nya. —Whittle

Allah memberi Anda berita untuk diteruskan. Jangan simpan berita itu untuk diri Anda sendiri!

Tuesday, May 24, 2011

Kebaikan Yang Sia-Sia Baca: Wahyu 2:1-7

Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. —Wahyu 2:4

Istri saya, Martie, adalah seorang juru masak yang hebat. Bersantai setelah sibuk seharian sambil menikmati masakan lezatnya benar-benar merupakan hal yang menyenangkan. Kadang-kadang setelah makan malam, ia keluar untuk suatu urusan, meninggalkan saya sendirian dengan pilihan antara mengambil remote TV atau membersihkan dapur.

Ketika saya sedang punya niat baik, saya akan menggulung lengan baju, mencuci peralatan makan dalam mesin pencuci piring, dan menyikat semua periuk dan panci—semuanya saya lakukan demi sukacita ketika mendengar ucapan terima kasih dari Martie, yang biasanya mengatakan, “Wah Joe! Kau tak perlu repot-repot membersihkan dapur!” Saya pun berkesempatan untuk berkata, “Aku ingin menunjukkan padamu betapa aku sungguh mengasihimu!”

Ketika Yesus mencela jemaat di Efesus karena mereka telah meninggalkan kasih “yang semula” (Why. 2:4), hal itu disebabkan karena mereka melakukan banyak kebaikan, tetapi dilakukan bukan karena kasih mereka kepada-Nya. Walaupun mereka dipuji atas ketekunan dan kesabaran mereka, tetapi menurut Kristus, mereka melakukan kebaikan yang sia-sia.

Bersikap baik harus selalu menjadi suatu bentuk ibadah. Menentang godaan, mengampuni, melayani, dan mengasihi sesama merupakan kesempatan demi kesempatan yang kita miliki untuk secara nyata mewujudkan kasih kita kepada Yesus—bukan demi mendapatkan suatu pengakuan atau pujian.

Kapan terakhir kali Anda melakukan “kebaikan” karena Anda mengasihi Yesus? —JMS
Bagi banyak orang, kasih hanya sekadar kata,
Hanya perasaan sesaat dan emosi sepintas;
Tetapi kasih yang menghormati Kristus Tuhan kita
Menanggapi-Nya dengan pengabdian yang mendalam. —Hess
Kasih sejati dinyatakan dalam perbuatan.

Monday, April 25, 2011

Tidak Mungkin Nyata? Baca: Lukas 24:1-12

Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. —Lukas 24:11

Pada dekade 1980-an, John Knoll dan saudara laki-lakinya, Thomas, memulai percobaan dengan sebuah program komputer untuk memanipulasi foto. Banyak perusahaan piranti lunak menganggap kedua orang ini gila, karena pada masa itu fotografer tidak menggunakan komputer. Awalnya kedua bersaudara itu menyebut program mereka Display, kemudian Imaginator, dan akhirnya mereka menetapkan nama Photoshop®.

Dewasa ini, Photoshop® digunakan oleh para fotografer amatir di rumah-rumah maupun para profesional dalam bisnis mereka di seluruh dunia. Sebuah artikel dalam surat kabar San Jose Mercury News menunjukkan bagaimana kata itu sudah menjadi kamus orang sehari-hari. Ketika sesuatu kelihatan terlalu indah untuk jadi kenyataan, orang akan berkata, “Itu pasti sudah di-photoshop.”

Pagi hari pada Paskah pertama itu, para perempuan yang membawa rempah-rempah untuk mengurapi tubuh Yesus menemukan kubur-Nya telah kosong dan mendengar para malaikat berkata, “Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit!” (Luk. 24:6). Ketika para perempuan itu memberitahukan hal itu kepada para murid, “Perkataan-perkataan mereka seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu” (ay.11). Omong kosong! Tak masuk akal! Tidak mungkin nyata!

Jika ada yang memanipulasi sesuatu, jutaan orang di dunia akan menyatakan hal itu adalah sebuah mitos. Namun, jika Yesus mengalahkan maut, semua yang dikatakan-Nya tentang pengampunan, kuasa perubahan, dan kehidupan kekal itu adalah sesuatu yang nyata.

Karena Kristus telah bangkit dan hidup hari ini, inilah kabar terindah yang memang jadi kenyataan! —DCM

Dari dalam kubur Dia bangkit,
Dengan kemenangan agung kalahkan musuh-Nya;
Dia bangkit sebagai Pemenang dari kegelapan,
Dia hidup selamanya, memerintah bersama umat-Nya. —Lowry
Kebangkitan Kristus adalah suatu fakta sejarah yang
menuntut orang memberi tanggapan dalam iman.

