Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. —Mazmur 30:6
Angie tidak dapat melihat jalan melalui jendela mobilnya yang berkabut. Tanpa diketahuinya, ia keluar jalur dan membawa mobilnya berhadapan dengan sebuah truk yang melaju ke arahnya. Kecelakaan naas itu menyebabkan kerusakan berat pada otaknya sehingga ia tidak mampu lagi berbicara atau merawat dirinya sendiri.
Selama bertahun-tahun, saya mengagumi ketabahan orangtua Angie. Baru-baru ini saya bertanya kepada mereka, “Bagaimana cara kalian melalui pengalaman seperti ini?” Dengan penuh kesungguhan, ayahnya menjawab, “Sejujurnya, satu-satunya cara untuk kami mampu menjalani semua ini adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah. Dia memberi kami kekuatan yang dibutuhkan untuk menolong kami melalui semua ini.”
Ibu Angie pun setuju dan menambahkan bahwa di masa setelah terjadinya kecelakaan, mereka merasa sangat berduka sampai-sampai mereka tidak yakin akan dapat mengalami sukacita lagi. Ketika mereka berdua bersandar kepada Allah, secara tak terduga mereka mengalami bagaimana kebutuhan bagi perawatan fisik dan rohani Angie beserta seluruh keluarga mereka dipenuhi dengan begitu berlimpah.
Meskipun Angie mungkin tidak akan pernah mampu untuk berbicara lagi, tetapi ia sekarang dapat menanggapi mereka dengan senyum lebar dan hal ini membuat mereka bersukacita. Ayat yang tetap menjadi favorit orangtua Angie adalah: “Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai” (Mzm. 30:6).
Pernahkah Anda mengalami kesedihan yang sangat mendalam? Di tengah mengalirnya air mata Anda, ada janji sukacita di masa depan saat Anda bersandar kepada Tuhan kita yang penuh kasih. —HD
Belas kasihan yang baru setiap pagi,Kasih karunia setiap hari,Harapan baru dalam setiap pencobaan,Dan keberanian melangkah di sepanjang jalan. —McVeigh
Serahkanlah penderitaanmu pada Yesus, “Pribadi yang penuh kesengsaraan”.
Sunday, October 16, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment