Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu —Yohanes 14:27
Saya tidak ingin berselisih dengan sekumpulan malaikat yang memenuhi langit, tetapi saya harus mengakui bahwa saya selalu bertanya-tanya tentang janji damai yang disampaikan balatentara surgawi kepada para gembala di padang di luar Betlehem. Sepanjang 2000 tahun terakhir ini, kedamaian di planet kita begitu langka ditemui. Peperangan terus merenggut jiwa-jiwa yang tidak bersalah, kekerasan rumah tangga semakin sering terjadi, tingkat perceraian melonjak, gereja-gereja terpecah, dan damai di hati kita yang gelisah dan tidak patuh hanya menjadi mimpi di siang bolong.
Di manakah damai yang dijanjikan itu? Sesungguhnya, jika kita renungkan, kita dapat melihat bahwa Yesus telah memberi semua hal yang diperlukan untuk terciptanya kedamaian di dunia kita. Dia mengajarkan prinsip-prinsip hidup damai, meminta orang-orang supaya mengasihi sesamanya seperti mengasihi diri sendiri. Dan ketika hendak meninggalkan planet ini, Yesus berjanji, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu” (Yoh. 14:27). Dia meminta kita untuk memberikan pipi kita yang satunya untuk ditampar, berjalan ekstra satu mil, mengampuni kesalahan, menolak keserakahan, menerima kelemahan satu sama lain, hidup saling melayani dan mengasihi sama seperti Dia telah mengasihi kita.
Kelihatannya, perdamaian itu banyak tergantung pada kita. Paulus menyatakannya dalam Roma 12:18, “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” Di Natal ini, marilah kita menjadikan damai sebagai hadiah bagi dunia tempat kita tinggal sambil kita meneladani sang Raja Damai. —JMS
Kita tahu ada masanya akan ada perselisihan;
Tentang hal ini kita harus sepaham—
Ketika konflik menimpa hidup kita,
Kita akan menyelesaikannya dengan kedamaian. —Fasick
Ketika kita mengalami damai dengan Allah, kita dapat membagikan damai-Nya kepada orang lain
Saturday, December 18, 2010
Monday, December 13, 2010
NATAL PENYEMBUHAN ALLAH
Jika dokter menelepon Anda dan dengan nada serius mengatakan, “Datanglah secepatnya. Ada sesuatu yang ingin saya bahas dengan Anda,” Anda pasti tahu bahwa ia mempunyai berita buruk! Tanggapan pertama Anda mungkin, “Tidak, aku tak ingin mengetahuinya.” Namun, Anda ttp datang juga, krn hanya dengan mengetahui diagnosanya, anda dpt tahu bagaimana menyembuhkannya.
Allah, Tabib Agung kita, juga memiliki sejumlah berita buruk tentang kondisi rohani manusia. Ketika Adam dan Hawa melanggar laranganNya dengan memakan buah terlarang, Allah mengatakan pada Adam bahwa semua manusia akan mati secara fisik dan rohani. Itulah berita buruknya.
Namun, Allah juga memberikan solusinya, Dia menjanjikan seorang Juruselamat (Kejadian: 3: 15). Rasul Yohanes mengatakan, “Kasih Karunia dan kebenaran datang oleh yesus Kristus.” (Yohanes 1:17). Namun, bagaimana ini dapat menolong? Yesus datang di Natal pertama itu untuk membawa kasih karunia Allah, sesuatu yang tidak seorang pun layak menerimanya. Karena sama seperti Adam, kita semua telah berdosa. Namun, yesus juga datang untuk membalikkan akibat yang telah dibawa oleh dosa. Dia datang sebagai kebenaran (Yohanes 14:6) yang membawa kita kembali kepada Allah. Dia datang untuk “menyelamatkan umatNya dari dosa2 mereka.” (Matius 1:21)
Dengarkanlah apa yang dikatakan sang Tabib Agung dalam Alkitab tentang kondisi rohani kita. Lalu terimalah penyembuhan yang telah disediakanNya, yakni ANUGERAH KESELAMATAN MELALUI KRISTUS.
Kehidupan tidaklah pasti,
Kematian itu pasti;
Dosa penyebabnya
KRISTUS penyembuhnya
KEBUTAAN ROHANI HANYA DAPAT DISEMBUHKAN
OLEH SANG TABIB AGUNG
Allah, Tabib Agung kita, juga memiliki sejumlah berita buruk tentang kondisi rohani manusia. Ketika Adam dan Hawa melanggar laranganNya dengan memakan buah terlarang, Allah mengatakan pada Adam bahwa semua manusia akan mati secara fisik dan rohani. Itulah berita buruknya.
Namun, Allah juga memberikan solusinya, Dia menjanjikan seorang Juruselamat (Kejadian: 3: 15). Rasul Yohanes mengatakan, “Kasih Karunia dan kebenaran datang oleh yesus Kristus.” (Yohanes 1:17). Namun, bagaimana ini dapat menolong? Yesus datang di Natal pertama itu untuk membawa kasih karunia Allah, sesuatu yang tidak seorang pun layak menerimanya. Karena sama seperti Adam, kita semua telah berdosa. Namun, yesus juga datang untuk membalikkan akibat yang telah dibawa oleh dosa. Dia datang sebagai kebenaran (Yohanes 14:6) yang membawa kita kembali kepada Allah. Dia datang untuk “menyelamatkan umatNya dari dosa2 mereka.” (Matius 1:21)
Dengarkanlah apa yang dikatakan sang Tabib Agung dalam Alkitab tentang kondisi rohani kita. Lalu terimalah penyembuhan yang telah disediakanNya, yakni ANUGERAH KESELAMATAN MELALUI KRISTUS.
Kehidupan tidaklah pasti,
Kematian itu pasti;
Dosa penyebabnya
KRISTUS penyembuhnya
KEBUTAAN ROHANI HANYA DAPAT DISEMBUHKAN
OLEH SANG TABIB AGUNG
Saturday, December 4, 2010
Awan Badai & Langit Biru Baca: Roma 8:18-30
Dan kesusahan yang tidak seberapa ini, yang kami alami untuk sementara, akan menghasilkan bagi kami suatu kebahagiaan yang luar biasa dan abadi. —2 Korintus 4:17
Saya sempat merasa tawar hati menghadapi sejumlah situasi dan bertanya-tanya bagaimana bisa bersemangat lagi. Saya lalu membaca buku berjudul Life Is Like Licking Honey Off a Thorn (Hidup Bagaikan Menjilat Madu dari Tangkai Berduri) oleh Suzan Lenzkes. Saya membaca hal ini: “Kita tertawa dan menangis ketika mereka menimpa, dan memperkenankan Allah yang berkuasa atas kenyataan itu untuk menjelaskannya.”
Lenzkes menjelaskan ada orang-orang optimis yang “menetap dalam kesenangan dan kenangan indah,” mereka menyangkali adanya kekecewaan hidup. Lainnya adalah kaum pesimis yang “berfokus pada kegagalan hidup, melewatkan sukacita dan kemenangan dalam perjalanan hidupnya.” Namun, orang beriman adalah seorang realis “yang menerima segala hal—segala yang baik dan buruk dalam hidup—dan berulang kali memilih untuk memahami bahwa Allah sungguh mengasihi kita dan senantiasa bekerja demi kebaikan kita dan kemuliaan-Nya.”
Ketika sedang membaca buku ini, saya memandang keluar dan memperhatikan awan gelap dan hujan yang turun terus-menerus. Tidak lama kemudian, angin sepoi pun bertiup dan mengenyahkan awan itu. Tiba-tiba langit berubah menjadi biru cerah. Badai kehidupan pun datang dan pergi seperti awan gelap itu.
Dengan iman, kita berpegang teguh pada janji Allah dalam Roma 8:28. Kita mengingat bahwa “kesusahan yang tidak seberapa ini, yang kami alami untuk sementara, akan menghasilkan bagi kami suatu kebahagiaan yang luar biasa dan abadi” (2 Kor. 4:17 BIS). Allah mengasihi kita dan Dia sedang mempersiapkan kita untuk hari di mana langit akan senantiasa berwarna biru cerah. —AMC
Semua maksud Allah adalah benar,
Sekalipun kita tak bisa melihat
Bagaimana Dia bekerja dalam segala sesuatu
Demi kebaikan kita dan mengubahkan tragedi. —Sper
PERJALANAN BERSAMA ALLAH TAK SELALU NYAMAN,
TETAPI DIA BERJANJI MEMBAWA KITA SELAMAT SAMPAI TUJUAN.
Saya sempat merasa tawar hati menghadapi sejumlah situasi dan bertanya-tanya bagaimana bisa bersemangat lagi. Saya lalu membaca buku berjudul Life Is Like Licking Honey Off a Thorn (Hidup Bagaikan Menjilat Madu dari Tangkai Berduri) oleh Suzan Lenzkes. Saya membaca hal ini: “Kita tertawa dan menangis ketika mereka menimpa, dan memperkenankan Allah yang berkuasa atas kenyataan itu untuk menjelaskannya.”
Lenzkes menjelaskan ada orang-orang optimis yang “menetap dalam kesenangan dan kenangan indah,” mereka menyangkali adanya kekecewaan hidup. Lainnya adalah kaum pesimis yang “berfokus pada kegagalan hidup, melewatkan sukacita dan kemenangan dalam perjalanan hidupnya.” Namun, orang beriman adalah seorang realis “yang menerima segala hal—segala yang baik dan buruk dalam hidup—dan berulang kali memilih untuk memahami bahwa Allah sungguh mengasihi kita dan senantiasa bekerja demi kebaikan kita dan kemuliaan-Nya.”
Ketika sedang membaca buku ini, saya memandang keluar dan memperhatikan awan gelap dan hujan yang turun terus-menerus. Tidak lama kemudian, angin sepoi pun bertiup dan mengenyahkan awan itu. Tiba-tiba langit berubah menjadi biru cerah. Badai kehidupan pun datang dan pergi seperti awan gelap itu.
Dengan iman, kita berpegang teguh pada janji Allah dalam Roma 8:28. Kita mengingat bahwa “kesusahan yang tidak seberapa ini, yang kami alami untuk sementara, akan menghasilkan bagi kami suatu kebahagiaan yang luar biasa dan abadi” (2 Kor. 4:17 BIS). Allah mengasihi kita dan Dia sedang mempersiapkan kita untuk hari di mana langit akan senantiasa berwarna biru cerah. —AMC
Semua maksud Allah adalah benar,
Sekalipun kita tak bisa melihat
Bagaimana Dia bekerja dalam segala sesuatu
Demi kebaikan kita dan mengubahkan tragedi. —Sper
PERJALANAN BERSAMA ALLAH TAK SELALU NYAMAN,
TETAPI DIA BERJANJI MEMBAWA KITA SELAMAT SAMPAI TUJUAN.
Wednesday, December 1, 2010
Akses Yang Tidak Terbatas (Baca: Efesus 2: 11 - 22)
Karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. —Efesus 2:18
November tahun lalu, terjadi pelanggaran keamanan yang mengejutkan ketika sepasang suami-istri dengan berani menerobos masuk ke Gedung Putih untuk suatu acara makan malam kenegaraan—bahkan berada cukup dekat untuk memotret diri mereka bersama Presiden AS. Biasanya, pemeriksaan latar belakang dan penelitian cermat dari daftar tamu dapat mencegah masuknya tamu yang tidak diundang.
Tidak jarang kita menemui adanya larangan masuk dalam hidup sehari-hari. Ada tanda-tanda peringatan seperti: Khusus Karyawan, Dilarang Masuk, Khusus Kendaraan Pejabat, Dilarang Lewat. Tidak seorang pun di antara kita ingin mendengar pernyataan bahwa kita tidak diterima. Namun, faktanya selalu ada tempat di mana kita akan dilarang masuk. Ini membuat saya mengucap syukur karena Allah tidak menetapkan larangan bagi mereka yang ingin datang kepada-Nya.
Mereka yang datang kepada Allah tidak akan melihat tanda “Dilarang Masuk”. Melalui doa, Allah Bapa memperkenankan kita untuk datang kepada-Nya secara langsung dan tanpa dibatasi. Ini karena anak-Nya, Yesus Kristus, telah membuka jalan bagi semua orang yang menerima-Nya (Ef.2:18). “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat11:28). “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang” (Yoh. 6:37). “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” (Yoh. 7:37).
Begitu kita datang kepada Kristus untuk menerima keselamatan, kita dapat menikmati persekutuan yang tidak terbatas. Pintu kepada-Nya selalu terbuka. —CHK
Doa-doa kita naik ke takhta surga
Tak peduli bentuk apa pun yang kita pakai;
Bapa kita senantiasa mendengarkan milik-Nya
Tak peduli kata-kata apa pun yang kita untai. —D. De Haan
TAHTA ALLAH SENANTIASA TERBUKA BAGI ANAK-ANAKNYA
November tahun lalu, terjadi pelanggaran keamanan yang mengejutkan ketika sepasang suami-istri dengan berani menerobos masuk ke Gedung Putih untuk suatu acara makan malam kenegaraan—bahkan berada cukup dekat untuk memotret diri mereka bersama Presiden AS. Biasanya, pemeriksaan latar belakang dan penelitian cermat dari daftar tamu dapat mencegah masuknya tamu yang tidak diundang.
Tidak jarang kita menemui adanya larangan masuk dalam hidup sehari-hari. Ada tanda-tanda peringatan seperti: Khusus Karyawan, Dilarang Masuk, Khusus Kendaraan Pejabat, Dilarang Lewat. Tidak seorang pun di antara kita ingin mendengar pernyataan bahwa kita tidak diterima. Namun, faktanya selalu ada tempat di mana kita akan dilarang masuk. Ini membuat saya mengucap syukur karena Allah tidak menetapkan larangan bagi mereka yang ingin datang kepada-Nya.
Mereka yang datang kepada Allah tidak akan melihat tanda “Dilarang Masuk”. Melalui doa, Allah Bapa memperkenankan kita untuk datang kepada-Nya secara langsung dan tanpa dibatasi. Ini karena anak-Nya, Yesus Kristus, telah membuka jalan bagi semua orang yang menerima-Nya (Ef.2:18). “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat11:28). “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang” (Yoh. 6:37). “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” (Yoh. 7:37).