Tuesday, April 19, 2011

DOSA ITU MENYAKITKAN - Ibrani 2:10-18

Ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena Ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun Ia menanggung dosa banyak orang. —Yesaya 53:12


Cepat atau lambat kita semua merasakan dampak menyakitkan dari dosa. Kadang-kadang ini disebabkan karena beban dosa kita sendiri dan rasa malu karena telah gagal dengan begitu mengenaskan. Di lain waktu, mungkin beban dosa orang lain yang menekan kita—seseorang telah mengkhianati, menipu, mengabaikan, mengejek, mencurangi, atau membodohi kita.

Pikirkan suatu masa ketika beban rasa bersalah atau rasa sakit itu begitu beratnya sehingga Anda tidak dapat beranjak dari tempat tidur. Sekarang, coba bayangkan beratnya beban dari kombinasi duka yang disebabkan oleh dosa setiap orang terhadap keluarga Anda, gereja Anda, lingkungan Anda. Tambahkan lagi dengan penderitaan oleh dosa yang dialami setiap orang di kota, propinsi, negara Anda, dan seluruh dunia. Sekarang, coba bayangkan akumulasi duka yang disebabkan oleh dosa yang telah terjadi sepanjang abad demi abad sejak penciptaan.

Bukankah tidak mengherankan bahwa beratnya beban dari seluruh dosa ini begitu sangat menekan Yesus pada malam Dia dipanggil untuk menanggungnya? (Mat. 26:36-44). Di hari berikutnya, bahkan Bapa-Nya yang terkasih meninggalkan-Nya. Tidak ada penderitaan lain yang sebanding dengan penderitaan yang dialami Yesus.
Dosa menempatkan Yesus pada ujian yang terbesar. Namun, kasih-Nya memampukan Dia untuk menanggungnya, kekuatan-Nya untuk menopangnya, dan kuasa-Nya untuk mengatasinya. Berkat kematian dan kebangkitan Yesus, kita dapat sangat yakin bahwa dosa tidak akan dan tidak mungkin menang. —JAL

Apakah Allah tak mengenal derita manusia
Yang merusak hidup fana kita?
Tentu tidak, Kristus telah merasakan
Ketika dosa dan maut Dia kalahkan! —D. De Haan
Kubur Kristus yang kosong menjamin kemenangan kita atas dosa dan kematian.
Kata pujian yang lembut mudah diucapkan, tetapi memberikan pengaruh yang luar biasa.

Monday, April 11, 2011

PUJIAN CUMA-CUMA Baca: Amsal 16:20-28

Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. Amsal 16:24

Di tengah berlangsungnya krisis ekonomi dan maraknya berita tidak menggembirakan, dua mahasiswa di Universitas Purdue memutuskan untuk menghibur orang-orang yang mereka temui di kampus dengan kata-kata yang membangkitkan semangat. Selama dua jam di setiap Rabu sore, Cameron Brown dan Brett Westcott berdiri di jalanan kampus yang ramai sambil memegang papan bertuliskan “Pujian Cuma-Cuma” dan menyatakan pujian pada setiap orang yang lewat. “Aku suka mantel merahmu.” “Sepatu bot saljumu keren.” “Senyummu manis sekali.” Sejumlah mahasiswa berkata bahwa mereka sengaja berjalan melewati “para pemuji gratis” ini di setiap Rabu hanya untuk mendengar sepatah kata menghibur yang mereka ucapkan.

Saya terperangah oleh dua mahasiswa yang memandang orang-orang dengan tujuan untuk memuji mereka, dan bukan mencari kesalahan atau melontarkan kritik. Apakah demikian cara saya, sebagai pengikut Kristus, memandang orang lain setiap hari?
Daripada menjadi seperti orang yang hanya berfokus pada hal yang buruk dan mengeluarkan perkataan bagaikan “api yang menghanguskan” (Ams. 16:27), kita dapat mengambil langkah yang berbeda, dengan menyadari bahwa apa yang kita katakan bersumber dari dalam lubuk hati kita. “Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan. Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang” (ay.23-24).
Kata-kata menghibur mungkin diberikan cuma-cuma, tetapi tak ternilai harganya dalam membangkitkan semangat. Mengapa tidak kita memberi semangat kepada seseorang hari ini? —DCM

Kuasa kata-kata bisa membangun atau menjatuhkan–
Menciptakan senyum lebar atau menghasilkan kernyit sedih;
Jadi, saat bertemu semua orang setiap harinya,
Pastikan kata-kata kita memberi mereka semangat. —Fitzhugh
Kata pujian yang lembut mudah diucapkan, tetapi memberikan pengaruh yang luar biasa.

