Sunday, May 27, 2012

Mengambil Risiko : Kisah Para Rasul 15:7-26

Barnabas dan Paulus . . . telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. —Kisah Para Rasul 15:25-26

Dalam buku Stuntman! My Car-Crashing, Plane-Jumping, Bone-Breaking, Death- Defying Hollywood Life (Pemeran Pengganti! Hidup Gaya Hollywood-ku yang Penuh dengan Tabrakan Mobil, Terjun Pesawat, Tulang Patah, dan Menentang Maut), Hal Needham merenungkan hidupnya yang penuh risiko. Needham telah mengalaminya dalam berbagai adegan baku hantam, kebut-kebutan mobil dengan kecepatan tinggi, berjalan di sayap pesawat terbang, jatuh dari kuda, bahkan pernah dibakar hidup-hidup! Ia mempertaruhkan nyawanya demi menghibur para penonton film dan membawanya dikenal sebagai pemeran pengganti yang ternama.

Paulus dan Barnabas juga adalah “orang-orang yang telah mempertaruhkan nyawanya” (Kis. 15:26). Namun motivasi mereka jauh berbeda dari Needham. Tujuan mereka adalah untuk memuliakan Kristus melalui penyebaran Injil. Sebagai pemberita Injil dalam kekaisaran Romawi, Paulus menghadapi berbagai ancaman bahaya seperti kapal karam, pemukulan, penyiksaan dan pemenjaraan (2 Kor. 11:22-30). Namun Paulus begitu rela untuk menanggung semua risiko tersebut demi memberitakan Kristus.

Banyak orang percaya mengambil risiko dalam memberitakan kabar baik tentang Yesus. Namun rasa takut akan penolakan telah membuat yang lain memilih diam. Apakah selama ini Anda bersikap pasif dengan mengabaikan berbagai kesempatan untuk mengabarkan Injil? Allah telah memberikan Roh-Nya untuk menguatkan Anda (Kis. 1:8) dan firman-Nya untuk meneguhkan pesan Anda (Rm. 1:16).

Mintalah keberanian untuk berbicara dan bersaksi bagi Sang Juruselamat kepada Allah. Risiko yang ditanggung akan setimpal dengan upahnya. —HDF

Apakah engkau akan berani menyaksikan
Firman Tuhan bagi pendosa yang terhilang?
Yesus akan menghargai pelayananmu,
Dan para pendosa akan tergerak hatinya. —Bosch

Upah menjadi saksi Kristus setimpal dengan risiko yang harus ditanggung.



灵命日粮:冒险
巴拿巴和保罗……是为我主耶稣基督的名,不顾性命的。 -使徒行传15章25-26节
读经: 使徒行传15章7-26节
在哈尔尼达姆的《亡命特技人》这本书里,他纪录了自己的特技生涯:撞毁车子、跳飞机,可能断骨或死亡的好莱坞生活。作者反思着他所行的冒 险动作。他在拳击中决一雌雄、高速飙车、在飞行的机翼上行走、从马上摔下,甚至被火焚烧。他不顾性命地娱乐电影观众,也使自己坐上好莱坞特技人的第一把交 椅。
保罗和巴拿巴也是「不顾性命的」(使徒行传15章26节)。但他们的动机却完全不一样。他们的目标是借着传福音来高举基督。身为一个在罗马帝国时期的宣教士,保罗遭遇船难、被殴打、迫害和监禁,这只是提到的其中几项(哥林多后书11章22–30节)。但是为了传扬福音,保罗是心甘情愿地去冒险,置生死于度外。
很多的基督徒冒险传福音,但其他的人却因害怕被人拒绝而保持沉默。你是否一直袖手旁观,忽略可以传福音的机会?上帝已经借着圣灵赐给我们能力(使徒行传1章8节),并且也借着圣经清楚地将福音讲明(罗马书1章16节)。向上帝祈求传福音和为主做见证的勇气吧!你为主所冒的风险都是值得的。 HDF
将主圣言传罪人,
大胆见证主圣名。
所献服事基督荣,
重罪之人必唤醒。 Bosch
冒险为主作见证是值得的。

Sunday, May 20, 2012

Di Luar Perahu, Mazmur 107:23-32

Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka. —Mazmur 107:26


Katsushika Hokusai adalah salah seorang seniman yang paling produktif dan terkenal dalam sejarah Jepang. Antara tahun 1826 dan 1833, ketika berusia antara 60-an dan awal 70-an, ia menciptakan karya terbaiknya. Karya ini berupa serangkaian lukisan berwarna yang dicetak dari ukiran kayu berjudul Thirty-Six Views of Mt. Fuji (Tiga Puluh Enam Pemandangan Gunung Fuji).

Di antara lukisan-lukisan itu, ada sebuah maha karyanya yaitu The Great Wave Off Kanagawa (Ombak Kanagawa yang Dahsyat). Lukisan yang diciptakan dalam masa krisis finansial dan emosional di Hokusai ini menggambarkan ombak laut yang menjulang tinggi dengan buih-buih air pada ujungnya berbentuk seperti cakar yang akan menelan tiga perahu kecil yang penuh pendayung.

Mazmur 107 juga menceritakan kisah tentang orang-orang yang mengalami masa sulit di tengah samudera. Terapung di atas ombak, “mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya.” Dan akibatnya, “jiwa mereka hancur karena celaka” (ay.26). Pada akhirnya, para pelaut ini mengirimkan sinyal minta tolong kepada Allah, dan Dia menanggapinya dengan menenangkan samudera dan membimbing mereka sampai ke tujuannya (ay.28-30).