Begitu kita datang kepada Kristus untuk menerima keselamatan, kita dapat menikmati persekutuan yang tidak terbatas. Pintu kepada-Nya selalu terbuka. —CHK
Doa-doa kita naik ke takhta surga
Tak peduli bentuk apa pun yang kita pakai;
Bapa kita senantiasa mendengarkan milik-Nya
Tak peduli kata-kata apa pun yang kita untai. —D. De Haan
TAHTA ALLAH SENANTIASA TERBUKA BAGI ANAK-ANAKNYA
Friday, November 19, 2010
Bekas Kerusakan
Baca: 2 Samuel 12:1-14
“Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. —2 Samuel 12:10
Seorang anak remaja yang terus-menerus terlibat masalah selalu meminta maaf ketika ia berhadapan dengan orangtuanya. Tidak peduli seberapa banyak ia telah menyakiti orangtuanya dengan segala kesalahan yang telah dilakukannya, ia akan segera mengabaikannya dan melakukan kesalahan lainnya, karena ia mengetahui bahwa ia akan diampuni.
Akhirnya, sang ayah membawa anak remaja ini ke garasi untuk berbicara dengannya. Sang ayah mengambil palu dan menancapkan sebatang paku ke dinding garasi. Lalu, ia memberikan palu itu ke anaknya dan menyuruhnya untuk mencabut paku tadi.Dengan enggan, anak itu memegang palu, dan mencabut paku yang tertancap di dinding garasi.
“Seperti itulah pengampunan, Nak. Ketika kau melakukan kesalahan, itu seperti menancapkan sebuah paku. Pengampunan adalah ketika kau mencabut paku itu.”
“Baiklah, aku mengerti,” kata anak itu.
“Nah, sekarang ambil palu itu dan keluarkan lubang pakunya,” jawab ayahnya.
“Itu mustahil!” kata anaknya. “Aku tak bisa mencabutnya.”
Seperti yang digambarkan oleh cerita itu dan bukti dari hidup Raja Daud, dosa memiliki konsekuensi.
Meskipun Daud telah diampuni, perzinahan dan pembunuhan yang dilakukannya telah meninggalkan bekas-bekas luka dan menciptakan banyak masalah keluarga (2 Sam. 12:10).
Kebenaran sederhana ini berfungsi sebagai peringatan bagi hidup kita. Cara terbaik untuk menghindari kerusakan dosa yang membekas adalah dengan menjalani hidup taat pada Allah. —JDB
Doa: Terima kasih karena Engkau lambat untuk marah dan memenuhi kami dengan kasih. Kiranya aku tak menyalahgunakan belas kasih-Mu dengan anggapan tak ada konsekuensi atas dosaku. Tolong aku ‘tuk mengakui dosaku dan tak mengulanginya lagi. Amin
Dosa-dosa kita dapat diampuni dan dihapuskan,
tetapi konsekuensinya tetap harus kita bayar.
“Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. —2 Samuel 12:10
Seorang anak remaja yang terus-menerus terlibat masalah selalu meminta maaf ketika ia berhadapan dengan orangtuanya. Tidak peduli seberapa banyak ia telah menyakiti orangtuanya dengan segala kesalahan yang telah dilakukannya, ia akan segera mengabaikannya dan melakukan kesalahan lainnya, karena ia mengetahui bahwa ia akan diampuni.
Akhirnya, sang ayah membawa anak remaja ini ke garasi untuk berbicara dengannya. Sang ayah mengambil palu dan menancapkan sebatang paku ke dinding garasi. Lalu, ia memberikan palu itu ke anaknya dan menyuruhnya untuk mencabut paku tadi.Dengan enggan, anak itu memegang palu, dan mencabut paku yang tertancap di dinding garasi.
“Seperti itulah pengampunan, Nak. Ketika kau melakukan kesalahan, itu seperti menancapkan sebuah paku. Pengampunan adalah ketika kau mencabut paku itu.”
“Baiklah, aku mengerti,” kata anak itu.
“Nah, sekarang ambil palu itu dan keluarkan lubang pakunya,” jawab ayahnya.
“Itu mustahil!” kata anaknya. “Aku tak bisa mencabutnya.”
Seperti yang digambarkan oleh cerita itu dan bukti dari hidup Raja Daud, dosa memiliki konsekuensi.
Meskipun Daud telah diampuni, perzinahan dan pembunuhan yang dilakukannya telah meninggalkan bekas-bekas luka dan menciptakan banyak masalah keluarga (2 Sam. 12:10).
Kebenaran sederhana ini berfungsi sebagai peringatan bagi hidup kita. Cara terbaik untuk menghindari kerusakan dosa yang membekas adalah dengan menjalani hidup taat pada Allah. —JDB
Doa: Terima kasih karena Engkau lambat untuk marah dan memenuhi kami dengan kasih. Kiranya aku tak menyalahgunakan belas kasih-Mu dengan anggapan tak ada konsekuensi atas dosaku. Tolong aku ‘tuk mengakui dosaku dan tak mengulanginya lagi. Amin
Dosa-dosa kita dapat diampuni dan dihapuskan,
tetapi konsekuensinya tetap harus kita bayar.
Saturday, October 30, 2010
Benar Atau Salah? (Baca: 2 Timotius 3:14-17)
Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu. —2 Timotius 2:15
Sering bersaksi kepada rekan-rekan kerjanya. Namun, ketika ia mengutip langsung dari Alkitab, ada yang seringkali menjawab: “Tunggu! Alkitab itu ditulis oleh manusia, dan punya banyak kesalahan seperti kitab atau buku lain.”
Surat pembaca yang dikirimkan ke redaksi surat kabar lokal di tempat kami berikut ini juga menyatakan pemikiran yang serupa: “Orang Kristen menyebutkan bahwa firman Allah itu tidak ada salahnya, tetapi saya tidak melihat alasan yang jelas untuk mempercayai kata-kata dalam Alkitab yang ditulis manusia itu jauh lebih sempurna daripada kata-kata dalam suatu jurnal ilmiah yang juga ditulis manusia.”
Bagaimana kita menanggapi ketika Alkitab begitu salah dimengerti, yaitu hanya sebagai kata-kata manusia dengan banyak kesalahan di dalamnya? Sebagian besar dari kita bukan-lah ahli Alkitab dan mungkin tidak memiliki jawabannya. Namun, jika kita merenungkan sejumlah pasal (2 Tim. 2:15), kita akan menemukan bukti bahwa Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan Allah (3:16) dan oleh karena itu, Alkitab dapat dipercaya.
Sebagai contoh, pikirkan tentang hal ini: Selama lebih dari 1.600 tahun, 40 penulis yang berbeda menuliskan 66 kitab di Alkitab. Ada 400 tahun kesunyian setelah era 39 kitab Perjanjian Lama dengan era 27 kitab Perjanjian Baru. Namun, dari kitab Kejadian sampai Wahyu menceritakan suatu kesatuan kisah.
Walaupun kita menerima Alkitab dengan iman, ada banyak bukti yang menyatakan bahwa Alkitab itu benar. Marilah kita bertekun dalam penggalian Alkitab dan berbagi dengan orang lain apa yang kita telah pelajari. —AMC
Alkitab akan tetap bertahan ‘tuk selamanya
Ketika dunia telah berlalu;
Dengan diilhamkan, Alkitab diberikan—
Semua ajarannya ‘kan kutaati. —Lillenas
Di dalam dunia yang skeptis, Anda dapat mempercayai firman Allah yang dapat diandalkan.
Sering bersaksi kepada rekan-rekan kerjanya. Namun, ketika ia mengutip langsung dari Alkitab, ada yang seringkali menjawab: “Tunggu! Alkitab itu ditulis oleh manusia, dan punya banyak kesalahan seperti kitab atau buku lain.”
Surat pembaca yang dikirimkan ke redaksi surat kabar lokal di tempat kami berikut ini juga menyatakan pemikiran yang serupa: “Orang Kristen menyebutkan bahwa firman Allah itu tidak ada salahnya, tetapi saya tidak melihat alasan yang jelas untuk mempercayai kata-kata dalam Alkitab yang ditulis manusia itu jauh lebih sempurna daripada kata-kata dalam suatu jurnal ilmiah yang juga ditulis manusia.”
Bagaimana kita menanggapi ketika Alkitab begitu salah dimengerti, yaitu hanya sebagai kata-kata manusia dengan banyak kesalahan di dalamnya? Sebagian besar dari kita bukan-lah ahli Alkitab dan mungkin tidak memiliki jawabannya. Namun, jika kita merenungkan sejumlah pasal (2 Tim. 2:15), kita akan menemukan bukti bahwa Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan Allah (3:16) dan oleh karena itu, Alkitab dapat dipercaya.
Sebagai contoh, pikirkan tentang hal ini: Selama lebih dari 1.600 tahun, 40 penulis yang berbeda menuliskan 66 kitab di Alkitab. Ada 400 tahun kesunyian setelah era 39 kitab Perjanjian Lama dengan era 27 kitab Perjanjian Baru. Namun, dari kitab Kejadian sampai Wahyu menceritakan suatu kesatuan kisah.
Walaupun kita menerima Alkitab dengan iman, ada banyak bukti yang menyatakan bahwa Alkitab itu benar. Marilah kita bertekun dalam penggalian Alkitab dan berbagi dengan orang lain apa yang kita telah pelajari. —AMC
Alkitab akan tetap bertahan ‘tuk selamanya
Ketika dunia telah berlalu;
Dengan diilhamkan, Alkitab diberikan—
Semua ajarannya ‘kan kutaati. —Lillenas
Di dalam dunia yang skeptis, Anda dapat mempercayai firman Allah yang dapat diandalkan.
Tuesday, October 26, 2010
Berbicara Atas Nama Allah (Baca: Yeremia 23:16,30-40)
Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. (2 Korintus 4:2)
Meskipun telah berusaha sebaik mungkin untuk menulis dengan jelas, terkadang saya disalahpahami. Saya merasa tidak nyaman dengan kegagalan saya dan berusaha meningkatkan ketrampilan menulis saya. Namun terkadang, para pembaca mengartikan kata-kata di luar konteksnya atau menangkap arti yang lain yang tidak sesuai dengan makna yang dimaksudkan. Hal ini membuat frustrasi karena tidak ada cara untuk mengendalikan bagaimana orang-orang menggunakan kata-kata setelah tulisan itu dipublikasikan.
Ini mengingatkan saya pada suatu pelanggaran yang jauh lebih serius—yaitu penyalahgunaan firman Tuhan. Nabi-nabi di zaman Yeremia melakukannya. Mereka menganggap kata-kata mereka sendiri datang dari mulut Allah dengan mengaku-aku bahwa Allah berfirman tentang hal-hal yang mereka inginkan jadi kenyataan, tetapi yang sesungguhnya tidak pernah Allah katakan.
Jadi, Tuhan menyatakan kepada umatNya, “Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut Tuhan” (Yer. 23:16). Lalu, Tuhan memperingatkan umat-Nya bahwa Dia akan meninggalkan mereka yang menyimpang dari firman-Nya dan mengenyahkan mereka dari hadapan-Nya (ay.36,39).
Sebaliknya, Paulus menegaskan bahwa ia tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Tuhan (2 Kor. 4:2). Ia tahu bahayanya, bila mengkhotbahkan pemikirannya sendiri daripada firman Tuhan. Kita semua harus berhati-hati untuk menggunakan firman Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya, bukan untuk kepentingan diri sendiri. —JAL
Tuhan, jadikan kami setia pada firman-Mu,
Meskipun, ada kalanya, kami memakai kata-kata kami sendiri;
Dan tolong kami supaya tidak memutarbalikkan kebenarannya
Untuk membenarkan pemikiran kami sendiri. —Sper
Kita harus menyesuaikan diri dengan Alkitab
dan bukan berusaha menyesuaikan Alkitab dengan diri kita.
Meskipun telah berusaha sebaik mungkin untuk menulis dengan jelas, terkadang saya disalahpahami. Saya merasa tidak nyaman dengan kegagalan saya dan berusaha meningkatkan ketrampilan menulis saya. Namun terkadang, para pembaca mengartikan kata-kata di luar konteksnya atau menangkap arti yang lain yang tidak sesuai dengan makna yang dimaksudkan. Hal ini membuat frustrasi karena tidak ada cara untuk mengendalikan bagaimana orang-orang menggunakan kata-kata setelah tulisan itu dipublikasikan.
Ini mengingatkan saya pada suatu pelanggaran yang jauh lebih serius—yaitu penyalahgunaan firman Tuhan. Nabi-nabi di zaman Yeremia melakukannya. Mereka menganggap kata-kata mereka sendiri datang dari mulut Allah dengan mengaku-aku bahwa Allah berfirman tentang hal-hal yang mereka inginkan jadi kenyataan, tetapi yang sesungguhnya tidak pernah Allah katakan.
Jadi, Tuhan menyatakan kepada umatNya, “Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut Tuhan” (Yer. 23:16). Lalu, Tuhan memperingatkan umat-Nya bahwa Dia akan meninggalkan mereka yang menyimpang dari firman-Nya dan mengenyahkan mereka dari hadapan-Nya (ay.36,39).
Sebaliknya, Paulus menegaskan bahwa ia tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Tuhan (2 Kor. 4:2). Ia tahu bahayanya, bila mengkhotbahkan pemikirannya sendiri daripada firman Tuhan. Kita semua harus berhati-hati untuk menggunakan firman Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya, bukan untuk kepentingan diri sendiri. —JAL
Tuhan, jadikan kami setia pada firman-Mu,
Meskipun, ada kalanya, kami memakai kata-kata kami sendiri;
Dan tolong kami supaya tidak memutarbalikkan kebenarannya
Untuk membenarkan pemikiran kami sendiri. —Sper
Kita harus menyesuaikan diri dengan Alkitab
dan bukan berusaha menyesuaikan Alkitab dengan diri kita.