Saturday, March 12, 2011

BICARA LEMBUT, BICARA LAMBAT Hakim-Hakim 7:24–8:3

Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman. —Amsal 15:1

John Wayne, seorang aktor dan bintang film terkenal Amerika, pernah berkata, “Bicara lembut, bicara lambat, dan jangan bicara terlalu banyak.” Nasihat Wayne ini sulit saya ikuti karena saya cenderung berbicara cepat dan saya tidak selalu berbicara dengan tenang ataupun membatasi perkataan saya. Meskipun demikian, pendapat tentang mengendalikan perkataan ini dapat bermanfaat ketika kita berhadapan dengan amarah. Alkitab mengatakan bahwa kita haruslah “lambat untuk berkata-kata” (Yak. 1:19), dan bahwa “jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman”(Ams. 15:1).

Gideon memberikan jawaban yang lembut sewaktu berdebat dengan sejumlah orang Israel lainnya (Hak. 8). Segera setelah bala tentaranya mengalahkan bangsa Midian, sekelompok orang sebangsanya mengecam Gideon dengan tajam (ay.1). Mereka marah karena tidak dilibatkan dalam peperangan. Namun, Gideon tidak membalas mereka dengan tanggapan yang kasar. Sebaliknya, ia mengingatkan bahwa mereka telah menangkap dan menumpas kedua raja Midian. Ia juga memberikan penghargaan kepada orang-orang itu dengan berkata, “Apa yang telah dapat kucapai, jika dibandingkan dengan kamu?” Akhirnya, “redalah marah mereka terhadap dia” (ay.3).

Dengan pertolongan Tuhan, kita dapat memadamkan situasi-situasi yang memanas dengan cara mengendalikan perkataan kita. Menanggapi orang yang marah dengan hati-hati dan perkataan yang lembut dapat menghasilkan kesatuan, bagi kemuliaan Allah. —JBS

Tuhan, jagalah bibirku,
Kendalikanlah lidahku hari ini,
Tolonglah aku untuk menilai tiap pikiran
Dan menjaga tiap kata yang kuucapkan. —Hess
Gigitlah lidahmu sebelum
lidahmu menggigit orang lain.


轻声慢语 读经: 士师记7章24节-8章3节

金句:「回答柔和,使怒消退。」 (箴言15章1节)

美国著名演员约翰•韦恩曾说:「说话要轻声、慢语、寡 言」。他的这句忠告对于快人快语的我来说,实在是太难了。然而,但我们心生怒气时,这个要控制言语的念头就变得格外重要。圣经说我们应该「慢慢地说」(雅 各书1章19节),也 说「回答柔和,使怒消退。」(箴言15章1节)

有一次,基甸在面对以色列同胞的抨击时,心平气和地回应(士师记8章)。当以色列军队打败米甸人之后,一群同胞斥责基甸(1节)。他们因错过了这场战争的主要战役,而忿忿不平。但是基甸并没有恶言相向,相反地,他提醒同胞们,在这场胜仗中他们擒了米甸王子,基甸也赞扬他们, 说:「我所行的岂能比你们所行的呢?」最后,「以法莲人的怒气就消了。」(3节)

Tuesday, March 8, 2011

MIMPI TENTANG JAWABAN YANG TERLUPA Ayub 42:1-6

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau mengaduh. —Ayub 42:5

Seorang teman berhenti dari dua pekerjaannya untuk menjadi perawat penuh waktu ketika putranya yang telah dewasa terluka parah dalam kecelakaan mobil. Pada tahun yang sama, istri yang telah dinikahinya selama lebih dari 30 tahun mengidap penyakit parah dan meninggal dunia.

Sejak itu, ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki jawaban ketika putranya bertanya “mengapa” semua ini menimpa mereka. Namun, ia menceritakan kepada saya tentang sebuah mimpi yang menguatkannya pada masa-masa sulit tersebut. Ia bermimpi bahwa ia berada di suatu tempat yang dipenuhi sinar matahari. Ada banyak orang di sekelilingnya, dan ada seorang pria yang dapat menjawab semua pertanyaan “mengapa”-nya. Setiap jawaban yang diberikan begitu masuk akal sehingga ia mengerti betul mengapa ia tidak boleh tahu jawaban-jawabannya sekarang. Lalu ia bersama putranya ada dalam mimpi itu.

