Tuesday, March 27, 2012

PUJIAN CUMA-CUMA Baca: Amsal 16:20-28

Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
Amsal 16:24


Di tengah berlangsungnya krisis ekonomi dan maraknya berita tidak menggembirakan, dua mahasiswa di Universitas Purdue memutuskan untuk menghibur orang-orang yang mereka temui di kampus dengan kata-kata yang membangkitkan semangat. Selama dua jam di setiap Rabu sore, Cameron Brown dan Brett Westcott berdiri di jalanan kampus yang ramai sambil memegang papan bertuliskan “Pujian Cuma-Cuma” dan menyatakan pujian pada setiap orang yang lewat. “Aku suka mantel merahmu.” “Sepatu bot saljumu keren.” “Senyummu manis sekali.” Sejumlah mahasiswa berkata bahwa mereka sengaja berjalan melewati “para pemuji gratis” ini di setiap Rabu hanya untuk mendengar sepatah kata menghibur yang mereka ucapkan.

Saya terperangah oleh dua mahasiswa yang memandang orang-orang dengan tujuan untuk memuji mereka, dan bukan mencari kesalahan atau melontarkan kritik. Apakah demikian cara saya, sebagai pengikut Kristus, memandang orang lain setiap hari?

Daripada menjadi seperti orang yang hanya berfokus pada hal yang buruk dan mengeluarkan perkataan bagaikan “api yang menghanguskan” (Ams. 16:27), kita dapat mengambil langkah yang berbeda, dengan menyadari bahwa apa yang kita katakan bersumber dari dalam lubuk hati kita. “Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan. Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang” (ay.23-24).

Kata-kata menghibur mungkin diberikan cuma-cuma, tetapi tak ternilai harganya dalam
membangkitkan semangat. Mengapa tidak kita memberi semangat kepada seseorang hari ini?

Kuasa kata-kata bisa membangun atau menjatuhkan–
Menciptakan senyum lebar atau menghasilkan kernyit sedih;
Jadi, saat bertemu semua orang setiap harinya,
Pastikan kata-kata kita memberi mereka semangat. —Fitzhugh