Saturday, October 9, 2010
Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan. —Amsal 23:1
Ingatkah ketika telepon genggam hanya dipakai untuk menelepon? Seiring dengan perkembangan telepon pintar, apa yang semula hanya merupakan sarana untuk bercakap-cakap dengan seseorang, kini telah menjadi tempat penyimpanan data. Tambahkan aplikasi (program komputer) pada telepon genggam Anda, maka Anda pun dapat membaca berita olahraga, bermain games, merencanakan perjalanan, mencari apartemen—atau lebih dari 100.000 hal lainnya yang tersedia dengan bantuan “aplikasi” tersebut.
Itu sungguh mengagumkan, tetapi “aplikasi” untuk telepon genggam tidaklah sebanding dengan “aplikasi” yang diberikan Alkitab kepada kita. “Aplikasi” Alkitab merupakan pernyataan langsung dari Allah yang memberitahukan kepada kita tentang bagaimana mengaplikasikan/menerapkan kebenaran firman-Nya ke dalam seluruh aspek kehidupan kita.
Misalnya di Filipi 2 tersedia: aplikasi kesatuan (2:2), aplikasi kerendahan hati (2:3), aplikasi tidak bersungut-sungut (2:14), aplikasi bercahaya seperti bintang (2:15). Atau perhatikanlah aplikasi-aplikasi di Efesus 5: aplikasi penurut Allah (5:1), aplikasi hidup di dalam kasih (5:2), aplikasi kekudusan (5:3), aplikasi mengendalikan lidah (5:4). Dan bagaimana dengan kitab Amsal? Kitab ini penuh dengan banyak aplikasi.
Anda tidak perlu menunggu seseorang untuk menawarkan aplikasi-aplikasi itu di Internet. Bukalah Alkitab dan temukanlah ratusan cara untuk menerapkan Kitab Suci di dalam hidup anda. Apakah Anda punya pertanyaan seputar hidup Kristen? Galilah Alkitab. Jawabannya tersedia di sana, sedang menanti untuk ditemukan. —JDB
Bergantunglah pada Alkitab; permata dan harta terindah
Yang memberi hidup kekal dan menyelamatkan orang berdosa;
Nilainya pun tak bisa diukur oleh makhluk fana;
Temukanlah berkatnya bagi jiwamu, selagi kau bisa. —NN.
Alkitab memiliki harta karun hikmat bagi Anda—bacalah dan terapkanlah!
Ingatkah ketika telepon genggam hanya dipakai untuk menelepon? Seiring dengan perkembangan telepon pintar, apa yang semula hanya merupakan sarana untuk bercakap-cakap dengan seseorang, kini telah menjadi tempat penyimpanan data. Tambahkan aplikasi (program komputer) pada telepon genggam Anda, maka Anda pun dapat membaca berita olahraga, bermain games, merencanakan perjalanan, mencari apartemen—atau lebih dari 100.000 hal lainnya yang tersedia dengan bantuan “aplikasi” tersebut.
Itu sungguh mengagumkan, tetapi “aplikasi” untuk telepon genggam tidaklah sebanding dengan “aplikasi” yang diberikan Alkitab kepada kita. “Aplikasi” Alkitab merupakan pernyataan langsung dari Allah yang memberitahukan kepada kita tentang bagaimana mengaplikasikan/menerapkan kebenaran firman-Nya ke dalam seluruh aspek kehidupan kita.
Misalnya di Filipi 2 tersedia: aplikasi kesatuan (2:2), aplikasi kerendahan hati (2:3), aplikasi tidak bersungut-sungut (2:14), aplikasi bercahaya seperti bintang (2:15). Atau perhatikanlah aplikasi-aplikasi di Efesus 5: aplikasi penurut Allah (5:1), aplikasi hidup di dalam kasih (5:2), aplikasi kekudusan (5:3), aplikasi mengendalikan lidah (5:4). Dan bagaimana dengan kitab Amsal? Kitab ini penuh dengan banyak aplikasi.
Anda tidak perlu menunggu seseorang untuk menawarkan aplikasi-aplikasi itu di Internet. Bukalah Alkitab dan temukanlah ratusan cara untuk menerapkan Kitab Suci di dalam hidup anda. Apakah Anda punya pertanyaan seputar hidup Kristen? Galilah Alkitab. Jawabannya tersedia di sana, sedang menanti untuk ditemukan. —JDB
Bergantunglah pada Alkitab; permata dan harta terindah
Yang memberi hidup kekal dan menyelamatkan orang berdosa;
Nilainya pun tak bisa diukur oleh makhluk fana;
Temukanlah berkatnya bagi jiwamu, selagi kau bisa. —NN.
Alkitab memiliki harta karun hikmat bagi Anda—bacalah dan terapkanlah!
Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. —Markus 1:18
Saya membaca tentang Kapten Ray Baker yang menjadi penerbang bagi Pasukan Komando Strategis Angkatan Udara Amerika Serikat selama Perang Vietnam. Angkatan Udara melatihnya bersama dengan pilot-pilot lain, untuk berlari keluar dari barak menuju ke pesawat mereka, begitu mendengar suara sirine. Berulang kali sirene berbunyi ketika ia sedang makan malam, sehingga ia harus berhenti makan dan segera berlari ke pesawat pengebomnya. Ia telah sangat terlatih untuk merespons panggilan dengan segera dan penuh ketaatan. Ia terlatih sedemikian baiknya, sehingga pada suatu hari ketika ia sedang cuti, ia langsung berlari keluar dari restoran tempat ia sedang makan, ketika ia mendengar bunyi sirene.
Ketika Yesus memanggil para pengikut-Nya yang pertama, mereka dengan segera merespons panggilan-Nya. Panggilan kepada para nelayan ini sangat mendadak. Namun, “mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia” (Mrk. 1:18). Markus, penulis kisah ini, mungkin ingin para pembacanya dapat menyadari otoritas Yesus. Ketika Dia memanggil, para penjala ikan ini langsung menaati-Nya, karena menolong orang untuk masuk ke dalam kerajaan Allah merupakan suatu pengalaman yang lebih menantang dan lebih agung dibandingkan dengan menjala ikan.
Ketika Yesus memberikan panggilan untuk mengikut-Nya, Dia tidak ingin kita menunda-nunda. Dia mengharapkan kita untuk memiliki ketaatan yang segera, jika hal itu adalah panggilan untuk memberitakan kabar baik pada orang lain. Kabarkanlah kisah keselamatan pada seseorang hari ini! —MLW
Pergilah kepada yang terhilang, di rumah, di toko,Jangan tunda lagi, hari ini mulailah;Katakan bahwa Yesus mencurahkan darah-Nya bagi dosa mereka. Dari jalan kegelapan bawalah orang lain pada-Nya. —Houghton
Dicari: Kurir untuk memberitakan kabar baik.
Saya membaca tentang Kapten Ray Baker yang menjadi penerbang bagi Pasukan Komando Strategis Angkatan Udara Amerika Serikat selama Perang Vietnam. Angkatan Udara melatihnya bersama dengan pilot-pilot lain, untuk berlari keluar dari barak menuju ke pesawat mereka, begitu mendengar suara sirine. Berulang kali sirene berbunyi ketika ia sedang makan malam, sehingga ia harus berhenti makan dan segera berlari ke pesawat pengebomnya. Ia telah sangat terlatih untuk merespons panggilan dengan segera dan penuh ketaatan. Ia terlatih sedemikian baiknya, sehingga pada suatu hari ketika ia sedang cuti, ia langsung berlari keluar dari restoran tempat ia sedang makan, ketika ia mendengar bunyi sirene.
Ketika Yesus memanggil para pengikut-Nya yang pertama, mereka dengan segera merespons panggilan-Nya. Panggilan kepada para nelayan ini sangat mendadak. Namun, “mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia” (Mrk. 1:18). Markus, penulis kisah ini, mungkin ingin para pembacanya dapat menyadari otoritas Yesus. Ketika Dia memanggil, para penjala ikan ini langsung menaati-Nya, karena menolong orang untuk masuk ke dalam kerajaan Allah merupakan suatu pengalaman yang lebih menantang dan lebih agung dibandingkan dengan menjala ikan.
Ketika Yesus memberikan panggilan untuk mengikut-Nya, Dia tidak ingin kita menunda-nunda. Dia mengharapkan kita untuk memiliki ketaatan yang segera, jika hal itu adalah panggilan untuk memberitakan kabar baik pada orang lain. Kabarkanlah kisah keselamatan pada seseorang hari ini! —MLW
Pergilah kepada yang terhilang, di rumah, di toko,Jangan tunda lagi, hari ini mulailah;Katakan bahwa Yesus mencurahkan darah-Nya bagi dosa mereka. Dari jalan kegelapan bawalah orang lain pada-Nya. —Houghton
Dicari: Kurir untuk memberitakan kabar baik.
Friday, October 8, 2010
10 ALASAN BAIK MENGAPA KITA PERLU BERDOA DENGAN TEKUN
1. Mengurangi daya stress yg ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yg kita alami mrk yg suka malas berdoa akan lebih mudah utk mengalami stress.
2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mrk yg lbh srg berdoa akan lbh mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan mereka yg sdg mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil.
3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mrk yg tekun berdoa akan memiliki kemampuan lbh utk tdk mdh putus asa saat berada dlm kegagalan dibanding mrk yg jrg bahkan sama sekali malas berdoa.
4. Meningkatkan ketegaran hati mrk yg lbh tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yg terjadi di luar yg dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun.
5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit2 yg disebabkan gangguan psikis dgn ketekunan dlm berdoa, seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dgn sgl peristiwanya dlm terang Kehendak Allah, sehingga tubuh tdk menjadi mudah lemah krn beban pikiran dan pekerjaan (bhs Jawa Nrimo)
6. Membuat org menjadi lbh terbuka terhdp kelemahan dan kekurangan sesama mrk yg tekun berdoa dgn baik memiliki sikap yg lbh terbuka terhdp sesamanya krn ia akan terbantu dlm doa2nya utk menyadari juga kelemahan2nya sendiri
7. Meningkatkan daya cinta kasih kpd diri sendiri dan org lain ketekunan dlm doa membuat seseorg memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adlh kasih maka mrk yg tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri
8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal, karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan
9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk
10. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian.
2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mrk yg lbh srg berdoa akan lbh mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan mereka yg sdg mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil.
3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mrk yg tekun berdoa akan memiliki kemampuan lbh utk tdk mdh putus asa saat berada dlm kegagalan dibanding mrk yg jrg bahkan sama sekali malas berdoa.
4. Meningkatkan ketegaran hati mrk yg lbh tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yg terjadi di luar yg dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun.
5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit2 yg disebabkan gangguan psikis dgn ketekunan dlm berdoa, seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dgn sgl peristiwanya dlm terang Kehendak Allah, sehingga tubuh tdk menjadi mudah lemah krn beban pikiran dan pekerjaan (bhs Jawa Nrimo)
6. Membuat org menjadi lbh terbuka terhdp kelemahan dan kekurangan sesama mrk yg tekun berdoa dgn baik memiliki sikap yg lbh terbuka terhdp sesamanya krn ia akan terbantu dlm doa2nya utk menyadari juga kelemahan2nya sendiri
7. Meningkatkan daya cinta kasih kpd diri sendiri dan org lain ketekunan dlm doa membuat seseorg memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adlh kasih maka mrk yg tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri
8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal, karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan
9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk
10. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian.
Hidup kekristenan merupakan hidup karena iman. Iman adalah hal dasar untuk menentukan kuasa yang membawa perubahan dalam hidup seseorang. Memiliki iman yang benar, dapat Anda pelajari dari seorang anak kecil yang menantikan hadiah atau sebatang coklat dari ayahnya. Dia tidak akan berpikir rumit. Simaklah kolom ajaib di bawah ini yang membawa Anda berpetualang mendapatkan iman sejati, meski di tengah kemustahilan.
MENGAKUI YESUS
Tidak bisa dielakkan bahwa firman Tuhan mengatakan Yesus adalah jalan,kebenaran, dan hidup. Mengaku secara pribadi bahwa Dialah juruselamat dan Tuhan yang akan membawa Anda dalam kemenangan.
KATAKAN ”BAIKLAH”
Dengan Anda berkata “baiklah” pada Tuhan, artinya Anda menyerah di hadapan-Nya. Menyerahkan seluruh kehidupan Anda, Pekerjaan Anda, keluarga, bahkan hal penting lainnya. Iman adalah kasih karunia yang diberikan Allah. Ketika Anda angkat tangan, maka Tuhanlah yang turun tangan.
DOA DENGAN PENUH PERCAYA
Walaupun terkadang sangat sulit mendapatkan angin segar di padang gurun, namun “percaya” menjadi kunci ketika Anda berdoa. Doa yang didasari rasa percaya pada Tuhan, akan mengalirkan kekuatan baru untuk Anda tetap berjalan. Berdoa tidak hanya sekali tetapi menjadi gaya hidup untuk mebangun keintiman dengan Tuhan.
MOVE
Artinya berpindah dari zona nyaman yang membuat Anda stagnasi, atau sulit mempercayai Allah untuk membuat sumber air di padang gurun. Terkadang Tuhan memakai hal yang tidak menyenangkan untuk menyatakan mukjizatnya. Agar Anda mengerti maksud dari “Dalam kelemahanlah, kuasa Tuhan nyata.”
NOL YANG TAK TERHINGGA
Allah menggenapi iman bukan kebutuhan, itulah sebabnya terjadi amazing grace. Tuhan jadikan kita nol yang menyadari kelemahan kita. Bisa bayangkan kalau Anda menempatkan Tuhan sebagai nomor satu dan Anda nol, maka bila digabungkan bilangan yang semakin besar akan terbentuk ketika Anda terus menjadi nol. Sebab iman bergantung pada kuasa Tuhan.
BERTEKUN DALAM FIRMAN DAN BERBUAH
Firman adalah isi hati Tuhan sendiri. Dari mana Anda dapat mengenal Si Sumber Kehidupan dan mukjizat selain dari firman. Anda dapat beriman pada firman-Nya, dan firman-Nya adalah senjata untuk Anda ketika Anda menjadi pelaku firman. Berbuah adalah lebih dari sekadar selamat dan masuk surga. Tetapi menginginkan Allah memakai Anda bagi orang lain.