Namun, ketika ia berusaha menolong putranya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaannya, ia tidak dapat mengingat jawabannya. Meskipun demikian, ia merasa ini pun tidak mengapa. Dan kemudian ia terbangun.
Pengalaman teman saya ini mengingatkan saya pada sahabat Allah lainnya yang menderita dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab (Ayb. 7:20-21). Ketika akhirnya Allah memecah keheningan-Nya dan memberikan penglihatan kepada Ayub tentang diri-Nya dalam keajaiban penciptaan, barulah Ayub mendapatkan apa yang lebih baik dari jawaban (42:1-6).

Setelah peristiwa itulah, Ayub menemukan kedamaian karena mengetahui bahwa Allah kita memiliki maksud yang baik dan bahkan indah bagi kita untuk percaya kepada-Nya. —MRD II

Yang dilakukan Allah mungkin tak kau pahami kini,
Tetapi kau akan mengerti alasannya suatu hari nanti;
Pertanyaan yang mencemaskan pikiran dan menghantuimu
Kelak ‘kan ada jawabannya dari surga. —Hess
Apa yang lebih baik dari jawaban pertanyaan ‘mengapa’? Mempercayai Allah Mahabaik yang punya maksud baik.


為什麼? 讀經: 約伯記42章1-6節金句:「我從前風聞有你,現在親眼看見你。」(約伯記42章5節)

我朋友辭去了他的兩份工作,全心照顧車禍重傷的成年兒子。同一年,他締結三十年的髮妻也患上絕症,撒手人寰。

從那時開始,他說每當兒子問到「為什麼」這些不幸會發生在他們身上時,他只能無言以對。但是他告訴我,有一次,他作了一個夢,讓他信心更堅定。他夢到自己在一個陽光燦爛的地方,有很多人圍繞在他身邊,其中一個人解答了他所有的「為什麼」。

這人的每個解答都讓他完全解惑,明白為何現在不是知道答案的時候。之後,他兒子也在夢中出現,當他想要為兒子解答那些「為什麼」的時候,他卻不記得答案是什麼,但即使如此也無所謂。接著,他就醒來了。
我朋友的經驗讓我想到另一個上帝的朋友,他也遭受苦難,並充滿未解之惑(約伯記7章20-21節)。最後上帝打破沉默,以宇宙萬物的奇妙,讓約伯認識祂,知道這比找到答案更為寶貴(42章1-6)

Friday, February 25, 2011

BATU PENGINGAT


Apabila di kemudian hari anak-anakmu bertanya . . . Apakah arti batu-batu ini? maka haruslah kamu beritahukan kepada anakanakmu, begini: Israel telah menyeberangi sungai Yordan ini di tanah yang kering!” —Yosua 4:21-22

Belum lama ini, sepasang teman kami mengadakan pertemuan di rumah mereka dan mengundang sekelompok sahabat yang semuanya adalah pencinta musik. Kevin dan Ilsa, pasangan yang juga musisi berbakat itu, meminta supaya setiap orang atau pasangan membawa sebuah batu untuk perapian yang sering menjadi ajang pertunjukan musik mereka di malam hari.

Namun, mereka tidak menginginkan sekadar batu polos biasa. Mereka meminta supaya setiap batu itu ditulisi nama atau tanggal atau peristiwa yang menyatakan bagaimana atau kapan setiap orang yang hadir mulai menjalin pertemanan.

Allah merasa bahwa bangsa Israel membutuhkan pengingat untuk suatu peristiwa luar biasa yang terjadi dalam hidup mereka. Meskipun sungai Yordan sedang meluap airnya, orang Israel tetap dapat menyeberanginya di atas tanah kering karena Allah telah menghentikan aliran airnya (Yos. 3:13-17). Peristiwa serupa telah terjadi bertahun-tahun sebelumnya dalam suatu pelarian dari Mesir (Kel. 14:21-31).

Namun, pada peristiwa di sungai Yordan ini, Allah memerintahkan umat-Nya untuk menyusun batu peringatan, sehingga di masa mendatang ketika anak-anak mereka bertanya tentang batu peringatan tersebut, para orangtua dapat mengingatkan mereka tentang tangan Tuhan yang sangat kuat (Yos. 4:23-24).