Ketika menghadapi situasi yang membuat kita putus asa, kita cenderung datang kepada orang lain untuk meminta bimbingan dan penghiburan. Namun mereka juga berada di perahu yang sama— tersesat dalam pasang-surutnya samudera kehidupan. Hanya Allah yang berada di luar perahu dan Dia berkuasa, stabil, dan cukup kuat untuk menenangkan badai (ay.24-25,29). Apakah Anda sedang menghadapi masalah? Carilah Dia! —JBS


Akankah jangkarmu kuat menahan badai kehidupan,
Ketika awan membentangkan sayap perlawanan?
Ketika ombak menghempas dan rantai jangkar mengencang,
Akankah jangkarmu terbawa arus atau kokoh bertahan? —Owens

Kita menyembah Allah yang lebih besar daripada masalah terbesar kita.



Tuesday, May 8, 2012

Apakah Anda Peka? Yohanes 16:7-15

Penghibur, yaitu Roh Kudus, . . . akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. —Yohanes 14:26

Pada saat beranjak dewasa, saya biasa tinggal bersama kakek-nenek saya selama satu atau dua minggu di setiap musim panas. Mereka tinggal di suatu jalan buntu yang ujungnya adalah rel kereta api. Pada malam pertama menginap, saya sering terbangun beberapa kali ketika gerbong-gerbong barang melintas atau ketika masinis membunyikan peluit kereta. Namun di akhir dari kunjungan saya, saya telah terbiasa dengan suara-suara itu sehingga saya dapat tidur sepanjang malam tanpa adanya interupsi.

Saya telah menganggap lalu suara-suara itu.Namun, ada berbagai interupsi lain yang tidak ingin saya anggap lalu! Misalnya, saya suka ketika saya sedang bekerja di depan komputer, suami saya tanpa terduga membawakan secangkir kopi untuk saya. Atau menerima telepon yang tidak terduga dari seorang teman akan membuat saya bersukacita.Terkadang kita tergoda untuk menganggap lalu “interupsi ilahi” yang datang dari Roh Kudus daripada mendengarkan anjuran-Nya.

Dia mungkin menjamah kita dengan suatu kesadaran bahwa kita perlu meminta pengampunan dari seseorang untuk sesuatu yang telah kita katakan atau lakukan. Atau Dia dengan tekun mengingatkan kita bahwa kita seharusnya mendoakan seseorang yang sedang mengalami krisis. Atau Dia menginsafkan kita bahwa kita tidak pernah sepenuhnya membagikan tentang Yesus kepada seseorang yang kita kasihi.Ketika Roh Kudus berdiam di dalam kita, Dia mengajar kita, menginsafkan kita, menghibur kita, dan memimpin kita ke dalam kebenaran (Yoh. 14:16-17,26; 16:7-8,13).
Apakah Anda peka terhadap interupsi suara-Nya? —CHK

Roh Kudus, tolong kami mendengar
Anjuran-Mu yang lembut dan jelas dalam batin;
Dan tolong kami mengenal suara-Mu yang teduh
Agar kami mau melakukan kehendak-Mu. —D. De Haan




Dipanggil Untuk Berkomitmen 

Lukas 9:57-62
Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah. —Lukas 9:62

Banyak pusat kebugaran menyadari bahwa setiap kali bulan Januari tiba, mereka akan kebanjiran orang yang bergabung menjadi anggota, tetapi yang hanya akan datang beberapa kali. Dan banyak dari pusat kebugaran itu tidak keberatan jika orang-orang membayar biaya pendaftaran tetapi tidak pernah datang lagi. Namun Jesse Jones, seorang pelatih kebugaran, memiliki pendekatan yang berbeda. Jika Anda mendaftar sebagai anggota dan tidak pernah muncul, Jones akan menghentikan keanggotaan anda.

Jones mengatakan, “Simpan uang Anda. Temui saya beberapa bulan lagi ketika Anda sudah mau serius berlatih. Yang saya mau bukanlah uang iuran tiga bulannya . . . melainkan kami ingin membuat orang bertanggung jawab dalam mencapai tujuan mereka.”Dalam Lukas 9:57-62, kita menjumpai tiga orang yang mengatakan kepada Yesus bahwa mereka ingin mengikut-Nya, dan ketiganya menerima apa yang terlihat seperti jawaban yang keras dari Tuhan: “Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (ay.58). “Biarlah orang mati menguburkan orang mati” (ay.60). “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” (ay.62).

Untuk setiap mereka, Yesus menegaskan pengorbanan dan komitmen yang dibutuhkan untuk menjadi murid-Nya.Ada seseorang yang saya kagumi sebagai pengikut Kristus yang taat dan penuh dedikasi mengatakan bahwa orang Kristen harus “siap untuk berkomitmen dan berubah secara radikal”. Tuhan memanggil kita tidak hanya untuk meninggalkan hidup yang lama, tetapi agar kita secara serius menanggapi panggilan itu dengan mengikut-Nya. —DCM

Tuhan, aku ingin mengikut-Mu sepenuhnya. Aku ingin mengasihi-Mu
dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatanku.
Beriku kuasa untuk menjadi seperti yang Kau kehendaki,
dan untuk melangkah dalam jalan-Mu