KUASA PERKATAAN
Mulut seperti sebuah pipa yang mengalir. Mulut mengungkapkan bukan hanya apa yang ada di dalam hati, tetapi apa yang menguasai hati itu sendiri. Pengakuan Anda membuktikan iman Anda. Memperkatakan janji dan firman setiap hari adalah bukti iman Anda teguh di dalam-Nya, serta membuka jalan dalam kemustahilan.
MELIHAT JANJI BUKAN KENYATAAN
Saat Anda merenungkan firman, maka Anda menemukan harta karun yaitu janji Allah, yang Tuhan harapkan adalah percaya bukan bergumul. Bayangkan Anda berjalan di atas air, namun ketika Anda mulai melihat keadaan sekitar, saya pastikan Anda akan goyah dan tenggelam dalam katakutan.
KETAATAN SEORANG PEMENANG
Pelajari rumus iman ini : Doa + firman x percaya (Iman yang otentik + 0)= Ketaatan yang lugas. Allah ingin bekerjasama dengan Anda. Ketika ketaatan yang lugas ditemukan dalam diri Anda, maka Tuhan yang memperlengkapi Anda dengan kuasa. Kuasa itulah membuat Anda efektif untuk keluar menjadi seorang pemenang.
YESUS KRISTUS mengasihi Anda.
MENGAKUI YESUS
Tidak bisa dielakkan bahwa firman Tuhan mengatakan Yesus adalah jalan,kebenaran, dan hidup. Mengaku secara pribadi bahwa Dialah juruselamat dan Tuhan yang akan membawa Anda dalam kemenangan.
KATAKAN ”BAIKLAH”
Dengan Anda berkata “baiklah” pada Tuhan, artinya Anda menyerah di hadapan-Nya. Menyerahkan seluruh kehidupan Anda, Pekerjaan Anda, keluarga, bahkan hal penting lainnya. Iman adalah kasih karunia yang diberikan Allah. Ketika Anda angkat tangan, maka Tuhanlah yang turun tangan.
DOA DENGAN PENUH PERCAYA
Walaupun terkadang sangat sulit mendapatkan angin segar di padang gurun, namun “percaya” menjadi kunci ketika Anda berdoa. Doa yang didasari rasa percaya pada Tuhan, akan mengalirkan kekuatan baru untuk Anda tetap berjalan. Berdoa tidak hanya sekali tetapi menjadi gaya hidup untuk mebangun keintiman dengan Tuhan.
MOVE
Artinya berpindah dari zona nyaman yang membuat Anda stagnasi, atau sulit mempercayai Allah untuk membuat sumber air di padang gurun. Terkadang Tuhan memakai hal yang tidak menyenangkan untuk menyatakan mukjizatnya. Agar Anda mengerti maksud dari “Dalam kelemahanlah, kuasa Tuhan nyata.”
NOL YANG TAK TERHINGGA
Allah menggenapi iman bukan kebutuhan, itulah sebabnya terjadi amazing grace. Tuhan jadikan kita nol yang menyadari kelemahan kita. Bisa bayangkan kalau Anda menempatkan Tuhan sebagai nomor satu dan Anda nol, maka bila digabungkan bilangan yang semakin besar akan terbentuk ketika Anda terus menjadi nol. Sebab iman bergantung pada kuasa Tuhan.
BERTEKUN DALAM FIRMAN DAN BERBUAH
Firman adalah isi hati Tuhan sendiri. Dari mana Anda dapat mengenal Si Sumber Kehidupan dan mukjizat selain dari firman. Anda dapat beriman pada firman-Nya, dan firman-Nya adalah senjata untuk Anda ketika Anda menjadi pelaku firman. Berbuah adalah lebih dari sekadar selamat dan masuk surga. Tetapi menginginkan Allah memakai Anda bagi orang lain.
KUASA PERKATAAN
Mulut seperti sebuah pipa yang mengalir. Mulut mengungkapkan bukan hanya apa yang ada di dalam hati, tetapi apa yang menguasai hati itu sendiri. Pengakuan Anda membuktikan iman Anda. Memperkatakan janji dan firman setiap hari adalah bukti iman Anda teguh di dalam-Nya, serta membuka jalan dalam kemustahilan.
MELIHAT JANJI BUKAN KENYATAAN
Saat Anda merenungkan firman, maka Anda menemukan harta karun yaitu janji Allah, yang Tuhan harapkan adalah percaya bukan bergumul. Bayangkan Anda berjalan di atas air, namun ketika Anda mulai melihat keadaan sekitar, saya pastikan Anda akan goyah dan tenggelam dalam katakutan.
KETAATAN SEORANG PEMENANG
Pelajari rumus iman ini : Doa + firman x percaya (Iman yang otentik + 0)= Ketaatan yang lugas. Allah ingin bekerjasama dengan Anda. Ketika ketaatan yang lugas ditemukan dalam diri Anda, maka Tuhan yang memperlengkapi Anda dengan kuasa. Kuasa itulah membuat Anda efektif untuk keluar menjadi seorang pemenang.
YESUS KRISTUS mengasihi Anda.
Friday, September 10, 2010
Ketika kita menyakiti tubuh kita, disaat itu kita juga sedang mnyakiti tubuh TUHAN YESUS. Akhir-akhir ini banyak anak muda bahkan orang tua yg memakai narkoba, tatoo, merokok, minuman keras, judi, kekerasan (menyakiti orang lain), dll yg menyakiti tubuh kita. Seperti tatoo sekali itu nempel ditubuh kita, selamanya tidak akan bisa dihilangkan. Mungkin disaat kita buat kita merasa senang, bangga, gengsi diliat orang, tapi sekali kita mau hapus, gak akan pernah bisa lagi. Disaat itu kita akan menyesal, karna g pernah temui beberapa orang yg menyesal karna uda buat tatoo. Tubuh kita adalah bait Allah, apakah kita akan membiarkan bait Allah rusak ditangan kita sendiri?
Mungkin kita gengsi kalo merokok, tatoo, minuman keras, judi, kekerasan bahkan ngedrug bersama teman2 kita yg tidak mngerti Firman bahkan dgn yg mngerti Firman sekalipun ( mereka mengerti tapi tidak mau peduli )?
Kegengsian dan hal2 itu akan menghancurkan masa depan kita terlebih lagi menghancurkan hati TUHAN, memang dalam ALkitab tidak tercatat tidak boleh ngerokok, tatoo, narkoba, miras, tapi tidakkah kita berpikir itu hal yg akan menyakiti diri kita sendiri?Walaupun untuk kegengsian diliat orang macho, keren, seni, bukankah itu hanya untuk memenuhi hawa nafsu kedagingan kita semata? Adakah itu berkenan di hati TUHAN?
Kegengsian sama saja dgn kesombongan, dan kesombongan adalah hal yg tidak berkenan dihati TUHAN.
Untuk apa kita berlomba2, berusaha untuk melakukan apa yg dipandang baik oleh dunia, apa yg dipandang hebat oleh dunia tapi tidak menjadi anak2 TUHAN yg menyenangkan hati TUHAN?
Apalgi kalo ada pelayan TUHAN yg aktif digerja, melayani pekerjaan TUHAN tapi dimata orang dunia bahkan dimata anak2 TUHAN dia merokok, buat tatoo, narkoba, minuman keras, judi?Apakah itu hal yg baik?Bukankah dari itu setiap mata akan melihat dan setiap otak akan menilai bahwa anak TUHAN itu sama aja dengan orang2 dunia?Dan hal ini pasti akan menyakiti hati TUHAN?
Penahkah kita berpikir dengan kita seperti itu akan membuat TUHAN menangis dengan sedih?
~ Roma 12:1-2 " Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
~ 1 Korintus 3:16 " Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam didalam kamu?"
~ Efesus 5:8 " Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang didalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,"
Sunday, September 5, 2010
Disaat kamu ditolak orang, ingatlah waktu bayi YESUS ditolak sehingga lahir dikandang yg hina. Disaat kamu mengalami cobaan, ingatlah waktu YESUS di cobai iblis tapi IA tetap kuat. Disaat kamu merasa kenapa harus berusaha, ingatlah YESUS selalu pergi kemana aja untuk me...mberitakan injil.
Disaat kamu merasa dikhianati, ingatlah YESUS juga pernah dikhianati oleh muridnya. Disaat kamu merasa sakit dan menderita, ingatlah YESUS dicambuk dengan parahnya. Disaat kamu tidak bisa memaafkan/mengampuni, ingatlah YESUS bisa memaafkan Petrus yg telah menyangkal-Nya & mengampuni orang2 yg telah menyalibkan-Nya.
Disaat kamu merasa lelah & capek, bayangkan betapa capeknya YESUS memikul salib yg berat. Disaat kamu ditinggalkan orang yg kamu sayang, ingatlah YESUS juga pernah ditinggalkan oleh BAPA waktu IA disalibkan. Disaat kamu menangis dan sedih, ingatlah YESUS juga pernah bersedih dan menangis. IA akan hadir disampingmu & menangis bersamamu. Berbahagialah kalau kita juga pernah atau sekarang lagi mengalami hal-hal diatas. Karna kita bisa merasakan apa yg TUHAN rasakan juga. Kita diberi kesempatan untuk mengalami apa yg pernah TUHAN YESUS rasakan.
Bersyukurlah akan apa yg terjadi dalam hidup walau dalam segala keadaan apapun. Walau sulit untuk tetap bersyukur disaat keadaan sulit, tapi itulah tantangan kita untuk bisa melakukannya untuk TUHAN. Walau disaat ini Anda jatuh dalam lembah kekelaman, Anda merasa sudah lama meninggalkan TUHAN. Kembalilah, datanglah pada-Nya. IA BAPA yg setia akan menerima kita kembali & akan membasuh segala dosa2 & kesalahan kita menjadi putih seperti salju.
Sering kita meninggalkan TUHAN dan berjalan sendiri seakan kita mampu, seakan kita tidak akan tersesat, seakan kita kuat, tapi gambarannya adalah seperti seekor domba diatas. IA BAPA yg terlalu teramat baik dari dulu, sekarang dan sampai selamanya IA tetap TUHAN yg sama. AMIN... ALLAH kita luar biasa...Praise the Lord...
Saturday, August 28, 2010
Tidak Ada Kasih Yang Lebih Besar
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
—Yohanes 15:13
Shrine of Remembrance yang ada di Melbourne, Australia, adalah museum peringatan untuk menghormati mereka yang mengorbankan nyawa bagi negaranya. Dibangun setelah Perang Dunia I, museum tersebut selanjutnya diperluas penggunaannya untuk mengingat mereka yang membela negara dalam konflik-konflik berikutnya.
Sungguh ini adalah suatu tempat yang indah dan mengingatkan kita akan nilai keberanian dan pengabdian, tetapi yang menjadi daya tarik utama dari museum ini adalah sebuah aula yang di dalamnya terletak sebuah batu berukirkan kata-kata, “Tidak Ada Kasih yang Lebih Besar.” Setiap tahun pada hari ke-11 dari bulan ke-11 pada pukul 11 pagi, sebuah cermin memantulkan cahaya matahari ke arah batu tersebut untuk menyorot kata Kasih. Ini merupakan bentuk penghormatan bagi mereka yang telah mengorbankan nyawa mereka. Kita menghormati kenangan terhadap mereka yang telah membayar harga yang mahal untuk kemerdekaan.
Namun, kata-kata di batu itu mengandung arti yang jauh lebih agung. Yesus berbicara pada murid-murid-Nya di malam sebelum Dia mati di kayu salib bagi dosa-dosa dunia (Yoh. 15:13). Kematian-Nya bukanlah untuk memberi kita kemerdekaan dari tirani politik, melainkan dari hukuman dosa. Kematian-Nya tidak hanya untuk memberi kita kehidupan yang lebih baik, tetapi demi memberi kita hidup yang kekal.
Memang penting untuk mengingat mereka yang telah memberikan nyawanya bagi negara mereka—tetapi kiranya kita tidak akan lupa untuk memuji dan mengagungkan Kristus yang mati bagi dunia yang sedang sekarat ini. Sungguh, tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih-Nya ini. —WEC
Salib Yesus adalah bukti nyata terbesar dari kasih Allah.
Saturday, August 21, 2010
Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku
Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku.(Yesaya 46:9)
Saya dan istri saya tidak selalu saling memahami. Contohnya, masih menjadi misteri bagi istri saya bagaimana saya dapat menikmati menonton pertandingan bisbol antara tim yang sudah tidak berpeluang lagi untuk juara. Dan pastinya saya juga tidak mengerti mengapa ia begitu gemar berbelanja.
Mengasihi seseorang dengan sepenuh hati tidaklah berarti bahwa Anda harus sepenuhnya memahami dirinya. Ini adalah kabar gembira, karena kita memang tidak akan pernah dapat sepenuhnya memahami misteri yang begitu dalam dari Allah yang kita kasihi.
Dengan pikiran yang terbatas dan pandangan yang terpusat pada diri kita sendiri, kita tidak dapat mengerti mengapa Allah melakukan apa yang dikerjakan-Nya. Meskipun demikian, sebagai contohnya beberapa orang memandang suatu musibah, dan akhirnya menjauh dari Allah—karena merasa bahwa pemahaman mereka yang terbatas terhadap situasi tersebut jauh lebih baik daripada hikmat pengetahuan Allah yang tidak terbatas.
Sebenarnya, kalau kita dapat memahami Allah—jika Dia tidak lebih dari seorang manusia yang mulia dengan pengetahuan yang tidak lebih hebat daripada orang yang paling cerdas—di manakah kebesaran dan keagungan-Nya, Sang Mahakuasa? Satu alasan kita mengetahui betapa agungnya Allah kita adalah karena kita tidak dapat memahami pemikiran-Nya dengan pikiran kita.