Sama seperti Allah senantiasa mempedulikan bangsa Israel, Dia juga senantiasa memelihara kita sekarang. “Batu-batu peringatan” seperti apa yang akan Anda gunakan untuk mengingatkan anak cucu Anda—dan bahkan diri Anda sendiri—tentang bukti-bukti kekuatan Allah? —CHK

Kesetiaan Allah telah kita alami dari tahun ke tahun,
Dia bersama kita dalam suka maupun duka;
Begitu sering Tuhan telah menolong kita,
Menjawab doa dan memberi kekuatan baru. —F. Hess

MENGINGAT KEBAIKAN ALLAH ADALAH
OBAT YANG MANJUR UNTUK MENGATASI KERAGUAN

Monday, February 21, 2011

Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku

Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku, jikalah kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. —Yohanes 15:14

Situs jejaring sosial Facebook.com diluncurkan tahun 2004 sebagai sarana bagi para mahasiswa untuk saling menjalin hubungan melalui dunia maya. Sekarang situs ini terbuka untuk semua umur, dan kini diperkirakan sudah mencakup 500juta pengguna.

Setiap pengguna memiliki halaman pribadi yang dilengkapi dengan foto dan keterangan pribadi yang dapat dilihat oleh “teman-teman”-nya. Untuk ber-“teman” dengan seseorang, berarti membuka pintu komunikasi dan informasi tentang siapa diri Anda, ke mana Anda pergi, dan apa yang Anda lakukan. Persahabatan Facebook dapat bersifat sambil lalu saja atau lebih akrab, tetapi setiap hubungan terjalin hanya ketika undangan untuk bersahabat itu diterima.

Sesaat sebelum Yesus disalibkan, Dia memberitahu murid-murid-Nya: “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku” (Yoh. 15:14-15).

Tidak egois, satu dalam tujuan, dan kepercayaan yang teguh adalah ciri-ciri persahabatan sejati, terutama dalam hubungan kita dengan Tuhan. Kristus telah mengambil inisiatif dengan memberikan hidup-Nya bagi kita dan mengundang kita untuk mengenal dan mengikut-Nya.
Sudahkah kita menanggapi undangan persahabatan dari Tuhan Yesus dengan membuka hati kita kepada-Nya dan tidak menyembunyikan apa pun dari-Nya? —DCM

Persahabatan dengan Yesus,
Persekutuan yang ilahi;
Oh, betapa hubungan yang manis dan indah-
Yesus adalah Sahabatku. —Ludgate

YESUS MAU MENJADI SAHABAT KITA

Saturday, January 22, 2011

MASIH BERLAKU HARI INI (Kisah Para Rasul 17:16-31 )

Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala. —Kisah Para Rasul 17:16

Perpustakaan Chester Beatty di Dublin, Irlandia, memiliki koleksi ekstensif dari fragmen-fragmen Alkitab kuno, dengan fragmen yang paling tua berasal dari abad ke-2 Masehi. Salah satu fragmen kuno yang dipamerkan adalah bagian dari Kisah Para Rasul 17:16.

Meskipun demikian, pesan yang ditampilkan fragmen kuno tersebut masih sama relevannya dengan berita di surat kabar masa kini. Pesan itu berbunyi, “Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala.” Paulus menjadi marah karena maraknya berhala di Atena kuno, dan saya yakin ia pun akan marah juga kepada kita dewasa ini.
Sejumlah berhala yang kita lihat di masa kini berbeda dengan berhala di zaman Paulus.

Berhala-berhala zaman modern ini hadir di mana-mana, baik dalam bentuk kekayaan, ketenaran, kekuasaan, olahragawan, artis, atau politisi. Seperti biasa, musuh rohani kita, si Iblis, berusaha merayu kita untuk menjauh dari Juruselamat kita dan kepada kesesatan dengan menyembah berhala. Orang-orang Kristen tidaklah kebal, oleh karena itu kita harus menjaga hati kita supaya kita tidak merasa paling benar sehingga cepat marah terhadap orang-orang tidak percaya yang sepertinya menyembah apa saja kecuali Allah.

Kita juga harus dimotivasi oleh kasih Kristus untuk menjangkau orang-orang yang tidak mengenal Dia. Kemudian, seperti orang-orang percaya di Tesalonika, mereka mungkin akan “berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan benar” (1 Tes. 1:9). —WEC

Terhadap berhala yang begitu kupegang,
Apa pun bentuknya itu,
Tolong aku ‘tuk menyingkirkannya dari takhta-Mu
Dan kuhanya menyembah-Mu. —Cowper


