Monday, December 5, 2011

MENCARI AIR Yohanes 4:1-15

Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. —Yohanes 4:14

Amerika Serikat sudah mengeluarkan uang jutaan dolar untuk mencari sumber air di planet Mars. Beberapa tahun yang lalu, NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) mengirim sepasang robot kembar yang bernama Opportunity dan Spirit, untuk melihat apakah memang atau pernah ada air di planet merah itu.

Mengapa Amerika Serikat melakukan hal tersebut? Para ilmuwan, yang meneliti data kiriman dari dua robot pengembara di Mars itu, berusaha mencari tahu apakah pernah ada kehidupan di planet Mars. Dan supaya kehidupan ada, harus ada air. Tanpa air, tidak akan ada kehidupan.

Sekitar dua ribu tahun yang lalu, sepasang “pengembara” berjalan melintasi suatu pelosok yang disebut Samaria untuk mencari air. Yang pertama adalah seorang wanita yang tinggal di sekitar daerah itu. Yang kedua adalah seorang pria dari Galilea. Mereka akhirnya bertemu di sebuah sumur di kota Sikhar. Ketika mereka bertemu, Yesus menemukan air yang dicari-Nya dan wanita itu menemukan air yang tidak diketahui dibutuhkannya (Yoh. 4:5-15).

Air teramat penting baik untuk kehidupan jasmani maupun rohani. Yesus mempunyai sebuah kejutan untuk si wanita di sumur itu. Dia menawarkan kepadanya Air Hidup––diri-Nya sendiri. Yesus merupakan “mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yoh. 4:14).
Apakah Anda mengenal seseorang yang sedang mencari air? Seseorang yang haus jiwanya? Perkenalkan orang itu kepada Yesus, Sang Air Hidup. Itu akan menjadi penemuan terbesar di sepanjang masa. —JDB

Juruselamat Maha Pengasih dan Mahakuasa,
Sumber dari segala yang kekal,
Hapus dahagaku dengan air hidup,
Air hidup yang jernih dan murni. —Vinal