Rasul Paulus bertanya, “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” (1 Kor. 2:16). Jelas sekali jawabannya, yakni tidak seorang pun. Puji Tuhan, walaupun kita tidak memahami-Nya, kita tahu bahwa kita dapat mempercayai-Nya. —JDB
Jalan-Mu, oh Tuhan, jauh lebih tinggi
Dan pengetahuan-Mu sangatlah luas;
Berilah kami kekuatan untuk percaya pada-Mu
Saat hidup sama sekali susah dimengerti. —Sper
Walau mustahil untuk memahami Allah sepenuhnya, yang terpenting bagi kita adalah menyembah Dia
Saya dan istri saya tidak selalu saling memahami. Contohnya, masih menjadi misteri bagi istri saya bagaimana saya dapat menikmati menonton pertandingan bisbol antara tim yang sudah tidak berpeluang lagi untuk juara. Dan pastinya saya juga tidak mengerti mengapa ia begitu gemar berbelanja.
Mengasihi seseorang dengan sepenuh hati tidaklah berarti bahwa Anda harus sepenuhnya memahami dirinya. Ini adalah kabar gembira, karena kita memang tidak akan pernah dapat sepenuhnya memahami misteri yang begitu dalam dari Allah yang kita kasihi.
Dengan pikiran yang terbatas dan pandangan yang terpusat pada diri kita sendiri, kita tidak dapat mengerti mengapa Allah melakukan apa yang dikerjakan-Nya. Meskipun demikian, sebagai contohnya beberapa orang memandang suatu musibah, dan akhirnya menjauh dari Allah—karena merasa bahwa pemahaman mereka yang terbatas terhadap situasi tersebut jauh lebih baik daripada hikmat pengetahuan Allah yang tidak terbatas.
Sebenarnya, kalau kita dapat memahami Allah—jika Dia tidak lebih dari seorang manusia yang mulia dengan pengetahuan yang tidak lebih hebat daripada orang yang paling cerdas—di manakah kebesaran dan keagungan-Nya, Sang Mahakuasa? Satu alasan kita mengetahui betapa agungnya Allah kita adalah karena kita tidak dapat memahami pemikiran-Nya dengan pikiran kita.
Rasul Paulus bertanya, “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” (1 Kor. 2:16). Jelas sekali jawabannya, yakni tidak seorang pun. Puji Tuhan, walaupun kita tidak memahami-Nya, kita tahu bahwa kita dapat mempercayai-Nya. —JDB
Jalan-Mu, oh Tuhan, jauh lebih tinggi
Dan pengetahuan-Mu sangatlah luas;
Berilah kami kekuatan untuk percaya pada-Mu
Saat hidup sama sekali susah dimengerti. —Sper
Walau mustahil untuk memahami Allah sepenuhnya, yang terpenting bagi kita adalah menyembah Dia
Sunday, August 15, 2010
TIPS AGAR TIDAK MUDAH SAKIT HATI & MEMENDAM KEPAHITAN
Jangan berharap tidak akan ada orang yg akan menyakiti hati kita.
Bila ada orang yg menyakiti kita, janganlah ingin membalasnya. Pembalasan bukanlah hak kita. Serahkanlah hak untuk membalas itu kepada TUHAN ( Roma 12:12-20 ). Orang yg menyakiti orang lain tidak akan luput dari hukuman TUHAN.
Saat ada orang yg menyakiti kita, anggaplah bahkan yakinlah bahwa tindakan orang itu adalah sebuah alat yg digunakan TUHAN untuk mendatangkan kebaikan buat kita. ( Roma 8:28 )
Ketika kita sakit hati, hendaklah kita mengerti bahwa situasi itu merupakan sarana pendidikan yg baik untuk kita mengenal jauh akan ketetapan-ketetapan TUHAN.
Terimalah orang-orang yg menyakiti kita dengan Kasih Kristus yg telah menerima kita ( Roma 15:7 ). Sebab pada umumnya merekalah yg sedang butuh perhatian dan kasih sayang.
Ingatlah selalu betapa banyak kita telah menyakiti TUHAN dan betapa lebih banyak lagi TUHAN telah mengampuni kita.
Bila ada orang yg menyakiti kita, janganlah ingin membalasnya. Pembalasan bukanlah hak kita. Serahkanlah hak untuk membalas itu kepada TUHAN ( Roma 12:12-20 ). Orang yg menyakiti orang lain tidak akan luput dari hukuman TUHAN.
Saat ada orang yg menyakiti kita, anggaplah bahkan yakinlah bahwa tindakan orang itu adalah sebuah alat yg digunakan TUHAN untuk mendatangkan kebaikan buat kita. ( Roma 8:28 )
Ketika kita sakit hati, hendaklah kita mengerti bahwa situasi itu merupakan sarana pendidikan yg baik untuk kita mengenal jauh akan ketetapan-ketetapan TUHAN.
Terimalah orang-orang yg menyakiti kita dengan Kasih Kristus yg telah menerima kita ( Roma 15:7 ). Sebab pada umumnya merekalah yg sedang butuh perhatian dan kasih sayang.
Ingatlah selalu betapa banyak kita telah menyakiti TUHAN dan betapa lebih banyak lagi TUHAN telah mengampuni kita.
Monday, August 9, 2010
TUHAN KUYohanes 20:19-29
Thomas menjawab dan berkata kepada Dia, “Ya Tuhanku dan Allahku!” —Yohanes 20:28
Pada hari kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya dan memperlihatkan kepada mereka tangan dan kaki-Nya. Kita mengetahui bahwa pada awalnya mereka belum percaya karena girangnya—tampaknya terlalu indah untuk menjadi kenyataan (Luk. 24:40-41). Tomas sedang tidak bersama para murid, tetapi ia juga sulit mempercayai hal itu sampai ia melihatnya sendiri. Saat Yesus menampakkan diri di depan Tomas dan berkata kepadanya untuk mencucukkan jarinya di lubang bekas paku dan tangannya pada bekas luka di lambung-Nya, Tomas berseru, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh. 20:28).
Kemudian, selain mengatakan kepada jemaat di Filipi tentang penderitaan yang dialaminya, Paulus juga menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Paulus bersaksi bahwa ia telah datang ke tempat di mana ia menganggap semua pengalamannya sebagai kerugian “karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhannya” (Flp. 3:8).
Anda dan saya tidak pernah melihat Yesus meredakan badai atau menghidupkan orang dari kematian. Kita tidak pernah duduk di kaki-Nya di bukit Galilea dan mendengarkan ajaran-Nya secara langsung. Namun, melalui mata iman, kita telah disembuhkan secara rohani oleh kematian-Nya demi menggantikan kita. Dengan demikian kita dapat bergabung dengan Tomas dan Paulus dan banyak orang yang tak terhitung jumlahnya untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan kita.
Yesus berkata, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yoh. 20:29). Ketika kita percaya, kita juga dapat memanggil Yesus, “Ya Tuhanku dan Allahku!” —JDE
Berpadu kasih dan sedih,Mengalir dari luka-Mu;Mahkota duri yang pedih Menjadi keagungan-Mu. —Watts (Kidung Jemaat, No. 169)
Meski tak bisa melihat-Nya dengan mata kita, kita bisa mempercayai-Nya dengan hati kita—Dialah Tuhan!
Pada hari kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya dan memperlihatkan kepada mereka tangan dan kaki-Nya. Kita mengetahui bahwa pada awalnya mereka belum percaya karena girangnya—tampaknya terlalu indah untuk menjadi kenyataan (Luk. 24:40-41). Tomas sedang tidak bersama para murid, tetapi ia juga sulit mempercayai hal itu sampai ia melihatnya sendiri. Saat Yesus menampakkan diri di depan Tomas dan berkata kepadanya untuk mencucukkan jarinya di lubang bekas paku dan tangannya pada bekas luka di lambung-Nya, Tomas berseru, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh. 20:28).
Kemudian, selain mengatakan kepada jemaat di Filipi tentang penderitaan yang dialaminya, Paulus juga menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Paulus bersaksi bahwa ia telah datang ke tempat di mana ia menganggap semua pengalamannya sebagai kerugian “karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhannya” (Flp. 3:8).
Anda dan saya tidak pernah melihat Yesus meredakan badai atau menghidupkan orang dari kematian. Kita tidak pernah duduk di kaki-Nya di bukit Galilea dan mendengarkan ajaran-Nya secara langsung. Namun, melalui mata iman, kita telah disembuhkan secara rohani oleh kematian-Nya demi menggantikan kita. Dengan demikian kita dapat bergabung dengan Tomas dan Paulus dan banyak orang yang tak terhitung jumlahnya untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan kita.
Yesus berkata, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yoh. 20:29). Ketika kita percaya, kita juga dapat memanggil Yesus, “Ya Tuhanku dan Allahku!” —JDE
Berpadu kasih dan sedih,Mengalir dari luka-Mu;Mahkota duri yang pedih Menjadi keagungan-Mu. —Watts (Kidung Jemaat, No. 169)
Meski tak bisa melihat-Nya dengan mata kita, kita bisa mempercayai-Nya dengan hati kita—Dialah Tuhan!
Thursday, August 5, 2010
MENYERAHKAN KENDALI
Mazmur 48:15
"Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita”
Diceritakan ada seorang gadis kecil yang ayahnya berprofesi sebagai seorang pilot pesawat. Ketika mereka melintasi lautan Atlantik tiba-tiba datanglah badai. Mengetahui cuaca sekitar begitu buruk, awak pesawat pun membangunkan gadis kecil itu dan menyuruhnya mengenakan sabuk pengaman. Gadis kecil tersebut akhirnya terbangun dan membuka matanya. Saat ia melihat kilatan petir di sekeliling pesawat, bertanyalah ia kepada awak kapal yang membangunkannya, “Apakah Ayah memegang kendali?’ Awak pesawat menjawab, “Ya, ayahmu ada di ruang kokpit.” Begitu mendengar jawaban tersebut, gadis kecil itu tersenyum, menutup matanya, dan kembali tidur.
Allah memegang kendali atas hidup kita, namun Dia memberi kita kebebasan untuk menjadi pilot atas diri kita sendiri seperti yang kita inginkan. Masalahnya sekarang adalah waktu kita memegang kendali atas diri kita sendiri, kita sering menabrak sesuatu, seperti halnya seorang pilot yang belum diajarkan cara menerbang, tetapi diberi tanggung jawab memegang kendali pesawat terbang.
Allah mengenal kita. Dia mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan kita, dan Dia tahu apa yang terbaik untuk kita. Jika kita bersedia menyerahkan kendali hidup kita kepada-Nya, Dia akan membawa kita ke tempat yang telah dijanjikan-Nya dengan keadaan selamat.
Anda akan merasakan ketenangan di dalam dunia ini bila Tuhan Yesus lah yang menjadi pengendali kehidupan Anda.
Saturday, July 24, 2010
Jangan kamu menghakimi 1Kor 4:1-5
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. —
Matius 7:1
Ketika Yesus memerintahkan, “Jangan menghakimi,” Dia tidak mengartikan bahwa kita harus naif atau tidak berhati-hati. Tentu saja kita perlu berpikir kritis dan analitis dalam dunia ini di mana kita sering diperhadapkan dengan kesalahan dan tindakan yang salah. Sebaliknya, Yesus bermaksud bahwa kita seharusnya tidak boleh mengutuk atau menuduh, seperti yang dituliskan Paulus: “Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati” (1 Kor. 4:5).
Penyair Robert Burns menekankan hal yang sama, menuliskan tentang mereka yang bertindak dalam keraguan: “Satu hal yang masih sangat gelap adalah motivasinya. Mengapa mereka melakukannya.” Tidak ada yang mengetahui motivasi orang lain. Hanya Allah yang dapat memberikan pencerahan tentang apa yang tersembunyi dalam kegelapan; hanya Allah yang dapat menyingkapkan niatan dalam hati.
Yesus mengetahui kekuatan terpendam yang saling memotivasi: awal yang jahat, ketakutan, kekecewaan, hati yang hancur, dosa yang ditentang. Terlebih lagi, Dia bekerja dalam setiap hati yang taat dan membimbingnya dalam kedewasaan. Hingga pada akhirnya—seringkali berlawanan dengan pengharapan kita—Dia akan memberikan pujian bagi mereka yang telah selesai dibentuk-Nya.
Hanya Tuhan yang dapat menguji hati. Hingga Dia datang kembali, mari kita meminta-Nya untuk menolong kita dalam menguji hati kita sendiri.
“Jangan mengutuk, atau menghakimi bukan kepada manusia
Diberi hak untuk menilai kesalahan sesamanya;
Satu tugas diberikan kepada Anda, dan hanya Anda seorang—
Untuk mencari dan mengatasi kesalahan Anda sendiri. —Elliott
Sunday, July 18, 2010
Sepakat atau Tidak Sepakat
Baca: Lukas 15:11-24
Aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. —Lukas 15:19
Jika Anda seperti saya, Anda pasti menyukai kesepakatan yang bagus. Bukan hanya sekadar tawar-menawar dalam berbelanja, tetapi kesepakatan ketika Anda dapat memperoleh banyak keuntungan bagi Anda sendiri tanpa harus mengeluarkan usaha apa pun. Jadi, jika Anda dapat mengenali jenis-jenis kesepakatan semacam ini, Anda akan dapat memahami rencana dari si anak yang hilang ketika ia memutuskan untuk pulang.
Ada tiga jenis pelayan pada masa itu: pekerja harian yang dibayar setiap hari; pekerja upahan yang bekerja dalam jam-jam yang panjang di perkebunan, tetapi tetap tinggal di kota dengan kebebasan penuh; atau budak yang tinggal di perkebunan dan memberikan dirinya seutuhnya untuk melayani keluarga pemiliknya.
Ketika si anak yang hilang terhempas hidupnya, sungguh menarik bahwa dalam rencananya untuk minta ampun juga termasuk rencana untuk meminta supaya ia dipekerjakan sebagai pekerja upahan. Mengapa ia tidak memilih untuk menjadi budak yang berterima kasih? Beberapa penafsir mengatakan bahwa mungkin ia berusaha untuk mendapatkan kesepakatan, yaitu tetap mendapatkan upah dan mempertahankan kebebasannya juga.