BERHALA ADALAH SEGALA HAL YANG MENGGANTIKAN TEMPAT DI MANA ALLAH SEHARUSNYA BERTAHTA
第 一 堂 主 日 崇 拜 会 秩 序



保罗在雅典等候他们的时候,看见满城都是偶像,就心里着急。」
  (使徒行传17章16节)
在爱尔兰都柏林的切斯特比特图书馆,藏有许多第二世纪时的古代圣经残卷,其中所展示的一段残片就是使徒行传17章16节。
古卷中所展示的信息与现代无异,彷佛是在读今天的报纸一样。这古卷这么写道:「保罗在雅典等候他们的时候,看见满城都是偶像,就心里着急。」保罗因为古代雅典城遭受偶像的玷污而气愤,我相信如果保罗今天与我们在一起,他一定也会很难过。
现在世界上的偶像,有些已经和保罗时代的偶像大不相同,诸如财富、名声、权力、运动员、艺人或是政治人物……,各式各样的现代偶像。我们的属灵敌人──撒但,一如往常地试图将我们从救主那里掳走,使我们崇拜偶像。基督徒并非免疫,因此我们更应保守自己的心怀意念,千万不要自以为义,批评那些崇拜世界的事物 却不信上帝的人。
同时,我们也要以基督的爱,去关怀那些不认识祂的人。那么,他们也会就像帖撒罗尼迦的信徒一样,「离弃偶像,归向上帝,要服事那又真又活的上帝。」(帖撒罗尼迦前书1章9节)WEC

Saturday, January 15, 2011

MENGEMUDI DALAM GELAP Mazmur 119:105 -112

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. —Mazmur 119:105

Saya selalu berpikir bahwa saya akan dapat melalui segala sesuatu bila saja Tuhan memberitahu saya bagaimana hasil akhirnya. Saya percaya bahwa “segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan” pada akhirnya (Rm. 8:28), tetapi saya akan melakukan dengan lebih baik di masa-masa kegelapan, jika saya tahu pasti seperti apa “kebaikan” yang akan saya terima.

Namun, Allah biasanya tidak menunjukkan ke mana Dia sedang membawa kita. Allah hanya meminta kita untuk percaya kepada-Nya. Ini sama seperti mengemudikan mobil di malam hari. Lampu sorot mobilnya tidak pernah bersinar sejauh tujuan kita. Lampu itu hanya menerangi jarak sekitar 50 m di depan kita. Akan tetapi, hal itu tidak menghalangi kita untuk terus maju. Kita mempercayai lampu sorot kita. Yang benar-benar diperlukan hanyalah cahaya yang cukup terang untuk membuat kita terus maju.

Firman Allah itu seperti lampu sorot pada masa-masa kegelapan. Isinya janji-janji yang kita butuhkan untuk menjaga supaya kita tidak terperosok dalam lubang kepahitan dan keputusasaan. Firman-Nya menjanjikan bahwa Dia sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita (Ibr. 13:5). Firman-Nya meyakinkan kita bahwa Dia mengetahui semua rancangan-Nya bagi kita, rancangan pemulihan dan bukan kecelakaan, untuk memberi kita “hari depan yang penuh harapan” (Yer. 29:11). Dia memberitahu kita bahwa pencobaan yang kita alami adalah demi kebaikan kita, bukan kepahitan (Yak. 1:2-4).

Jadi, ketika Anda merasa sedang mengemudi dalam gelap, ingatlah untuk mempercayai lampu sorot Anda—firman Allah akan menerangi jalan Anda. —JMS

Firman Allah memberikan terang
Yang kita perlukan untuk melihat jalan;
Menunjukkan apa yang kita perlu tahu
Supaya kita tak tersesat. —Sper



夜間駕車
讀經: 詩篇119篇105-112節
「你的話是我腳前的燈,是我路上的光。」(詩篇119篇105節)
我總是想著,若上帝能告訴我最後的結果是怎樣,任何困難我也不會怕。我相信最終「萬事都互相效力,叫愛上帝的人得益處」(羅馬書8章28節),但若我事先知道那益處究竟為何,我必能在困境中表現得更好。
然而,上帝要帶領我們去哪裡,祂通常不會讓我們看見,祂只要我們信靠祂。這就如同在夜間開車,我們車前的大燈可不會直接照到目的地,而是只照出眼前50公尺的距離。但這並不會嚇阻我們向前,因我們相信車燈。我們真正所需的就只是足夠的亮光,讓我們能持續往前。
上帝的話語就像黑暗中的車頭燈。那裡有許多給我們的應許,這些應許使我們不會將生命之車開進苦毒和絕望的深溝。聖經應許:祂總不撇下也不丟棄我們(希伯來書13章5節)。聖經對我們保證:祂知道祂向我們所懷的意念是賜平安的意念,不是降災禍的意念,要叫我們「末後有指望」(耶利米書29章11節)。且上帝告訴我們試煉是要讓我們更加完美,而不是變 得苦毒(雅各書1章2-4節)。
因此下次你若感覺如同在夜間駕車時,記得要信靠你車前的大燈上帝的話語將照亮你的道路。JS

Sunday, January 9, 2011

1 Samuel 1:1-18

Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. —Mazmur 3:5

Salah satu hal yang melumpuhkan para karyawan baru dalam suatu pekerjaan adalah kritik dari para senior mereka. Para manajer perekrutan yang baik mengetahui cara melindungi karyawan-karyawan baru, yaitu dengan menyediakan mentor-mentor yang bersedia melindungi para karyawan baru dari ejekan-ejekan yang tidak perlu.

