Sunday, May 20, 2012

Di Luar Perahu, Mazmur 107:23-32

Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka. —Mazmur 107:26


Katsushika Hokusai adalah salah seorang seniman yang paling produktif dan terkenal dalam sejarah Jepang. Antara tahun 1826 dan 1833, ketika berusia antara 60-an dan awal 70-an, ia menciptakan karya terbaiknya. Karya ini berupa serangkaian lukisan berwarna yang dicetak dari ukiran kayu berjudul Thirty-Six Views of Mt. Fuji (Tiga Puluh Enam Pemandangan Gunung Fuji).

Di antara lukisan-lukisan itu, ada sebuah maha karyanya yaitu The Great Wave Off Kanagawa (Ombak Kanagawa yang Dahsyat). Lukisan yang diciptakan dalam masa krisis finansial dan emosional di Hokusai ini menggambarkan ombak laut yang menjulang tinggi dengan buih-buih air pada ujungnya berbentuk seperti cakar yang akan menelan tiga perahu kecil yang penuh pendayung.

Mazmur 107 juga menceritakan kisah tentang orang-orang yang mengalami masa sulit di tengah samudera. Terapung di atas ombak, “mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya.” Dan akibatnya, “jiwa mereka hancur karena celaka” (ay.26). Pada akhirnya, para pelaut ini mengirimkan sinyal minta tolong kepada Allah, dan Dia menanggapinya dengan menenangkan samudera dan membimbing mereka sampai ke tujuannya (ay.28-30).

Ketika menghadapi situasi yang membuat kita putus asa, kita cenderung datang kepada orang lain untuk meminta bimbingan dan penghiburan. Namun mereka juga berada di perahu yang sama— tersesat dalam pasang-surutnya samudera kehidupan. Hanya Allah yang berada di luar perahu dan Dia berkuasa, stabil, dan cukup kuat untuk menenangkan badai (ay.24-25,29). Apakah Anda sedang menghadapi masalah? Carilah Dia! —JBS


Akankah jangkarmu kuat menahan badai kehidupan,
Ketika awan membentangkan sayap perlawanan?
Ketika ombak menghempas dan rantai jangkar mengencang,
Akankah jangkarmu terbawa arus atau kokoh bertahan? —Owens

Kita menyembah Allah yang lebih besar daripada masalah terbesar kita.



No comments:

Post a Comment