Saturday, July 24, 2010

Jangan kamu menghakimi 1Kor 4:1-5

Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. —
Matius 7:1


Ketika Yesus memerintahkan, “Jangan menghakimi,” Dia tidak mengartikan bahwa kita harus naif atau tidak berhati-hati. Tentu saja kita perlu berpikir kritis dan analitis dalam dunia ini di mana kita sering diperhadapkan dengan kesalahan dan tindakan yang salah. Sebaliknya, Yesus bermaksud bahwa kita seharusnya tidak boleh mengutuk atau menuduh, seperti yang dituliskan Paulus: “Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati” (1 Kor. 4:5).

Penyair Robert Burns menekankan hal yang sama, menuliskan tentang mereka yang bertindak dalam keraguan: “Satu hal yang masih sangat gelap adalah motivasinya. Mengapa mereka melakukannya.” Tidak ada yang mengetahui motivasi orang lain. Hanya Allah yang dapat memberikan pencerahan tentang apa yang tersembunyi dalam kegelapan; hanya Allah yang dapat menyingkapkan niatan dalam hati.
Yesus mengetahui kekuatan terpendam yang saling memotivasi: awal yang jahat, ketakutan, kekecewaan, hati yang hancur, dosa yang ditentang. Terlebih lagi, Dia bekerja dalam setiap hati yang taat dan membimbingnya dalam kedewasaan. Hingga pada akhirnya—seringkali berlawanan dengan pengharapan kita—Dia akan memberikan pujian bagi mereka yang telah selesai dibentuk-Nya.

Hanya Tuhan yang dapat menguji hati. Hingga Dia datang kembali, mari kita meminta-Nya untuk menolong kita dalam menguji hati kita sendiri.


 “Jangan mengutuk, atau menghakimi bukan kepada manusia
Diberi hak untuk menilai kesalahan sesamanya;
Satu tugas diberikan kepada Anda, dan hanya Anda seorang—
Untuk mencari dan mengatasi kesalahan Anda sendiri. —Elliott

Sunday, July 18, 2010

Sepakat atau Tidak Sepakat


Baca: Lukas 15:11-24
Aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. —Lukas 15:19

Jika Anda seperti saya, Anda pasti menyukai kesepakatan yang bagus. Bukan hanya sekadar tawar-menawar dalam berbelanja, tetapi kesepakatan ketika Anda dapat memperoleh banyak keuntungan bagi Anda sendiri tanpa harus mengeluarkan usaha apa pun. Jadi, jika Anda dapat mengenali jenis-jenis kesepakatan semacam ini, Anda akan dapat memahami rencana dari si anak yang hilang ketika ia memutuskan untuk pulang.
Ada tiga jenis pelayan pada masa itu: pekerja harian yang dibayar setiap hari; pekerja upahan yang bekerja dalam jam-jam yang panjang di perkebunan, tetapi tetap tinggal di kota dengan kebebasan penuh; atau budak yang tinggal di perkebunan dan memberikan dirinya seutuhnya untuk melayani keluarga pemiliknya.
Ketika si anak yang hilang terhempas hidupnya, sungguh menarik bahwa dalam rencananya untuk minta ampun juga termasuk rencana untuk meminta supaya ia dipekerjakan sebagai pekerja upahan. Mengapa ia tidak memilih untuk menjadi budak yang berterima kasih? Beberapa penafsir mengatakan bahwa mungkin ia berusaha untuk mendapatkan kesepakatan, yaitu tetap mendapatkan upah dan mempertahankan kebebasannya juga.
Seringkali kita mendekati Allah sambil berkata, “Aku akan melayani Engkau, tetapi jangan ambil kemerdekaanku.” Sepertinya ini merupakan suatu kesepakatan yang bagus, tetapi kesepakatan Allah jauh lebih baik. Sama seperti ayah dari si anak yang hilang, tangan Allah telah siap sedia untuk menerima orang berdosa yang bertobat supaya mereka menjadi bagian dari keluarga-Nya. Tidak ada kesepakatan lain yang lebih bagus dan cara lain yang lebih baik, selain kesepakatan untuk melayani-Nya! —
Tuhan, pakailah hidupku dan jadikanlah sepenuhnya milik-Mu;
Penuhilah hatiku yang kering ini dengan kasih ilahi-Mu.
Ambillah semua kehendakku, hasratku, diriku, dan kebanggaanku;
Sekarang kuberserah, Tuhan—tinggallah di dalamku. —Orr
Kemerdekaan sejati ditemukan, ketika kita berserah kepada Kristus.