Hana adalah seorang mentor bagi kita dalam menghadapi kritik dan kerinduan hati yang mendalam (1 Sam. 1:1-18). Dikelilingi oleh suami yang tidak mengerti, madunya yang selalu mengejek, dan imam yang terlalu menghakimi, Hana menemukan jalan untuk menembus kabut kelam itu dengan percaya pada Allah (ay.10). Meskipun kita sekarang mengetahui bagaimana Allah menjawab doa dari hati Hana dengan memberinya anak, kita tidak mengetahui secara pasti apakah berkat dari Imam Eli merupakan suatu harapan atau janji dari Allah (ay.17). Saya berpikir bahwa wajah Hana yang tidak lagi bersedih muncul terutama karena ia mendapatkan kedamaian dari kepercayaannya kepada Allah.

Kita diciptakan untuk menjalin hubungan dengan Allah; dan ketika jalinan hubungan ini menjadi semakin intim, ini tidak hanya menyatukan kita dengan kehadiran-Nya, tetapi juga dengan kuasa-Nya. Doa yang mengungkapkan betapa kita terluka dan penuh emosi adalah doa yang pasti diterima Allah karena setiap doa ini menunjukkan kepercayaan kita kepada-Nya. Seringkali kita akan menemukan cara pandang yang benar, dan hampir pasti merasa terhibur, ketika mengetahui bahwa kita telah mempercayakan hal-hal yang membawa masalah—baik itu kritik atau kerinduan hati yang mendalam—kepada satu Pribadi yang paling mampu mengatasi hal-hal tersebut. —RKK

Sahabat terbaik yang pernah kumiliki
Adalah Pribadi yang tak bisa kulihat,
Namun, Pribadi yang kepada-Nya kupercaya ini,
Mengasihi dan memberkatiku. —Shuler


Doa dari dalam hati, tanpa kata-kata, lebih baik daripada doa dengan banyak kata tetapi tidak dari hati.



得勝的信心 讀經: 撒 母耳記上1章1-18節

我 用 我 的 聲 音 求 告 耶 和 華 ,他 就 從 他
的 聖 山 上 應 允 我。」(詩 篇 3 篇 4 節)

很 少 有 事 情 能 像 資 深 員 工 的 批 評 一 般 , 使 新 同 事 表 現 不 佳 。 好 的 人 事 主 管 知 道 這 一 點 , 會 在 新 員 工 周 遭 安 插 良 師 益 友 , 保 護 他 們 不 會 受 到 無 謂 的 刺 傷 。
哈 拿 是 一 位 良 師 益 友, 為 我 們 示 範 如 何 處 理 別 人 的 批 評, 以 及 自 己 內 心 的 渴 望( 撒 母 耳 記 上 1章 1–18 節 )。 圍 繞 在 哈 拿 身 邊 的 是 不 理 解 她 的 丈 夫 ,奚 落 她 的 同 輩 ,太 快 下 定 論 的 祭 司。哈 拿 藉 由 對 上 帝 傾 心 吐 意,度 過 迷 霧 籠 罩 的 幽 暗 (10節 ),現 在 我 們 雖 已 知 道 上 帝 賜 哈 拿 一 子,以 回 應 她 心 中 的 禱 告,卻 仍 不 確 定 以 利 的 祝 福 是 個 心 願 ,還 是 從 上 帝 而 來 的 應 許( 17節 ),但 我 想 最 重 要 的 是 她 不 再 憂 愁 滿 面 ,因 為 她 對 上 帝 傾 心 吐 意 ,內 心 就 得 到 平 安。
上 帝 創 造 我 們 , 讓 我 們 和 祂 建 立 起 關 係。當 我 們 與 祂 的 關 係 更 親 密 時,不 只 是 能 體 驗 祂 的 同 在,更 能 從 祂 那 裡 得 力 量。無 疑 的,上 帝 樂 意 聆 聽 我 們 向 祂 傾 訴 內 心 的 傷 害 和 情 緒 困 擾,因 為 這 表 達 了 我 們 對 祂 的 信 任。當 我 們 把 自 己 的 困 擾 ─ ─ 不 論 是 別 人 的 批 評,或 是 內 心 深 處 的 渴

