Monday, April 23, 2012

Diberi Nama Baru

Yesus memandang dia dan berkata: “Engkau . . . akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).” —Yohanes 1:42 Dalam sebuah artikel Leading by Naming (Memimpin dengan Memberi Nama), Mark Labberton menulis tentang pengaruh dari sebuah nama. Ia menulis, “Saya masih dapat merasakan dampak dari seorang musisi teman saya yang suatu hari menyebut saya ‘musisi’. Tak seorang pun pernah memanggil saya demikian. Saya tak bisa memainkan alat musik. Saya bukanlah penyanyi. Akan tetapi . . . saat itu juga saya merasa begitu dikenal dan dikasihi . . . . [Teman saya] memperhatikan, menegaskan, dan menghargai suatu kebenaran dari dalam diri saya. ”Mungkin inilah yang dirasakan Simon ketika Yesus memberinya nama baru. Setelah Andreas yakin bahwa Yesus adalah Sang Mesias, ia segera menemui saudaranya Simon dan membawanya kepada Yesus (Yoh. 1:41-42). Yesus memandang ke dalam hati Simon, lalu menegaskan dan menghargai suatu kebenaran dari dalam diri Simon. Pastilah Yesus melihat kegagalan dan sifat tidak sabaran yang akan menyeretnya ke dalam kesulitan. Akan tetapi, lebih dari itu, Dia melihat potensi Simon untuk menjadi seorang pemimpin dalam gereja. Yesus menamakannya Kefas—bahasa Aram untuk Petrus—yang berarti sebongkah batu (Yoh. 1:42; lih. Mat. 16:18). Demikian juga halnya dengan kita. Allah melihat kesombongan, amarah, dan kurangnya kasih kita terhadap sesama, tetapi Dia juga tahu siapa diri kita di dalam Kristus. Dia menyebut kita sebagai umat-Nya yang telah dibenarkan dan diperdamaikan (Rm. 5:9-10); diampuni, dikuduskan, dan dikasihi (Kol. 2:13; 3:12); dipilih dan setia (Why. 17:14). Ingatlah bagaimana Allah memandang Anda dan menetapkan identitas diri Anda sesuai dengan pandangan-Nya itu. —MLW Sungguh senang saat kutemukan Kelegaan jiwa yang terus kucari; Yesus Juruselamat memberiku nama baru; Kini oleh anugerah-Nya aku dipulihkan. —Hess Tiada yang dapat mengganti identitas Anda di dalam Kristus. 祂赐新名 读经: 约翰福音1章35-42节 拉柏顿牧师在一篇名为《命名领导》的文章中提及名字的力量。他说:「当我一位做音乐的朋友称我为『音乐人』时,我感到相当震撼,因为从没 有人这样称呼我。我既不会弹奏乐器,更不是独唱家,但我立刻觉得遇见知音,何等蒙爱……他注意到我、认可我、欣赏我的潜能。」也许,这也是西门在耶稣为他重新命名时的感受。在安得烈认出耶稣就是拯救者弥赛亚之后,立刻去找兄弟西门,把他带到耶稣面前(约翰福音1章 41-42节)。耶稣鉴察西门的内心,认可他、欣赏西门的潜能。没错,耶稣看见他的失败、他冲动的个性,会常常使他陷入麻烦。但最重要的是耶稣知道西门将 来能够成为教会领袖,称他为矶法(亚兰文称为彼得),就是磐石之意(约翰福音1章42节,另见马太福音16章18节) 。对我们而言,也是如此。上帝看见我们的骄傲、愤怒、缺乏对他人的爱,但祂也同样知道我们在基督里的身分。祂称我们为义,恢复我们与祂的关系(罗马书 5章9-10节),使我们得赦、成圣、蒙爱(歌罗西书2章13节,3章12节),蒙召成为信实(启示录17章14节)。让我们谨记上帝如何看待我们,行事 为人当与我们的新身分相称。 MW

No comments:

Post a Comment