Saturday, July 10, 2010

Tuhan Tidak Pernah Melupakan UmatNya

“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” Yesaya 49:15
Bacaan Alkitab : Ester 6 : 1 – 3
(1)Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.
(2)Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.
(3)Maka bertanyalah raja: “Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?” Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda:“Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun.“
Banyak org yg mempunyai pendapat bahwa Allah sering melupakan mrk dan Allah tidak peduli dgn keberadaan mrka. Kesengsaraan yg mrk alami dan penderitaan yg mrk jalani dijadikan bukti dr ketidakpedulian Allah.Mereka berseru tapi tidak mendengar. Orang2 tersbt tidak mengenal Allah yg sebenarnya. Mereka hanya melihat dari sudut pandang mereka sendiri, mereka tdk menyadari bahwa byk hal yg harus mereka lakukan, salah satunya adlh introspeksi diri.Pada dasarnya Allah selalu peduli dan Dia senantiasa tergerak oleh belas kasihan. Perhatikan II Petrus 3:9 “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”Semua yang Dia lakukan adalah untuk kebaikan kita semua!
Allah tdk pernah menjadi sibuk atau lalai terhadap salah seorang anak-Nya, bahkan tertidur sekalipun. Daud mengalami byk hal dgn Allah, salah satu yg dikatakannya mengenai Allah ada dalam Mazmur 121:3-4, “Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. Mata Allah selalu memandang kepada anak anakNya.”Coba kita pelajari apa yg Allah katakan dlm ayat nas di atas: Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Jawabannya adalah ya! Bahkan di zaman sekarang ada ibu yang tega menjual anaknya sendiri! Perhatikan kelanjutan dari perkataan Allah : Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Bukankan ini suatu jaminan bagi hidup kita?Seorang ibu yg sedang menyusui memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bayinya, bahkan ketika bayi tersebut berada dalam ruangan lain sesibuk apapun seorang ibu sgt peka ketika anaknya menangis dan membutuhkannya, ia tdk akan pernah mengabaikan kebutuhan anaknya. Jika seorang ibu bertindak seperti itu, apalagi Allah, Tuhan kita.Perumpamaan ini Allah pilih utk menggambarkan bagaimana Dia memelihara umatNya, krn Dia lbh peka terhadap kebutuhan anak2Nya drpd ibu yg plg penuh kasih di dunia ini. Dia mengantisipasi setiap anakNya yg berteriak minta tolong. Perhatikan Yesaya 65:24, “Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.” Hal Ini adalah salah satu janji yang paling menyenangkan bagi kita: Tuhan tidak akan pernah melupakan kita.
Saat Mordekhai menggagalkan rancangan pembunuhan utk raja, yg akan di lakukan oleh Bigtan dan Teres, sida² yg sakit hati terhadap raja. Apa yg Mordekai lakukan terlupakan seakan-akan tidak dihiraukan, dan tidak mendapatkan hadiah apapun. Peristiwa itu hanya ditulis dalam kitab sejarah saja.Namun sekali lagi, Allah adalah Allah yg tahu apa yg terbaik buat anak anakNya, saat kritis menghantui Mordekhai yang akan di gantung di tiang gantungan yg di buat oleh Haman, Allah membuat raja Ahasyweros tidak dapat tidur dan meminta org membacakan kitab sejarah. Bukan suatu kebetulan, tetapi Allah yg merancang semua itu sempurna, Allah yag membuat raja mendengar satu nama yaitu Mordekhai yang menggagalkan rencana pembunuhan terhadap dirinya.Jangan biarkan keadaan sulit yang Anda hadapi meyakinkan Anda bahwa Allah telah melupakan Anda. Jangan pernah beranggapan bahwa Allah lebih peduli dengan kebutuhan orang lain yg lebih penting dari Anda.Ingatlah jika saat ini Anda merasa bahwa Allah belum menjawab doa pergumulan Anda dan membiarkan Anda menderita, itu adalah suatu kesalahan dalam pemikiran Anda! Jangan biarkan pemikiran itu berlama-lama ada dalam hidup kita.Ketahuilah bahwa Allah melihat Anda dengan penuh kasih, jauh melebihi dari kepedulian seorang ibu yg menyusui. Hal ini akan meyakinkan Anda untuk mengetahui bahwa Bapa sangat mengasihi Anda. (Gbu)

Thursday, July 8, 2010

ROKOK ITU HALAL ?

I KORINTUS 6:12 – 17
Apakah kita memiliki teman, Saudara, ayah yg perokok? Meskipun kita bkn perokok, tapi jika cukup srg menghisap rokok dr org2 yg di sekitar kita, sbnrnya kita menghdpi risiko yg sama besarnya dgn para perokok itu sndri. Setiap kali menghirup asap rokok, entahkah sengaja atau tdk, berarti kita jg menghisap lbh dr 200 macam racun. Bbrp penelitian menunjukkan bhw 20% dr mrk yg srg terkena asap rokok selama bbrp thn, berisiko terkena paru2. sementara itu, mrk yg berada di lingkungan kerja atau sosial yg merokok, risikonya lbh tinggi, yakni 25%. Begitulah nasib buruk para perokok pasif yg terpaksa ikut menghirup nikotin dan zat2 racun dr asap rokok. Meski hanya sekejap, spt halnya perokok aktif, ternyata paru2 perokok pasif jg ikut tercemar oleh lbh dr 200 zat racun rokok. Merokok = memasukkan berbagai jenis racun ke dlm tubuh, yg tentu akan mengganggu kesehatan kita.
Meski penyejuk udara atau AC bisa menghilangkan asap yg terlihat di ruangan, tetapi ia tdk mampu menghilangkan partikel racun rokok krn racun akan terus bersirkulasi dan sgt mdh terhisap oleh mrk yg bkn perokok. Krn itu, menyalakan AC bknlah jwbn utk menghindar dr bahaya rokok. Meski bahaya merokok sdh dipahami, nyatanya msh byk perokok yg tdk peduli pd penderitaan org lain. Dgn santainya mrk msh merokok di bus, cafe, rumah makan atau di ruangan kerja. Kampanye anti asap rokok yg sdh digaungkan, jg blm memberi faedah yg berarti. Bg mrk yg bkn perokok agar dpt menghirup udara yg lebih bersih.
Merokok berkaitan erat dgn penurunan kualitas hidup. Dlm sebuah penelitian di Jerman, sejak thn 1997-1999 yg melibatkan 4.181 responden, disimpulkan bhw responden yg memiliki ketergantungan nikotin memiliki kualitas hdp yg lbh buruk. Hampir 50% dr responden perokok memiliki setdknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui pula bhw pasien gangguan jiwa cenderung lbh srg menjdi perokok. Ada 50% penderita gangguan jiwa dan 90% dr pasien skizofrenia yg berobat jln yg menjdi perokok aktif. Rokok terlalu byk memberikan efek negatif kpd para penggunanya, lalu untuk apa masih terus merokok???
Org percaya tentu akan melepaskan diri dari segala sesuatu yg sifatnya tdk bergunam apalagi jika itu sdh memperbudak! Paulus memberi prinsip yg cukup tegas bagi kita ketika ia berkata, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun. (1 Korintus 6:12). Pilihlah segala hal yg baik, berguna dan membangun spy waktu, materi dan apa pun yg kita miliki dpt kita pakai utk menjadikan kita manusia maksimal.
ORANG YG MENGIKAT DIRINYA KEPADA KEHENDAK TUHAN,HANYA BERHASRAT UNTUK HAL YANG BERGUNA DAN MEMBANGUN

Loyalitas / Produktifitas

Bacaan: Titus 3:1-14...untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah.- Titus 3:14
Terkadang saya cukup sebal mendengar seseorang yang membanggakan diri dengan lamanya dia bekerja di sebuah perusahaan. Menunjukkan diri sebagai karyawan paling loyal di perusahaan itu. Jangan salah sangka, saya bukannya tidak menghargai arti sebuah kesetiaan. Kesetiaan yang dibuktikan dengan lamanya waktu bekerja memang penting. Tanpa hal ini perjalanan pun akan tersendat-sendat, bahkan bisa-bisa menjadi kacau dan yang pasti, ritme perusahaan menjadi kacau. Saya acungi jempol kepada mereka yang telah teruji secara waktu.
Namun ada sesuatu yang jauh lebih penting daripada sekedar kata loyalitas saja, hasil kerja dan produktifitas! Apa gunanya kita membanggakan loyalitas kita yang berpuluh-puluh tahun tetapi sebenarnya tidak ada sesuatu yang dihasilkan sama sekali? Apa gunanya mendapat penghargaan sebagai karyawan paling loyal namun kita tidak pernah memberi dampak kepada perusahaan?
Tidak jarang kita bertemu dengan seseorang yang baru bekerja satu dua tahun dalam sebuah perusahaan. Namun, meski demikian prestasi kerjanya sangat membanggakan. Ia tak hanya menyelesaikan tugas dengan baik saja, tetapi ia juga mendukung kemajuan perusahaan. Laju perusahaan pun melaju cepat di tengah persaingan bisnis yang makin kompetitif. Langkah-langkah strategis yang ia ambil menentukan arah perusahaan yang makin efektif. Cara berpikirnya memberi warna tersendiri bagi perusahaannya. Menjadi kreatif dan inovatif sehingga kemajuan perusahaan pun terlihat dengan jelas!
Saya sangat yakin bahwa para owner akan berebut mendapatkan pekerja yang seperti ini, dibandingkan dengan pekerja yang memiliki stempel "loyalitas" saja. Jika Anda seorang yang sanggat bangga dengan stempel loyalitas yang Anda miliki, saya usulkan agar Anda juga bangga dengan stempel "kualitas kerja dan produktifitas". Orang dihargai bukan hanya dilihat dari sudut pandang loyalitas saja, tapi juga dari produktifitas kerjanya.
Orang dihargai bukan hanya dari loyalitas saja tapi juga produktifitas.