Wednesday, January 5, 2011

MERENUNG MELALUI KACA SPION Baca: Mazmur 111

Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai. —Mazmur 92:5

Saya selalu berpikir cara terbaik untuk melihat karya tangan Allah adalah dengan memandang seperti melalui kaca spion. Dengan melihat ke belakang, kita lebih mudah memahami mengapa Dia menempatkan kita di rumah yang kita tempati; mengapa Dia mengizinkan banyak orang dan situasi kita temui dalam hidup; mengapa Dia mengizinkan kesulitan dan kesakitan; mengapa Dia membawa kita ke berbagai tempat dan menempatkan kita dalam beragam pekerjaan dan karir.

Dalam hidup saya sendiri, saya mendapat banyak kejelasan (meski bukan kejelasan total yang hanya dialami di surga kelak!) tentang jalan Allah yang penuh kasih dan hikmat saat saya melihat kembali cara-Nya mengatur perjalanan saya dengan “perbuatan tangan-[Nya]” (Mzm. 92:5). Bersama pemazmur, saya merasa bersukacita di dalam hati saat melihat betapa seringnya Allah dengan setia membimbing, mengarahkan dan mengatur hingga akhir (Mzm. 111).

Meskipun demikian, memandang ke depan tidaklah selalu jelas. Pernahkah Anda merasa tersesat ketika jalan di depan Anda terlihat berliku, berkabut dan menakutkan? Sebelum melangkah memasuki tahun yang baru, berhentilah dan pandanglah melalui kaca spion dari tahun yang telah lalu, dan dengan sukacita sadarilah, bahwa Allah bersungguh-sungguh ketika Dia berkata, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: ‘Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut’” (Ibr. 13:5-6).
Dengan merenungkan janji kehadiran dan pertolongan Allah, Anda dapat memasuki tahun 2011 dengan keyakinan penuh. —JMS

Bukankah Dia yang telah memimpinku dengan selamat
Menapaki sepanjang hari ini
Menuntun dengan pemahaman yang sama
Sepanjang masa depanku juga? —Adams


Panduan Allah di masa lalu memberi keberanian untuk melangkah di masa mendatang.

MENGAGUMKAN - Baca: Matius 1:18-25

Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya. —Matius 1:24

Kisah Natal, yang diceritakan dalam Injil Matius dan Lukas, telah menjadi begitu biasa sehingga saya bertanya-tanya apakah kita menangkap makna dari apa yang sebenarnya terjadi: Seorang malaikat mengatakan pada seorang dara bahwa ia akan mengandung seorang anak oleh kuasa Roh Kudus (Luk. 1:26-38).

Malaikat itu juga berkata kepada tunangan si dara supaya ia menikahinya dan menamai bayi itu Yesus, “Karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa” (Mat. 1:21). Para gembala melihat malaikat di langit dan mendapat berita tentang Juruselamat yang lahir di Betlehem (Luk. 2:11). Orang Majus berjalan ratusan kilometer untuk menyembah Dia, yang mereka katakan sebagai, “Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan.” (Mat. 2:2). Luar biasa!

Tidak kalah luar biasanya adalah bahwa Maria, Yusuf, para gembala, dan orang Majus melakukan tepat seperti apa yang dikatakan kepada mereka. Maria menyerahkan dirinya pada Allah; Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya; para gembala pergi ke Betlehem untuk melihat bayi di palungan; dan orang Majus berjalan mengikuti bintang. Tanpa mengetahui apa yang akan terjadi, mereka semua mengambil langkah iman di dalam Tuhan. Luar biasa!

Bagaimana dengan kita di Natal ini? Apakah kita akan mempercayai Allah dan mengikuti petunjuk-Nya bahkan ketika kita menghadapi keadaan-keadaan yang tidak pasti dan yang membuat kita kewalahan?
Ketika saya dan Anda menaati Tuhan, hasilnya benar-benar luar biasa! —DCM

Mengikuti pimpinan Allah,
Melangkah dalam iman dan ketaatan,
Selalu jadi arah yang harus kita tempuh
Ketika kita tak bisa melihat jalannya. —Sper


Orang beriman tak tahu ke mana ‘kan dibawa, tetapi ia kenal dan mengasihi Dia yang memimpinnya. —Chambers