Seringkali kita mendekati Allah sambil berkata, “Aku akan melayani Engkau, tetapi jangan ambil kemerdekaanku.” Sepertinya ini merupakan suatu kesepakatan yang bagus, tetapi kesepakatan Allah jauh lebih baik. Sama seperti ayah dari si anak yang hilang, tangan Allah telah siap sedia untuk menerima orang berdosa yang bertobat supaya mereka menjadi bagian dari keluarga-Nya. Tidak ada kesepakatan lain yang lebih bagus dan cara lain yang lebih baik, selain kesepakatan untuk melayani-Nya! —
Tuhan, pakailah hidupku dan jadikanlah sepenuhnya milik-Mu;
Penuhilah hatiku yang kering ini dengan kasih ilahi-Mu.
Ambillah semua kehendakku, hasratku, diriku, dan kebanggaanku;
Sekarang kuberserah, Tuhan—tinggallah di dalamku. —Orr
Kemerdekaan sejati ditemukan, ketika kita berserah kepada Kristus.
Saturday, July 10, 2010
Tuhan Tidak Pernah Melupakan UmatNya
“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” Yesaya 49:15
Bacaan Alkitab : Ester 6 : 1 – 3
(1)Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.
(2)Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.
(3)Maka bertanyalah raja: “Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?” Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda:“Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun.“
Banyak org yg mempunyai pendapat bahwa Allah sering melupakan mrk dan Allah tidak peduli dgn keberadaan mrka. Kesengsaraan yg mrk alami dan penderitaan yg mrk jalani dijadikan bukti dr ketidakpedulian Allah.Mereka berseru tapi tidak mendengar. Orang2 tersbt tidak mengenal Allah yg sebenarnya. Mereka hanya melihat dari sudut pandang mereka sendiri, mereka tdk menyadari bahwa byk hal yg harus mereka lakukan, salah satunya adlh introspeksi diri.Pada dasarnya Allah selalu peduli dan Dia senantiasa tergerak oleh belas kasihan. Perhatikan II Petrus 3:9 “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”Semua yang Dia lakukan adalah untuk kebaikan kita semua!
Allah tdk pernah menjadi sibuk atau lalai terhadap salah seorang anak-Nya, bahkan tertidur sekalipun. Daud mengalami byk hal dgn Allah, salah satu yg dikatakannya mengenai Allah ada dalam Mazmur 121:3-4, “Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. Mata Allah selalu memandang kepada anak anakNya.”Coba kita pelajari apa yg Allah katakan dlm ayat nas di atas: Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Jawabannya adalah ya! Bahkan di zaman sekarang ada ibu yang tega menjual anaknya sendiri! Perhatikan kelanjutan dari perkataan Allah : Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Bukankan ini suatu jaminan bagi hidup kita?Seorang ibu yg sedang menyusui memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bayinya, bahkan ketika bayi tersebut berada dalam ruangan lain sesibuk apapun seorang ibu sgt peka ketika anaknya menangis dan membutuhkannya, ia tdk akan pernah mengabaikan kebutuhan anaknya. Jika seorang ibu bertindak seperti itu, apalagi Allah, Tuhan kita.Perumpamaan ini Allah pilih utk menggambarkan bagaimana Dia memelihara umatNya, krn Dia lbh peka terhadap kebutuhan anak2Nya drpd ibu yg plg penuh kasih di dunia ini. Dia mengantisipasi setiap anakNya yg berteriak minta tolong. Perhatikan Yesaya 65:24, “Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.” Hal Ini adalah salah satu janji yang paling menyenangkan bagi kita: Tuhan tidak akan pernah melupakan kita.
Saat Mordekhai menggagalkan rancangan pembunuhan utk raja, yg akan di lakukan oleh Bigtan dan Teres, sida² yg sakit hati terhadap raja. Apa yg Mordekai lakukan terlupakan seakan-akan tidak dihiraukan, dan tidak mendapatkan hadiah apapun. Peristiwa itu hanya ditulis dalam kitab sejarah saja.Namun sekali lagi, Allah adalah Allah yg tahu apa yg terbaik buat anak anakNya, saat kritis menghantui Mordekhai yang akan di gantung di tiang gantungan yg di buat oleh Haman, Allah membuat raja Ahasyweros tidak dapat tidur dan meminta org membacakan kitab sejarah. Bukan suatu kebetulan, tetapi Allah yg merancang semua itu sempurna, Allah yag membuat raja mendengar satu nama yaitu Mordekhai yang menggagalkan rencana pembunuhan terhadap dirinya.Jangan biarkan keadaan sulit yang Anda hadapi meyakinkan Anda bahwa Allah telah melupakan Anda. Jangan pernah beranggapan bahwa Allah lebih peduli dengan kebutuhan orang lain yg lebih penting dari Anda.Ingatlah jika saat ini Anda merasa bahwa Allah belum menjawab doa pergumulan Anda dan membiarkan Anda menderita, itu adalah suatu kesalahan dalam pemikiran Anda! Jangan biarkan pemikiran itu berlama-lama ada dalam hidup kita.Ketahuilah bahwa Allah melihat Anda dengan penuh kasih, jauh melebihi dari kepedulian seorang ibu yg menyusui. Hal ini akan meyakinkan Anda untuk mengetahui bahwa Bapa sangat mengasihi Anda. (Gbu)
Bacaan Alkitab : Ester 6 : 1 – 3
(1)Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.
(2)Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.
(3)Maka bertanyalah raja: “Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?” Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda:“Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun.“
Banyak org yg mempunyai pendapat bahwa Allah sering melupakan mrk dan Allah tidak peduli dgn keberadaan mrka. Kesengsaraan yg mrk alami dan penderitaan yg mrk jalani dijadikan bukti dr ketidakpedulian Allah.Mereka berseru tapi tidak mendengar. Orang2 tersbt tidak mengenal Allah yg sebenarnya. Mereka hanya melihat dari sudut pandang mereka sendiri, mereka tdk menyadari bahwa byk hal yg harus mereka lakukan, salah satunya adlh introspeksi diri.Pada dasarnya Allah selalu peduli dan Dia senantiasa tergerak oleh belas kasihan. Perhatikan II Petrus 3:9 “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”Semua yang Dia lakukan adalah untuk kebaikan kita semua!
Allah tdk pernah menjadi sibuk atau lalai terhadap salah seorang anak-Nya, bahkan tertidur sekalipun. Daud mengalami byk hal dgn Allah, salah satu yg dikatakannya mengenai Allah ada dalam Mazmur 121:3-4, “Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. Mata Allah selalu memandang kepada anak anakNya.”Coba kita pelajari apa yg Allah katakan dlm ayat nas di atas: Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Jawabannya adalah ya! Bahkan di zaman sekarang ada ibu yang tega menjual anaknya sendiri! Perhatikan kelanjutan dari perkataan Allah : Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Bukankan ini suatu jaminan bagi hidup kita?Seorang ibu yg sedang menyusui memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bayinya, bahkan ketika bayi tersebut berada dalam ruangan lain sesibuk apapun seorang ibu sgt peka ketika anaknya menangis dan membutuhkannya, ia tdk akan pernah mengabaikan kebutuhan anaknya. Jika seorang ibu bertindak seperti itu, apalagi Allah, Tuhan kita.Perumpamaan ini Allah pilih utk menggambarkan bagaimana Dia memelihara umatNya, krn Dia lbh peka terhadap kebutuhan anak2Nya drpd ibu yg plg penuh kasih di dunia ini. Dia mengantisipasi setiap anakNya yg berteriak minta tolong. Perhatikan Yesaya 65:24, “Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.” Hal Ini adalah salah satu janji yang paling menyenangkan bagi kita: Tuhan tidak akan pernah melupakan kita.
Saat Mordekhai menggagalkan rancangan pembunuhan utk raja, yg akan di lakukan oleh Bigtan dan Teres, sida² yg sakit hati terhadap raja. Apa yg Mordekai lakukan terlupakan seakan-akan tidak dihiraukan, dan tidak mendapatkan hadiah apapun. Peristiwa itu hanya ditulis dalam kitab sejarah saja.Namun sekali lagi, Allah adalah Allah yg tahu apa yg terbaik buat anak anakNya, saat kritis menghantui Mordekhai yang akan di gantung di tiang gantungan yg di buat oleh Haman, Allah membuat raja Ahasyweros tidak dapat tidur dan meminta org membacakan kitab sejarah. Bukan suatu kebetulan, tetapi Allah yg merancang semua itu sempurna, Allah yag membuat raja mendengar satu nama yaitu Mordekhai yang menggagalkan rencana pembunuhan terhadap dirinya.Jangan biarkan keadaan sulit yang Anda hadapi meyakinkan Anda bahwa Allah telah melupakan Anda. Jangan pernah beranggapan bahwa Allah lebih peduli dengan kebutuhan orang lain yg lebih penting dari Anda.Ingatlah jika saat ini Anda merasa bahwa Allah belum menjawab doa pergumulan Anda dan membiarkan Anda menderita, itu adalah suatu kesalahan dalam pemikiran Anda! Jangan biarkan pemikiran itu berlama-lama ada dalam hidup kita.Ketahuilah bahwa Allah melihat Anda dengan penuh kasih, jauh melebihi dari kepedulian seorang ibu yg menyusui. Hal ini akan meyakinkan Anda untuk mengetahui bahwa Bapa sangat mengasihi Anda. (Gbu)
Thursday, July 8, 2010
ROKOK ITU HALAL ?
I KORINTUS 6:12 – 17
Apakah kita memiliki teman, Saudara, ayah yg perokok? Meskipun kita bkn perokok, tapi jika cukup srg menghisap rokok dr org2 yg di sekitar kita, sbnrnya kita menghdpi risiko yg sama besarnya dgn para perokok itu sndri. Setiap kali menghirup asap rokok, entahkah sengaja atau tdk, berarti kita jg menghisap lbh dr 200 macam racun. Bbrp penelitian menunjukkan bhw 20% dr mrk yg srg terkena asap rokok selama bbrp thn, berisiko terkena paru2. sementara itu, mrk yg berada di lingkungan kerja atau sosial yg merokok, risikonya lbh tinggi, yakni 25%. Begitulah nasib buruk para perokok pasif yg terpaksa ikut menghirup nikotin dan zat2 racun dr asap rokok. Meski hanya sekejap, spt halnya perokok aktif, ternyata paru2 perokok pasif jg ikut tercemar oleh lbh dr 200 zat racun rokok. Merokok = memasukkan berbagai jenis racun ke dlm tubuh, yg tentu akan mengganggu kesehatan kita.
Meski penyejuk udara atau AC bisa menghilangkan asap yg terlihat di ruangan, tetapi ia tdk mampu menghilangkan partikel racun rokok krn racun akan terus bersirkulasi dan sgt mdh terhisap oleh mrk yg bkn perokok. Krn itu, menyalakan AC bknlah jwbn utk menghindar dr bahaya rokok. Meski bahaya merokok sdh dipahami, nyatanya msh byk perokok yg tdk peduli pd penderitaan org lain. Dgn santainya mrk msh merokok di bus, cafe, rumah makan atau di ruangan kerja. Kampanye anti asap rokok yg sdh digaungkan, jg blm memberi faedah yg berarti. Bg mrk yg bkn perokok agar dpt menghirup udara yg lebih bersih.
Merokok berkaitan erat dgn penurunan kualitas hidup. Dlm sebuah penelitian di Jerman, sejak thn 1997-1999 yg melibatkan 4.181 responden, disimpulkan bhw responden yg memiliki ketergantungan nikotin memiliki kualitas hdp yg lbh buruk. Hampir 50% dr responden perokok memiliki setdknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui pula bhw pasien gangguan jiwa cenderung lbh srg menjdi perokok. Ada 50% penderita gangguan jiwa dan 90% dr pasien skizofrenia yg berobat jln yg menjdi perokok aktif. Rokok terlalu byk memberikan efek negatif kpd para penggunanya, lalu untuk apa masih terus merokok???
Org percaya tentu akan melepaskan diri dari segala sesuatu yg sifatnya tdk bergunam apalagi jika itu sdh memperbudak! Paulus memberi prinsip yg cukup tegas bagi kita ketika ia berkata, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun. (1 Korintus 6:12). Pilihlah segala hal yg baik, berguna dan membangun spy waktu, materi dan apa pun yg kita miliki dpt kita pakai utk menjadikan kita manusia maksimal.
ORANG YG MENGIKAT DIRINYA KEPADA KEHENDAK TUHAN,HANYA BERHASRAT UNTUK HAL YANG BERGUNA DAN MEMBANGUN
Apakah kita memiliki teman, Saudara, ayah yg perokok? Meskipun kita bkn perokok, tapi jika cukup srg menghisap rokok dr org2 yg di sekitar kita, sbnrnya kita menghdpi risiko yg sama besarnya dgn para perokok itu sndri. Setiap kali menghirup asap rokok, entahkah sengaja atau tdk, berarti kita jg menghisap lbh dr 200 macam racun. Bbrp penelitian menunjukkan bhw 20% dr mrk yg srg terkena asap rokok selama bbrp thn, berisiko terkena paru2. sementara itu, mrk yg berada di lingkungan kerja atau sosial yg merokok, risikonya lbh tinggi, yakni 25%. Begitulah nasib buruk para perokok pasif yg terpaksa ikut menghirup nikotin dan zat2 racun dr asap rokok. Meski hanya sekejap, spt halnya perokok aktif, ternyata paru2 perokok pasif jg ikut tercemar oleh lbh dr 200 zat racun rokok. Merokok = memasukkan berbagai jenis racun ke dlm tubuh, yg tentu akan mengganggu kesehatan kita.
Meski penyejuk udara atau AC bisa menghilangkan asap yg terlihat di ruangan, tetapi ia tdk mampu menghilangkan partikel racun rokok krn racun akan terus bersirkulasi dan sgt mdh terhisap oleh mrk yg bkn perokok. Krn itu, menyalakan AC bknlah jwbn utk menghindar dr bahaya rokok. Meski bahaya merokok sdh dipahami, nyatanya msh byk perokok yg tdk peduli pd penderitaan org lain. Dgn santainya mrk msh merokok di bus, cafe, rumah makan atau di ruangan kerja. Kampanye anti asap rokok yg sdh digaungkan, jg blm memberi faedah yg berarti. Bg mrk yg bkn perokok agar dpt menghirup udara yg lebih bersih.
Merokok berkaitan erat dgn penurunan kualitas hidup. Dlm sebuah penelitian di Jerman, sejak thn 1997-1999 yg melibatkan 4.181 responden, disimpulkan bhw responden yg memiliki ketergantungan nikotin memiliki kualitas hdp yg lbh buruk. Hampir 50% dr responden perokok memiliki setdknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui pula bhw pasien gangguan jiwa cenderung lbh srg menjdi perokok. Ada 50% penderita gangguan jiwa dan 90% dr pasien skizofrenia yg berobat jln yg menjdi perokok aktif. Rokok terlalu byk memberikan efek negatif kpd para penggunanya, lalu untuk apa masih terus merokok???
Org percaya tentu akan melepaskan diri dari segala sesuatu yg sifatnya tdk bergunam apalagi jika itu sdh memperbudak! Paulus memberi prinsip yg cukup tegas bagi kita ketika ia berkata, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun. (1 Korintus 6:12). Pilihlah segala hal yg baik, berguna dan membangun spy waktu, materi dan apa pun yg kita miliki dpt kita pakai utk menjadikan kita manusia maksimal.
ORANG YG MENGIKAT DIRINYA KEPADA KEHENDAK TUHAN,HANYA BERHASRAT UNTUK HAL YANG BERGUNA DAN MEMBANGUN
Loyalitas / Produktifitas
Bacaan: Titus 3:1-14...untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah.- Titus 3:14
Terkadang saya cukup sebal mendengar seseorang yang membanggakan diri dengan lamanya dia bekerja di sebuah perusahaan. Menunjukkan diri sebagai karyawan paling loyal di perusahaan itu. Jangan salah sangka, saya bukannya tidak menghargai arti sebuah kesetiaan. Kesetiaan yang dibuktikan dengan lamanya waktu bekerja memang penting. Tanpa hal ini perjalanan pun akan tersendat-sendat, bahkan bisa-bisa menjadi kacau dan yang pasti, ritme perusahaan menjadi kacau. Saya acungi jempol kepada mereka yang telah teruji secara waktu.
Namun ada sesuatu yang jauh lebih penting daripada sekedar kata loyalitas saja, hasil kerja dan produktifitas! Apa gunanya kita membanggakan loyalitas kita yang berpuluh-puluh tahun tetapi sebenarnya tidak ada sesuatu yang dihasilkan sama sekali? Apa gunanya mendapat penghargaan sebagai karyawan paling loyal namun kita tidak pernah memberi dampak kepada perusahaan?
Tidak jarang kita bertemu dengan seseorang yang baru bekerja satu dua tahun dalam sebuah perusahaan. Namun, meski demikian prestasi kerjanya sangat membanggakan. Ia tak hanya menyelesaikan tugas dengan baik saja, tetapi ia juga mendukung kemajuan perusahaan. Laju perusahaan pun melaju cepat di tengah persaingan bisnis yang makin kompetitif. Langkah-langkah strategis yang ia ambil menentukan arah perusahaan yang makin efektif. Cara berpikirnya memberi warna tersendiri bagi perusahaannya. Menjadi kreatif dan inovatif sehingga kemajuan perusahaan pun terlihat dengan jelas!
Saya sangat yakin bahwa para owner akan berebut mendapatkan pekerja yang seperti ini, dibandingkan dengan pekerja yang memiliki stempel "loyalitas" saja. Jika Anda seorang yang sanggat bangga dengan stempel loyalitas yang Anda miliki, saya usulkan agar Anda juga bangga dengan stempel "kualitas kerja dan produktifitas". Orang dihargai bukan hanya dilihat dari sudut pandang loyalitas saja, tapi juga dari produktifitas kerjanya.
Orang dihargai bukan hanya dari loyalitas saja tapi juga produktifitas.
Terkadang saya cukup sebal mendengar seseorang yang membanggakan diri dengan lamanya dia bekerja di sebuah perusahaan. Menunjukkan diri sebagai karyawan paling loyal di perusahaan itu. Jangan salah sangka, saya bukannya tidak menghargai arti sebuah kesetiaan. Kesetiaan yang dibuktikan dengan lamanya waktu bekerja memang penting. Tanpa hal ini perjalanan pun akan tersendat-sendat, bahkan bisa-bisa menjadi kacau dan yang pasti, ritme perusahaan menjadi kacau. Saya acungi jempol kepada mereka yang telah teruji secara waktu.
Namun ada sesuatu yang jauh lebih penting daripada sekedar kata loyalitas saja, hasil kerja dan produktifitas! Apa gunanya kita membanggakan loyalitas kita yang berpuluh-puluh tahun tetapi sebenarnya tidak ada sesuatu yang dihasilkan sama sekali? Apa gunanya mendapat penghargaan sebagai karyawan paling loyal namun kita tidak pernah memberi dampak kepada perusahaan?
Tidak jarang kita bertemu dengan seseorang yang baru bekerja satu dua tahun dalam sebuah perusahaan. Namun, meski demikian prestasi kerjanya sangat membanggakan. Ia tak hanya menyelesaikan tugas dengan baik saja, tetapi ia juga mendukung kemajuan perusahaan. Laju perusahaan pun melaju cepat di tengah persaingan bisnis yang makin kompetitif. Langkah-langkah strategis yang ia ambil menentukan arah perusahaan yang makin efektif. Cara berpikirnya memberi warna tersendiri bagi perusahaannya. Menjadi kreatif dan inovatif sehingga kemajuan perusahaan pun terlihat dengan jelas!
Saya sangat yakin bahwa para owner akan berebut mendapatkan pekerja yang seperti ini, dibandingkan dengan pekerja yang memiliki stempel "loyalitas" saja. Jika Anda seorang yang sanggat bangga dengan stempel loyalitas yang Anda miliki, saya usulkan agar Anda juga bangga dengan stempel "kualitas kerja dan produktifitas". Orang dihargai bukan hanya dilihat dari sudut pandang loyalitas saja, tapi juga dari produktifitas kerjanya.
Orang dihargai bukan hanya dari loyalitas saja tapi juga produktifitas.
Friday, June 18, 2010
MERENCANAKAN MASA DEPAN
Maka Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu.” Kejadian 41:48 Setiap orang pasti memiliki ribuan angan atau rencana untuk masa depannya; pekerjaan mapan, keluarga bahagia, punya kendaraan dan rumah tinggal yang layak dan sebagainya. Tidak peduli apakah akan terwujud atau tidak, yang penting harus usaha terbebih dahulu dan merencanakan segala sesuatunya sebaik mungkin.
Apabila kita tidak mempunyai rencana, bagaimana kita akan tahu kapan kita berhasil? Tanpa ada sasaran atau target di kepala kita, bagaimana mungkin kita tahu bahwa kita sedang melangkah ke arah yang tepat atau benar? Selagi kita dianugerahi kesehatan yang baik dari Tuhan berarti kita juga memiliki kesempatan untuk berusaha dan bekerja. Jangan pernah bermalas-malas atau menyia-nyiakan waktu yang ada untuk hal-hal yang tidak berguna. Dikatakan: “Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.” (Amsal 20:4). Maka kita harus hidup dengan persiapan dan perencanaan yang baik, agar kita tidak terpuruk dan siap terhadap kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Yusuf adalah contoh orang yang memiliki perencanaan yang baik dalam hidupnya. Ketika ia dipercaya menjadi penguasa di Mesir seperti dikatakan Firaun kepadanya, “Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu... Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.” (Kejadian 41:40-41), Yusuf mengerjakan tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan dengan hikmat yang luar biasa, karena Roh Tuhan menyertainya. Ia memerintahkan rakyat Mesir untuk mempersiapkan diri menyongsong kelaparan yang akan terjadi. Selama tahun-tahun kelimpahan ia mengumpulkan semua kelebihan dan menyimpannya untuk persediaan kelak. “Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.” (Kejadian 41:49).
"Ketika kelaparan hebat terjadi tujuh tahun, di Mesir ada persediaan makanan melimpah".
Saturday, June 5, 2010
Tersergap Sepi
Sebab Engkau besertaku ... Mazmur 23:4
Anda tahu bagaimana rasanya kalau Anda duduk disebuah kafetaria dan tidak ada orang yang duduk di samping Anda. Rumah Anda menjadi begitu sunyi, tak ada tawa atau tangis anak kecil yang memecah keheningan. Begitu menakutkan ketika belum mendapatkan pendamping. Begitu menakutkan bagi pasangan renta yang ditinggal anak cucu karena mereka berada di tempat jauh. Begitu menakutkan bagi mereka yang ditinggalkan orang-orang terdekat. Kesepian yang datang menyergap.
Keramaian dan kebisingan tak akan pernah bisa mengusir kesepian. Film atau tontonan yang menarik tetap saja menyisakan kehampaan. Menjelajah tempat-tempat indah juga tak akan mengurangi rasa sepi. Tidak ada penawar kesepian selain kehadiran Kristus dalam jiwa kita. Mungkin terlihat klise bagi kita yang mendengarnya, tapi bukankah benar bahwa di dalam hati kita ada satu ruang kosong dan ruang itu akan terisi kalau Kristus hadir dalam hati kita? Tanyakan saja kepada kawanan domba. Melihat gembala ada di dekatnya, mereka semua merasa aman sekaligus nyaman. Mereka tidak ditinggalkan sendiri,ada gembala bersamanya. Rasa sepi akan pergi dengan sendirinya, di saat kita memberi ruang hati untuk Gembala yang baik. Bersama Tuhan hidup tak lagi hampa. Hidup akan menjadi lebih hidup, demikian sebuah iklan berkata. Tapi bagaimana mungkin rasa sepi akan pergi seandainya rambut kita telah beruban dan merasa jauh dari anak cucu?
Gembala kita berjanji, "Sampai masa tuamu, Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu."
Anda tahu bagaimana rasanya kalau Anda duduk disebuah kafetaria dan tidak ada orang yang duduk di samping Anda. Rumah Anda menjadi begitu sunyi, tak ada tawa atau tangis anak kecil yang memecah keheningan. Begitu menakutkan ketika belum mendapatkan pendamping. Begitu menakutkan bagi pasangan renta yang ditinggal anak cucu karena mereka berada di tempat jauh. Begitu menakutkan bagi mereka yang ditinggalkan orang-orang terdekat. Kesepian yang datang menyergap.
Keramaian dan kebisingan tak akan pernah bisa mengusir kesepian. Film atau tontonan yang menarik tetap saja menyisakan kehampaan. Menjelajah tempat-tempat indah juga tak akan mengurangi rasa sepi. Tidak ada penawar kesepian selain kehadiran Kristus dalam jiwa kita. Mungkin terlihat klise bagi kita yang mendengarnya, tapi bukankah benar bahwa di dalam hati kita ada satu ruang kosong dan ruang itu akan terisi kalau Kristus hadir dalam hati kita? Tanyakan saja kepada kawanan domba. Melihat gembala ada di dekatnya, mereka semua merasa aman sekaligus nyaman. Mereka tidak ditinggalkan sendiri,ada gembala bersamanya. Rasa sepi akan pergi dengan sendirinya, di saat kita memberi ruang hati untuk Gembala yang baik. Bersama Tuhan hidup tak lagi hampa. Hidup akan menjadi lebih hidup, demikian sebuah iklan berkata. Tapi bagaimana mungkin rasa sepi akan pergi seandainya rambut kita telah beruban dan merasa jauh dari anak cucu?
Gembala kita berjanji, "Sampai masa tuamu, Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu."
Thursday, May 27, 2010
Anger Management #1
Bacaan: Efesus 4:17-27
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.- Efesus 4:26
Setiap orang pernah marah, tak terkecuali di dunia kerja. Dengan mengekspresikan kemarahannya, maka akan diperoleh kelegaan atau terlepas dari sesuatu yang mungkin menghimpitnya. Namun perlu disadari juga, jika kemarahan yang kita ungkapkan tidak dengan cara-cara yang tepat, maka kemarahan itu bisa merusak dan mencelakakan diri kita sendiri. Bagaimana solusi tepat mengatasi kemarahan?
1. MARAHLAH UNTUK ALASAN YANG BENAR-BENAR TEPAT.
Jangan sampai kita marah untuk alasan yang tidak masuk akal. Misalnya kita memberikan target yang tidak realistis lalu giliran target tersebut tidak tercapai kita marah besar. Atau kita sedang mengalami masalah di rumah, tapi kita melampiaskan emosi kita di tempat kerja. Tentu ini tidak fair. Marahlah dengan alasan dan porsi yang tepat
2. TAHANLAH KEMARAHAN.
Sisi positif dari menahan kemarahan adalah bisa mencegah retaknya hubungan antara satu dengan yang lain, selain itu luka akibat konflik bisa dihindarkan. Namun sisi kelemahannya adalah kita bisa depresi atau stress jika memendam kemarahan itu amat sangat. Sebisa mungkin tahan emosi kita, namun jika harus disalurkan jangan sampai kemarahan kita berbuahkan dosa atau berlarut-larut, sebagaimana kata Alkitab, “Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
3. TENANGKAN DIRI DAN SEDIKIT LEBIH RILEKS.
Menenangkan diri bisa dengan cara menarik nafas dalam-dalam dan menahan diri untuk berbicara sampai kemarahan yang ada di dalam diri kita berangsur-angsur mereda. Di saat seperti itu, tetaplah berpikir positif. Lebih baik lagi jika Anda bisa menguasai diri sambil berkata kepada diri sendiri, "Relaks; tenang aja; take it easy; tidak apa-apa kok." Dengan melatih diri untuk lebih rileks, tak perlu terjadi kemarahan yang tak terkendali dan berakibat destruktif (merusak), sehingga tidak ada pihak yang terluka.
Membiarkan amarah berlarut-larut sama dengan membiarkan dosa mendekat
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.- Efesus 4:26
Setiap orang pernah marah, tak terkecuali di dunia kerja. Dengan mengekspresikan kemarahannya, maka akan diperoleh kelegaan atau terlepas dari sesuatu yang mungkin menghimpitnya. Namun perlu disadari juga, jika kemarahan yang kita ungkapkan tidak dengan cara-cara yang tepat, maka kemarahan itu bisa merusak dan mencelakakan diri kita sendiri. Bagaimana solusi tepat mengatasi kemarahan?
1. MARAHLAH UNTUK ALASAN YANG BENAR-BENAR TEPAT.
Jangan sampai kita marah untuk alasan yang tidak masuk akal. Misalnya kita memberikan target yang tidak realistis lalu giliran target tersebut tidak tercapai kita marah besar. Atau kita sedang mengalami masalah di rumah, tapi kita melampiaskan emosi kita di tempat kerja. Tentu ini tidak fair. Marahlah dengan alasan dan porsi yang tepat
2. TAHANLAH KEMARAHAN.
Sisi positif dari menahan kemarahan adalah bisa mencegah retaknya hubungan antara satu dengan yang lain, selain itu luka akibat konflik bisa dihindarkan. Namun sisi kelemahannya adalah kita bisa depresi atau stress jika memendam kemarahan itu amat sangat. Sebisa mungkin tahan emosi kita, namun jika harus disalurkan jangan sampai kemarahan kita berbuahkan dosa atau berlarut-larut, sebagaimana kata Alkitab, “Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
3. TENANGKAN DIRI DAN SEDIKIT LEBIH RILEKS.
Menenangkan diri bisa dengan cara menarik nafas dalam-dalam dan menahan diri untuk berbicara sampai kemarahan yang ada di dalam diri kita berangsur-angsur mereda. Di saat seperti itu, tetaplah berpikir positif. Lebih baik lagi jika Anda bisa menguasai diri sambil berkata kepada diri sendiri, "Relaks; tenang aja; take it easy; tidak apa-apa kok." Dengan melatih diri untuk lebih rileks, tak perlu terjadi kemarahan yang tak terkendali dan berakibat destruktif (merusak), sehingga tidak ada pihak yang terluka.
Membiarkan amarah berlarut-larut sama dengan membiarkan dosa mendekat
Saturday, May 22, 2010
7 Predikat Pada Yesus
1. Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup ( Yoh 14 : 6 )
Yesus adalah jalan yang tepat, untuk Saudara dibenarkan dan mendapat kehidupan. Jika Saudara sudah ada di jalan yang tepat, kita tidak perlu kuatir tentang berapa lama kita mencapai puncak sukses, sampai tujuan dan tidak perlu kuatir tentang apa kata orang. Sebab lambat atau cepat kita akan sampai pada kehidupan di depan yang lebih baik dan kehidupan yang kekal dalam Yesus. Jika Saudara belum sampai pada keberhasilan, tenanglah Tuhan akan buat semua indah pada waktu yang Ia tetapkan.
2. Akulah Pokok Anggur yang Benar ( Yoh 15 : 5 )
Jika kita di luar Yesus dan tidak melekat pada Yesus kita seperti ranting yang lepas dari pokoknya, kita akan jadi kering, layu dan tidak berbuah. Ada orang yang punya agama tapi tidak mempunyai hubungan secara pribadi dengan Tuhan. Kristen artinya pengikut Kristus serupa dengan Kristus, dan mempunyai hubungan dengan Kristus.
Jangan jauh dengan Tuhan, melekatlah pada pokok anggur karena kita akan mendapat aliran kesegaran, daun kita akan tetap hijau dan kita akan berbuah. Buah keberhasilan, sukacita dan damai sejahtera. Selama hidup di dunia akan ada perlawanan anggap itu biasa. Sendiri kita tidak mengerti apa yang harus kita lakukan , asal Tuhan menyertai kita, kita tidak sendiri Saudara akan terangkat naik sampai tujuan. Tetaplah melekat pada Tuhan , berhubungan karib dengan Dia.
3. Akulah Roti Hidup ( Yoh 6 : 48 )
Dengan perjamuan kudus kita bersekutu dengan darah dan tubuh Kristus. Karena itu ada tanda darah dalam tubuh kita sehingga kita dapat perlindungan yang luar biasa dari Tuhan dan Dia ada di dalam kita. Roti hidup juga adalah firman. Seperti ada logo No Bible No Breakfast firman Tuhan adalah makanan rohani kita setiap hari. Dari membaca firman akan mempengaruhi pikiran, pikiran mempengaruhi perasaan, perasaan mempengaruhi perkataan, perkataan mempengaruhi perbuatan, perbuatan mempengaruhi kebiasaan dan kebiasaan mempengaruhi nasib kita. Nasib bisa berubah jika kita mau menyerahkan semua pada Tuhan.
4. Akulah Pintu ( Yoh 10 : 9 )
Mau mendapat kesempatan, Dia adalah pintu kesempatan. Mau mendapat keberhasilan, Dia adalah pintu keberhasilan. Dengan Yesus kita akan temukan pintu dan tak ada yang tertutup. Kalau Dia sudah membuka pintu maka tidak ada yang dapat menutupnya. Dengan Yesus kita akan menemukan pintu yang didalamnya kita akan mendapat kelimpahan.
5. Akulah Terang Dunia ( Yoh 8 : 12 )
Jika orang dalam terang dia akan mudah mengambil keputusan. Jika orang dalam gelap maka setelah mengalami baru tahu akibatnya. Dengan Yesus kita mendapat hikmat dan tuntunan. Keputusan kita kemarin menentukan hidup kita hari ini, keputusan hari ini menentukan hidup kita hari esok. Tuhan memberikan kesempatan untuk kita berjalan mendapatkan hari esok yang lebih baik dan sangat baik.
6. Akulah Gembala yang Baik ( Yoh 10 : 11,14 )
Domba harus meresponi suara gembalanya. Gembala melindungi domba-dombanya. Sikap kita terhadap gembala yang baik adalah penting. Jika kamu menabur kasih kamu juga kan menuai kasih. Sikap kita menentukan sikap sesama, demikian juga dengan Tuhan. Sikap Saudara terhadap Tuhan menentukan sikap Tuhan terhadap Saudara. Jika kita setia pada Tuhan kita akan tuai kesetiaan dari Tuhan dalam hidup usaha, keluarga dan pribadi kita. Kita tidak bisa mengendalikan aksi orang lain tapi kita bisa mengendalikan total reaksi kita terhadap orang lain. Oleh karena itu jangan beraksi salah.
7. Akulah Kebangkitan dan Hidup ( Yoh 11 : 25 )
Semua orang yang mati akan dibangkitkan dan mendapat kehidupan. Jika usahamu sedang lesu, Tuhan bisa membangkitkan usahamu kembali. Jika keluargamu mulai tidak harmonis, Tuhan bisa membangkitkan keluargamu kembali . Jika kesehatanmu sedang tidak baik, Tuhan bisa memulihkan kesehatanmu. Jangan mengeluh karena Yesus membangkitkan dan memberi hidup padamu. ( Filipi 2 : 14 ) Bila Yesus berjalan dengan kita apapun bisa kita hadapi, tetap punya masa depan yang baik.
Tuhan Yesus Memberkati…….
Yesus adalah jalan yang tepat, untuk Saudara dibenarkan dan mendapat kehidupan. Jika Saudara sudah ada di jalan yang tepat, kita tidak perlu kuatir tentang berapa lama kita mencapai puncak sukses, sampai tujuan dan tidak perlu kuatir tentang apa kata orang. Sebab lambat atau cepat kita akan sampai pada kehidupan di depan yang lebih baik dan kehidupan yang kekal dalam Yesus. Jika Saudara belum sampai pada keberhasilan, tenanglah Tuhan akan buat semua indah pada waktu yang Ia tetapkan.
2. Akulah Pokok Anggur yang Benar ( Yoh 15 : 5 )
Jika kita di luar Yesus dan tidak melekat pada Yesus kita seperti ranting yang lepas dari pokoknya, kita akan jadi kering, layu dan tidak berbuah. Ada orang yang punya agama tapi tidak mempunyai hubungan secara pribadi dengan Tuhan. Kristen artinya pengikut Kristus serupa dengan Kristus, dan mempunyai hubungan dengan Kristus.
Jangan jauh dengan Tuhan, melekatlah pada pokok anggur karena kita akan mendapat aliran kesegaran, daun kita akan tetap hijau dan kita akan berbuah. Buah keberhasilan, sukacita dan damai sejahtera. Selama hidup di dunia akan ada perlawanan anggap itu biasa. Sendiri kita tidak mengerti apa yang harus kita lakukan , asal Tuhan menyertai kita, kita tidak sendiri Saudara akan terangkat naik sampai tujuan. Tetaplah melekat pada Tuhan , berhubungan karib dengan Dia.
3. Akulah Roti Hidup ( Yoh 6 : 48 )
Dengan perjamuan kudus kita bersekutu dengan darah dan tubuh Kristus. Karena itu ada tanda darah dalam tubuh kita sehingga kita dapat perlindungan yang luar biasa dari Tuhan dan Dia ada di dalam kita. Roti hidup juga adalah firman. Seperti ada logo No Bible No Breakfast firman Tuhan adalah makanan rohani kita setiap hari. Dari membaca firman akan mempengaruhi pikiran, pikiran mempengaruhi perasaan, perasaan mempengaruhi perkataan, perkataan mempengaruhi perbuatan, perbuatan mempengaruhi kebiasaan dan kebiasaan mempengaruhi nasib kita. Nasib bisa berubah jika kita mau menyerahkan semua pada Tuhan.
4. Akulah Pintu ( Yoh 10 : 9 )
Mau mendapat kesempatan, Dia adalah pintu kesempatan. Mau mendapat keberhasilan, Dia adalah pintu keberhasilan. Dengan Yesus kita akan temukan pintu dan tak ada yang tertutup. Kalau Dia sudah membuka pintu maka tidak ada yang dapat menutupnya. Dengan Yesus kita akan menemukan pintu yang didalamnya kita akan mendapat kelimpahan.
5. Akulah Terang Dunia ( Yoh 8 : 12 )
Jika orang dalam terang dia akan mudah mengambil keputusan. Jika orang dalam gelap maka setelah mengalami baru tahu akibatnya. Dengan Yesus kita mendapat hikmat dan tuntunan. Keputusan kita kemarin menentukan hidup kita hari ini, keputusan hari ini menentukan hidup kita hari esok. Tuhan memberikan kesempatan untuk kita berjalan mendapatkan hari esok yang lebih baik dan sangat baik.
6. Akulah Gembala yang Baik ( Yoh 10 : 11,14 )
Domba harus meresponi suara gembalanya. Gembala melindungi domba-dombanya. Sikap kita terhadap gembala yang baik adalah penting. Jika kamu menabur kasih kamu juga kan menuai kasih. Sikap kita menentukan sikap sesama, demikian juga dengan Tuhan. Sikap Saudara terhadap Tuhan menentukan sikap Tuhan terhadap Saudara. Jika kita setia pada Tuhan kita akan tuai kesetiaan dari Tuhan dalam hidup usaha, keluarga dan pribadi kita. Kita tidak bisa mengendalikan aksi orang lain tapi kita bisa mengendalikan total reaksi kita terhadap orang lain. Oleh karena itu jangan beraksi salah.
7. Akulah Kebangkitan dan Hidup ( Yoh 11 : 25 )
Semua orang yang mati akan dibangkitkan dan mendapat kehidupan. Jika usahamu sedang lesu, Tuhan bisa membangkitkan usahamu kembali. Jika keluargamu mulai tidak harmonis, Tuhan bisa membangkitkan keluargamu kembali . Jika kesehatanmu sedang tidak baik, Tuhan bisa memulihkan kesehatanmu. Jangan mengeluh karena Yesus membangkitkan dan memberi hidup padamu. ( Filipi 2 : 14 ) Bila Yesus berjalan dengan kita apapun bisa kita hadapi, tetap punya masa depan yang baik.
Tuhan Yesus Memberkati…….
Monday, May 3, 2010
KASIH YANG NYATA (Yohanes 19:25-30)
'Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:"Ibu, inilah, anakmu" - Yohanes 19:26
Tuhan berkati ibuku; aku berutang padanya atas keberadaanku dan harapanku - Abraham Lincoln
The Chester Beatty Library di Dublin, Irlandia, adalah perpustakaan yang menyimpan koleksi indah dari fragmen-fragmen Alkitab kuno. Satu fragmen yang sangat kecil merupakan bagian dari Yohanes 19. Bagian kecil dari catatan Yohanes ini menggambarkan peristiwa ketika Yesus disalibkan dimana Dia berbicara kepada ibuNya dengan ungkapan penuh kasih dan perhatian kepada sang ibu. Yoh 19:25-26 menuliskan, " Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihinya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya: 'Ibu, inilah, anakmu'.
Saat menatap fragmen kuno tersebut, kembali saya tertegun ketika melihat betapa nyatanya kasih Yesus kepada ibu dan muridNya. Betapa, dengan kata-kata yang jelas, Yesus membuat dunia menjadi tahu tentang kasih dan kepedulianNya dengan menunjukkan perhatianNya, bahwa Maria akan dijaga oleh Yohanes, murid yang dikasihiNya, ketika Dia pergi, ketika tergantung di kayu salib, Yesus berkata kepada Yohanes: "Inilah ibumu" dan sejak itu, murid itu menerima dia di dalam rumahnya" (ayat 27).
Saya ingin menyarankan supaya hari ini, pada perayaan Hari Ibu, menjadi saat yang indah untuk menyatakan di depan umum kasih Anda kepada ibu Anda, jika beliau sudah meninggal. Lalu tunjukkan kepada ibu Anda dengan segala cara yang nyata untuk mengungkapkan betapa Anda begitu mengasihinya dan betapa beliau sungguh berarti bagi Anda - wec
"Karena anugerah Allah yang tak ternilai, yang diberikan pada kita, Suatu hari nanti, kita harus berpisah darinya, Limpahi dirinya dengan kasih dan kebaikan, Kasih yang sejati, dengan sepenuh hati kita - stairs
Tuhan berkati ibuku; aku berutang padanya atas keberadaanku dan harapanku - Abraham Lincoln
Friday, March 19, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)